Masih ada waktu bagi lembaga pemerintah dan swasta untuk memperbanyak mudik gratis dalam Lebaran tahun ini. Sebab, minat warga pulang kampung terpantau masih besar hingga Hari-H Idul Fitri.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA, YOLA SASTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS-Dibolehkannya mudik pada Lebaran 2022 setelah dua tahun dilarang akibat Covid-19 membuat permintaan masyarakat terhadap mudik gratis amat tinggi. Bahkan, menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, masih ada yang mencari tiket angkutan gratia untuk pulang kampung hingga hari kedua Idul Fitri 1443 H.
“Bus mudik gratis sangat dibutuhkan masyarakat. Hingga saat ini, banyak warga yang masih mencarinya. Program ini juga bisa mengurangi kendaraan pribadi yang melintasi jalur mudik,” ujarnya saat menghadiri mudik gratis yang digelar Kementerian Perhubungan di Terminal Jatijajar, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (28/4/2022).
Dalam kegiatan di Terminal Jatijajar, Kemenhub memberangkatkan lebih dari 100 bus berisi 3.000-an orang. Penumpang berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dengan tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Budi Karya berharap layanan bus mudik gratis terus ditambah. Ia mendorong kementerian, lembaga pemerintah lainnya, dan swasta untuk mengoptimalkan layanan itu sehingga dapat mengantarkan lebih banyak pemudik.
“Jumlah kementerian/lembaga hampir seratus. Kalau masing-masing menyediakan dua kendaraan saja, berarti tersedia hampir 200 bus. Ini akan sangat membantu masyarakat,” ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, antusiasme warga untuk mudik pada Idul Fitri tahun ini perlu didukung dengan berbagai pelayanan, salah satunya fasilitas mudik gratis. Semakin banyak angkutan mudik gratis, potensi kemacetan di jalan berkurang karena menurut dia penggunaan mobil pribadi bisa menurun.
“Mari ramai-ramai mendukung program ini. Tahun ini akan menjadi momentum Indonesia bangkit dari pandemi Covid-19. Jadi, tetap disiplin protokol kesehatan agar ke depan kita bisa menyongsong era endemi,” ucapnya.
Di Jakarta Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Bank Jateng dan sponsor lainnya melepas ribuan peserta mudik gratis dengan bus tujuan provinsi tersebut. Mudik gratis diharapkan membantu perantau asal Jateng pulang kampung sekaligus menggeliatkan perekonomian daerah.
Jumlah kementerian/lembaga hampir seratus. Kalau masing-masing menyediakan dua kendaraan saja, berarti tersedia hampir 200 bus. (Budi Karya Sumadi)
Pelepasan mudik gratis dengan bus itu berlangsung di areal Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, Kamis siang. Ada ratusan bus berangkat dari sana.
”Kepulangan pemudik ini akan mengungkit ekonomi. Kemarin kami pantau arus mudik luar biasa, Jawa Tengah jadi tujuan utama. Ini betul-betul kami manfaatkan untuk kembalinya ekonomi dan mereka bisa berbahagia,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di sela melepas pemudik.
Menurut Ganjar, ada 126 bus untuk sekitar 6.000 orang yang disediakan pada mudik gratis tahun ini. Fasilitas disediakan Pemprov Jateng, pemerintah kabupaten dan kota di Jateng, Bank Jateng, serta perusahaan lainnya.
”Besok (Jumat, 29/4) juga ada empat gerbong kereta api untuk mudik gratis. Saya besok mau mudik juga bareng mereka naik kereta,” ujar Ganjar. Kereta berangkat dari Stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat ke Jateng.
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan, mudik gratis sebenarnya kegiatan rutin tahunan. Program sempat ditiadakan selama dua tahun terakhir akibat pandemi.
Bank Jateng menyediakan 65 bus kelas eksekutif dan empat gerbong kereta api kelas premium bagi sekitar 3.500 pemudik dalam kegiatan ini. Rinciannya, 60 bus rute Jakarta-Jateng, tiga bus Lampung-Jateng, dua bus Medan-Jateng, dan empat gerbong kereta api rute Stasiun Pasar Senen-Jateng.
”Sebagian besar dari Jakarta, tetapi juga ada dari beberapa kota, seperti Medan (Sumatera Utara) dan Lampung, yang kami fasilitasi. Kami sadar masyarakat Jawa Tengah tidak hanya di Jawa, tapi juga di luar Jawa,” kata Supriyatno.
Supriyatno melanjutkan, peserta mudik gratis antara lain nasabah Bank Jateng, pedagang, serta perantau Jateng yang tergabung dalam komunitas dan paguyuban Jawa Tengah.
Menekan pengeluaran
Joko (50), penumpang asal Depok tujuan Purwokerto, Jateng, mengaku sangat terbantu dengan layanan mudik gratis Kemenhub di Terminal Jatijajar. Ia awalnya merencanakan pulang kampung menggunakan sepeda motor karena harga tiket bus melambung. “Sudah dua tahun enggak pulang ke Purwokerto selama pandemi. Harapannya, program seperti ini terus dilanjutkan dan jumlahnya ditambah,” katanya.
Wigiyanti (41), pemudik tujuan Klaten, mengatakan, ia sudah tiga kali ikut mudik gratis yang disediakan Pemprov Jateng dan Bank Jateng. Pada mudik Idul Fitri kali ini, ia pulang bersama suami dan tiga anaknya. ”Bisa menghemat uang. Satu tiket harganya Rp 300.000-Rp 350.000 dikali lima orang. Lumayan terbantu,” kata Wigiyanti.
Hal senada diungkapkan oleh Siti Barokah (35), pemudik tujuan Pati. Mudik gratis kali ini juga merupakan pengalaman ketiga bagi keluarga yang berdomisili di Bekasi ini. Siti pulang bersama suami dan dua anaknya.
”Sudah dua tahun tidak mudik karena Covid-19. Sekarang mudik lagi. Kami merasa sangat terbantu, bisa menghemat biaya. Harga tiket bus Bekasi-Pati sekarang lumayan mahal Rp 480.000. Ikut program ini selain gratis, busnya nyaman, penumpang dapat P3K, snack (kudapan), dan air mineral,” kata Siti.