Bursa Efek Indonesia kedatangan tiga emiten baru pada Jumat (8/7/2022). Ketiganya adalah PT Arkora Hydro Tbk, PT ChemStar Indonesia Tbk, dan PT Cerestar Indonesia Tbk.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tiga emiten baru masuk ke Bursa Efek Indonesia pada Jumat (8/7/2022). Ketiga emiten baru itu adalah PT Arkora Hydro Tbk, PT ChemStar Indonesia Tbk, dan PT Cerestar Indonesia Tbk. Ketiga emiten tersebut memiliki bidang usaha yang berbeda-beda.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pencatatan emiten baru tersebut merupakan bagian dari kerja keras dari segenap manajemen dan karyawan. ”Hal itu juga menjadi langkah awal dari perusahaan itu untuk scale up bertumbuh menjadi lebih besar,” kata Nyoman saat pencatatan perdana saham.
”Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut berpartisipasi bersama dengan Arkora Hydro dalam meningkatkan bauran energi terbarukan di Indonesia,” kata Direktur Utama Arkora Hydro, Aldo Henry Artoko.
Arkora Hydro bergerak dalam bidang usaha pembangunan pembangkit listrik tenaga air berskala kecil dan menengah, khususnya di kawasan terpencil. Arkora mendapatkan dana segar senilai Rp 182,67 miliar. Saham Arkora sempat naik 12 persen, tetapi pada akhir perdagangan saham Arkora turun 6,67 persen menjadi Rp 280 per saham.
Sementara itu, saham PT ChemStar sempat melesat 19,33 persen menjadi Rp 179 per saham. Direktur Utama PT ChemStar Kwee Sutrimo mengatakan, ChemStar merupakan produsen bahan kimia bagi industri tekstil yang mempunyai potensi besar menjadi salah satu mata rantai penting di industri Tanah Air. ”Kami hadir untuk mendukung terciptanya inovasi di industri tekstil Tanah Air,” kata Kwee.
Inovasi yang dilakukan ChemStar antara lain memproduksi bahan antimikrobial yang mengurangi perkembangan bakteri di pakaian olahraga agar tetap segar dan higienis dalam waktu lebih lama.
Beberapa pelanggan ChemStar, antara lain, adalah produsen pakaian Adidas, Nike, Uniqlo, dan Marks and Spencer. Pada akhir perdagangan, saham ChemStar menutup debutnya pada posisi Rp 155 atau naik 3,33 persen dari harga pembukaan.
Emiten ketiga adalah produsen terigu PT Cerestar Indonesia Tbk. Harga sahamnya sempat naik 24 persen hingga akhir perdagangan dan ditutup pada posisi Rp 262 per saham. Direktur Utama PT Cerestar Indonesia Indra Irawan mengatakan, prospek produsen terigu cerah.
”Mengingat tingkat konsumsi per kapita tepung terigu yang masih cukup rendah, industri tepung terigu Indonesia masih memiliki potensi besar untuk berkembang,” kata Indra.