PT Nusantara Infrastructure Tbk akan meminta persetujuan dari para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham, 9 Agustus 2022, terkait rencana anak usahanya mengakuisisi saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Nusantara Infrastructure Tbk melalui anak usahanya, yakni PT Margautama Nusantara, bersiap mengakuisisi 40 persen saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek. Nilai akuisisi tersebut mencapai Rp 4,4 triliun. Sebelumnya, saham tersebut dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/7/2022), disebutkan bahwa Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) merupakan pengelola ruas tol layang Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ). Saat ini, Jasa Marga memiliki 80 persen saham JJC. Sisa saham, yakni sebesar 20 persen, dimiliki oleh PT Ranggi Sugiono Perkasa. Perjanjian jual beli saham ini sudah ditandatangani kedua belah pihak pada 30 Juni 2022.
Atas rencana tersebut, PT Nusantara Infrastructure Tbk akan meminta persetujuan dari para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 9 Agustus 2022.
Pelepasan saham itu merupakan upaya untuk mengoptimalkan program asset recycling sebagai bagian dari strategi Jasa Marga.
Dalam penjelasannya beberapa waktu lalu, manajemen PT Jasa Marga Tbk mengatakan, pelepasan saham itu merupakan upaya untuk mengoptimalkan program asset recycling sebagai bagian dari strategi Jasa Marga dalam menyeimbangkan pertumbuhan bisnis.
Jalan layang MBZ tersebut memiliki peran penting dalam jaringan tol Trans-Jawa. Ruas tol layang MBZ menghubungkan kawasan Jabotabek ke arah timur. Dengan jalan tol layang ini, kapasitas ruas Tol Jakarta-Cikampek bertambah dan kemacetan berkurang.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana dalam keterangan tertulisnya beberapa saat lalu mengatakan, penyelesaian transaksi masih akan bergantung pada beberapa persyaratan pendahuluan.
Sementara itu, PT Yelooo Integra Datanet Tbk telah menyerap belanja modal sebesar Rp 5 miliar hingga semester I-2022. Direktur Utama Yelooo Wewy Suwanto menjelaskan, dana tersebut digunakan untuk meningkatkan jaringan internet berkecepatan tinggi.
Adapun dana belanja modal yang dianggarkan pada tahun ini mencapai Rp 20 miliar. Pada tahun 2022 ini, ada beberapa strategi yang akan dilakukan Yelooo, seperti mengembangkan pasar produk digital di area tier 2 dan 3.
Yelooo bersama dengan PT Telemedia Komunikasi Pratama akan fokus mengembangkan internet service provider (ISA) agar internet cepat tersedia di desa-desa. Selain itu, Yelooo akan meningkatkan kualitas infrastruktur fiber optic di Pulau Jawa. ”Dengan kondisi seperti ini, perseroan menargetkan penambahan pendapatan sebesar Rp 1 miliar per bulan dari bisnis ISP hingga akhir tahun,” kata Wewy.