Angkutan Laut Difokuskan pada Daerah-daerah Lonjakan Pemudik
Jumlah penumpang mudik yang menggunakan angkutan laut tahun 2022 diperkirakan 1,4 juta orang. Merujuk angkutan mudik 2019, Kementerian Perhubungan fokus terhadap beberapa daerah yang mengalami lonjakan pemudik.
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·4 menit baca
KOMPAS/PRIYOMBODO
Foto udara pelabuhan penyeberangan Merak, Cilegon, Banten, yang dipadati kendaraan pemudik pada puncak arus mudik, Jumat (29/4/2022) pagi.
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah penumpang mudik yang menggunakan angkutan laut tahun 2022 diperkirakan 1,4 juta orang. Dengan merujuk angkutan mudik 2019, Kementerian Perhubungan memilih fokus terhadap pemudik di beberapa daerah yang sering mengalami lonjakan, antara lain Kepulauan Riau, Batam, Tanjung Balai Karimun, dan Tanjung Pinang.
Tidak hanya itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub juga akan fokus terhadap pergerakan penumpang dari Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Lonjakan tertinggi saat ini terjadi di Pelabuhan Samarinda.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt Mugen S Sartoto dalam konferensi pers ”Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2022” secara virtual di Jakarta, Jumat (29/4/2022), mengatakan, ”Semalam kami mendapatkan catatan dari KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) Pare-pare, di mana ada penumpang dari Samarinda yang sempat tidak terangkut. Namun, akhirnya dapat teratasi dengan penambahan armada kapal.”
Berdasarkan prediksi Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, dari 85,5 juta pemudik, sekitar 1,4 orang akan menggunakan jasa transportasi laut. Sebanyak 910 unit armada kapal dengan kapasitas total 166.177 penumpang untuk sekali pergerakan telah disiapkan.
Menurut Mugen, puncak arus pengguna transportasi laut kemungkinan terjadi di 29 April 2022. Hingga Jumat siang, tidak ada lagi pesanan tiket atau calon penumpang yang berada di Pelabuhan Samarinda dan Bontang.
”Kami juga fokus ke pelabuhan di Madura, Jawa Timur, dan sekitarnya. Alhamdulillah kami dibantu pemerintah daerah yang menyelenggarakan mudik gratis. Jadi, ada beberapa armada kapal tambahan, seperti di Kalianget, Sapudi, Kangean, Sapeken, dan Jangkar. Dengan kolaborasi luar biasa, kita bisa menyelenggarakan angkutan laut dengan baik,” kata Mugen.
Ia menambahkan, moda angkutan laut juga disediakan sebanyak dua armada untuk mudik gratis baik sepeda motor maupun pengemudinya. Pemberangkatan pertama sudah dilakukan pada 26 April 2022 dari Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) menuju Tanjung Mas (Semarang) dan Tanjung Perak (Surabaya), dengan peserta sebanyak 416 orang dan 216 sepeda motor.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Pekerja menyiapkan sepeda motor warga yang mengikuti angkutan mudik gratis sepeda motor di Stasiun Jakarta Gudang, Jakarta, Minggu (26/5/2019), Mudik gratis sepeda motor menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi menggunakan sepeda motor saat mudik. Keberangkatan pertama angkutan mudik gratis sepeda motor akan dimulai pada Senin (27/5).
”Malam ini, kita juga akan memberangkatkan satu kapal lagi, yaitu Kapal Motor Ciremai dari Pelabuhan Tanjung Priok untuk tujuan yang sama. Hingga tadi pagi, jumlah yang sudah terdaftar 907 sepeda motor dan 1.985 orang. Namun, setelah diverifikasi, jumlahnya 825 sepeda motor dan 1.877 orang,” jelas Mugen.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, berdasarkan data sementara yang dihimpun dari Posko Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2022 (1433 H), tercatat pada Kamis, 28 April 2022 kemarin atau (H-4) Lebaran, pergerakan penumpang angkutan umum mengalami peningkatan di semua moda transportasi.
Tercatat, tren jumlah pergerakan penumpang di semua moda angkutan sejak hari Senin 25 April 2022 (H-7) hingga Kamis 28 April 2022 (H-4) terus mengalami peningkatan. Pada H-7 pergerakannya sebanyak 527.094 penumpang, H-6 sebanyak 563.033 penumpang, H-5 sebanyak 682.899 penumpang, dan H-4 kemarin sebanyak 806.257 penumpang.
”Data ini masih bersifat sementara dan diprediksi pada puncak mudik (28 s.d 30 April 2022) jumlahnya akan terus meningkat,” kata Adita.
Pada angkutan laut, realisasi jumlah penumpang pada H-4 tahun 2022 sebesar 78.963 penumpang, atau meningkat 293,6 persen dibandingkan dengan hari biasa sebesar 20.064 penumpang. Sementara, ada angkutan penyeberangan, realisasi jumlah penumpang pada H-4 tahun 2022 sebesar 267.862 penumpang, atau meningkat 382,4 persen dibandingkan dengan hari biasa sebesar 55.525 penumpang.
Menurut Adita, pada H-4, pergerakan penumpang di semua moda meningkat sangat signifikan, khususnya di moda angkutan penyeberangan mencapai 382,41 persen.
Pergerakan penumpang angkutan penyeberangan menjadi yang tertinggi sebanyak 756.987 orang. Dengan pergerakan penumpang terpadat di pelabuhan penyeberangan Merak, Bakauheni, Gilimanuk, Ketapang, dan Kayangan.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Antrean panjang kendaraan pemudik saat menunggu giliran masuk ke feri penyeberangan di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, pada puncak arus mudik, Jumat (29/4/2022) pagi.
Disusul, angkutan udara sebanyak 680.163 penumpang. Dengan pergerakan penumpang keberangkatan terpadat di Bandara Soekarno-Hatta, Sultan Hasanuddin (Makassar), Juanda (Surabaya), Sepinggan (Balikpapan), dan Ngurah Rai (Bali).
Sementara itu, angkutan jalan (bus) sebanyak 487.488 penumpang. Dengan pergerakan penumpang keberangkatan terpadat di terminal Kertonegoro (Ngawi), Ir Soekarno (Klaten), Purboyo (Surabaya), Giwangan (Yogyakarta), dan Tamanan (Kediri). Angkutan kereta api sebanyak 358.271 penumpang. Dengan pergerakan penumpang terpadat di Stasiun Daerah Operasi I Jakarta, Daop II Bandung, Daop III Cirebon, Daop IV Semarang, dan Daop IX Jember.
Adapun penumpang angkutan laut mencapai 263.432 orang. Pergerakan penumpang keberangkatan terpadat di Pelabuhan Gilimanuk, Batam, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, dan Balikpapan.
Total pergerakan penumpang di semua moda angkutan (dari H-7 hingga H-4) mencapai 2.579.283 penumpang. Jumlah ini, kata Adita, masih lebih kecil dengan perbandingan 43,3 persen, jika dibandingkan dengan pergerakan penumpang kumulatif pada periode yang sama di tahun 2019 sebesar 4.551.686 penumpang.