Bursa Efek Indonesia berencana mengakomodasi saham-saham emiten dari sektor ekonomi baru. Papan khusus disiapkan untuk perusahaan yang memenuhi kriteria, antara lain menggunakan teknologi dalam inovasi produk/jasa.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bursa Efek Indonesia sedang mempersiapkan aturan baru yang akan mengakomodasi saham-saham sektor ekonomi baru atau new economy dan membuat papan khusus. Papan tersebut akan ditempati oleh saham-saham yang memenuhi kriteria tertentu.
”Saat ini aturan itu masih dalam tahapan rule making rule dengan pelaku pasar,” kata Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna, Jumat (3/6/2022).
Dalam rancangan aturan tersebut, papan ekonomi baru akan berlaku bagi calon perusahaan tercatat yang memenuhi beberapa kriteria khusus, salah satunya pertumbuhan pendapatan yang tinggi.
”Terkait penentuan besaran nilai atau persentase dari aspek pertumbuhan pendapatan tinggi, Bursa berencana mengatur lebih lanjut dalam aturan turunan atau dalam bentuk kebijakan dari peraturan yang bersangkutan,” kata Yetna.
Kriteria selanjutnya adalah menggunakan teknologi untuk menciptakan inovasi produk atau jasa yang meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, perusahaan juga memiliki kemanfaatan sosial yang luas dan harus masuk ke bidang usaha yang sedang berkembang.
Emiten yang termasuk ke dalam new economy, antara lain, perusahaan teknologi, lokapasar, bank digital, serta perusahaan berbasis environmental, social, and governance (ESG). Model bisnis perusahaan ekonomi baru berbeda dengan perusahaan lain, antara lain ada alokasi suntikan dana untuk pengembangan bisnis, termasuk membuat ekosistem. Setelah ekosistem terbentuk, baru fokus pada bisnis. Sebagian perusahaan new economy masih merugi ketika masuk bursa.
Investor asing
Sekretaris Perusahaan BEI Julianto Aji Sadono mengungkapkan, pekan lalu terjadi peningkatan tertinggi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan, yakni mencapai 45,33 persen. Nilai transaksi naik dari Rp 15,3 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp 22,3 triliun pada pekan ini.
Selain itu, rata-rata volume transaksi bursa naik 38,3 persen dari 20 miliar saham menjadi 27,7 miliar saham. Pada pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 2,23 persen dari 7.026 menjadi 7.182.
Kapitalisasi pasar BE selama sepekan naik 1,6 persen dari Rp 9.258 triliun menjadi Rp 9.406 triliun pada penutupan perdagangan Jumat (3/6/2022). Investor asing dalam pekan ini mencatatkan nilai pembelian sebesar Rp 315,5 miliar dari awal tahun pembelian investor asing mencapai Rp 65,723 triliun.