Total jumlah peserta BI-Fast mencapai 52 dan mewakili 82 persen pangsa sistem pembayaran ritel nasional.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Transaksi transfer melalui BI-Fast terus bertambah. Pertambahan tersebut terlihat dari volume, nominal, juga jumlah peserta, baik bank maupun nonbank, yang ikut serta dalam program tersebut.
Pada periode 1 Januari hingga 29 Mei 2022, tercatat total volume transaksi mencapai 85,3 juta transaksi. Adapun nilai transaksi pada periode sama mencapai Rp 320,6 triliun.
”Selama Ramadhan dan libur Idul Fitri 1443 H atau 3 April sampai 8 Mei 2022, volume dan nominal transaksi BI-Fast masing-masing mencapai 27,6 juta transaksi dan Rp 107,4 triliun,” kata Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) Bank Indonesia Filianingsih Hendarta, Kamis (2/6).
Dia menambahkan, sejak 23 Mei 2022 jumlah peserta BI-Fast bertambah tujuh peserta. Pada minggu ketiga Juni 2022, jumlah peserta akan bertambah 1 lagi. Bank-bank tersebut termasuk pada peserta BI-Fast gelombang ketiga. ”Total jumlah peserta BI-Fast mencapai 52 dan mewakili 82 persen pangsa sistem pembayaran ritel nasional,” ujar Filianingsih. Peserta BI-Fast adalah perbankan dan Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Kepala Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Bambang Kusmiarso menambahkan, saat ini BI tengah mempersiapkan peserta untuk tahap keempat dan kelima. Tahap keempat akan diimplementasikan pada akhir Agustus 2022 dan tahap kelima pada akhir November 2022. Hingga akhir Mei, ada 77 calon peserta yang telah menerima tautan survei terkait dengan implementasi BI-Fast. Di antara 77 calon, ada 72 calon yang sudah menyelesaikan survei tersebut.
Perkuat kebijakanBank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dan implementasi BI-Fast dengan pelaku industri untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan serta inklusi ekonomi dan keuangan.
Adapun strategi yang dilakukan antara lain adalah memastikan sistem tersedia dalam 24 jam dan 7 hari seminggu. Selain itu juga memastikan keandalan sistem untuk menjaga success rate BI-Fast. Dari sisi peserta, diharapkan ada pengembangan dan optimalisasi layanan BI-Fast melalui percepatan implementasi pada kanal utama, yaitu mobile dan nasabah ritel.
Bank Indonesia meluncurkan layanan BI-Fast pada 22 Desember 2021. Pada awalnya, ada 22 bank yang ikut serta. Layanan transfer online antarbank dengan ini lebih efisien sehingga biaya yang dibebankan kepada nasabah hanya Rp 2.500 per transaksi.