Saprahan Khatulistiwa 2022 Dorong Pemulihan UMKM Kalimantan Barat
Saprahan Khatulistiwa 2022, ajang promosi berbagai produk usaha mikro, kecil, dan menengah, mendorong percepatan pemulihan ekonomi Kalimantan Barat. Kegiatan pemulihan ekonomi perlu terus dibangkitkan di Tanah Air.
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Festival Saprahan Khatulistiwa 2022, ajang promosi berbagai produk usaha mikro, kecil, dan menengah, mendorong percepatan pemulihan ekonomi Kalimantan Barat, khususnya bagi UMKM, pariwisata, dan industri keuangan. Walaupun pandemi Covid-19 relatif mereda, sudah saatnya berbagai kegiatan pemulihan ekonomi dibangkitkan kembali di seluruh Tanah Air.
”Rangkaian pergelaran Saprahan Khatulistiwa diharapkan dapat memperluas akses pembiayaan dan pemasaran UMKM. Yang tak kalah pentingnya, kegiatan ini juga dapat menghasilkan inovasi terbaik bagi upaya pemulihan ekonomi Kalimantan Barat,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangan persnya, Selasa (5/7/2022), terkait pagelaran Festival Saprahan Khatulistiwa 2022 yang diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat. Kegiatan ini diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Bank Indonesia.
Teten menegaskan, adopsi teknologi dan inovasi digital terbukti mampu memperkuat UMKM bertahan dan produktif selama pandemi. Teknologi digital mempermudah akses pembiayaan UMKM melalui credit scoring dan manajemen risikonya, penyaluran pinjaman melalui teknologi keuangan (fintech) yang saat ini telah mencapai Rp 362 triliun kepada lebih dari 13,5 juta penerima pinjaman.
”Saat ini, sudah ada 19 juta UMKM masuk ke ekosistem digital, di mana target tahun 2024 mencapai 30 juta UMKM. Sementara, 1 juta UMKM ditargetkan sudah on boarding dalam e-katalog di tahun 2022 dalam rangka kebijakan afirmasi alokasi 40 persen belanja barang/jasa pemerintah untuk produk UMKM,” kata Teten.
Selain itu, ekonomi digital Indonesia pada tahun 2020-2030 juga diperkirakan akan mencapai Rp 5.400 triliun dan menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Karena itu, kemitraan dan sinergi lintas pemangku kepentingan harus diperkuat mulai dari hulu, yaitu penyiapan kapasitas UMKM dan kualitas produk melalui pendampingan dan perizinan hingga hilir, yaitu perluasan pasar UMKM.
Di tempat yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menambahkan dalam rangka memaksimalkan dorongan sektor pariwisata dan UMKM untuk perekonomian, ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian. Pertama, perlu afirmasi keberpihakan pada produk dalam negeri, termasuk UMKM serta wisata dalam negeri yang perlu dimaksimalkan.
”Penyediaan dan penggunaan e-katalog UMKM dalam mendukung proses pengadaan harus kita tingkatkan. Tentu saja, kualitas dan kuantitas yang diperlukan harus menjadi perhatian kita bersama, secara sinergi harus kita lakukan,” ujar Juda.
Kedua, sinergi dan kolaborasi harus dilakukan. Dalam hal ini, seluruh pemangku kepentingan harus bahu-membahu mendorong pelaku kreatif dan UMKM unggulan di setiap daerah untuk meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, dan meningkatkan kreativitas dalam menghasilkan karya kreatif yang dapat menarik pasar, baik dalam negeri maupun luar negeri.
”Kami di BI bersama 46 kantor perwakilan dalam negeri di seluruh Indonesia berkomitmen mendukung pemerintah menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata Indonesia,” kata Juda.
Ketiga, menurut Juda, digitalisasi yang sudah berkembang begitu pesat harus diikuti oleh pelaku ekonomi kreatif dan UMKM, baik dalam konteks pemasaran produk melalui e-commerce di domestik maupun go export.
”Pembayaran juga sekarang kita terus dorong penggunaan QRIS di seluruh Indonesia dan saat ini sudah di atas 20 juta merchant yang menggunakan ini,” kata Juda.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan, program Saprahan Khatulistiwa ini telah menjadi ajang promosi produk UMKM dan industri kreatif di Kalimantan Barat.
”Saya yakin, kegiatan Saprahan ini akan menjadi salah satu ikon promosi wisata dan produk UMKM di Kalimantan Barat. Kita melihat produk yang ditampilkan betul-betul hasil kerja UMKM Kalimantan Barat yang dapat kita tampilkan di event nasional dan internasional,” kata Sutarmidji.