Wapres Ma’ruf Amin Dorong Pemda Lakukan Terobosan Ekonomi Digital
Di masa pandemi Covid-19, teknologi sangat berperan dalam mempromosikan dan memasarkan produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah di daerah.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong pemerintah daerah melakukan terobosan ekonomi digital. Di masa pandemi Covid-19, teknologi sangat berperan dalam mempromosikan dan memasarkan produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah di daerah.
Hal itu disampaikan Wapres Amin saat meresmikan pembukaan Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) di pelataran Jam Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat, Selasa (12/4/2022). Kegiatan itu juga dihadiri, antara lain, oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Gubernur Sumbar Mahyeldi, dan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar.
”Kita tidak punya pilihan selain terus meningkatkan kekuatan dan literasi digital bangsa kita. Berbagai tantangan digitalisasi harus kita jawab dengan aksi. Oleh karena itu, saya mengapresiasi terobosan pemimpin daerah untuk memacu pertumbuhan ekonomi digital di daerahnya,” kata Wapres dalam siaran di akun Youtube Jasa Keuangan TV, Selasa.
Wapres Amin menyebutkan, tahun ini Sumbar menempati peringkat kesembilan daya saing digital provinsi di Indonesia berdasarkan data East Ventures Digital Competitiveness Index 2022, PWC, dan Katadata Insight Center. Posisi itu naik tiga peringkat dibandingkan dengan tahun lalu. Di Pulau Sumatera, Sumbar berada di posisi kedua daya saing digital provinsi.
Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu pun mengapresiasi Pemprov Sumbar yang terus memperluas jaringan internet hingga ke perdesaan. Hal itu akan mendorong transformasi digital UMKM di seluruh Sumbar.
Menurut Wapres, kebutuhan internet sama halnya dengan kebutuhan listrik di masa lalu, yang dapat mengubah kehidupan individu hingga negara. ”Internet dan infrastruktur pendukungnya, termasuk listrik, harus terus tumbuh untuk menopang perekonomian dalam rangka mewujudkan cita-cita Indonesia Maju,” ujarnya.
Wapres Amin melanjutkan, Sumbar sejak dulu dikenal sebagai sentra UMKM. Lebih dari 600.000 UMKM menopang sekitar 89 persen perekonomian provinsi tersebut. Ia pun mengimbau pengusaha Minang yang sukses di perantauan, yang punya jejaring luas di dalam dan di luar negeri, turut berkontribusi menguatkan UMKM.
”Saya berharap pengusaha Sumbar yang telah sukses, berfilantropi dalam menolong menerbangkan sayap UMKM Sumbar. Sebagaimana pepatah Minang, ’Nan barek samo dipikua, nan ringan samo dijinjiang’ (Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing),” ujarnya.
Selain perbaikan infrastruktur digital, cara lain yang dapat mendukung UMKM, kata Wapres, antara lain program pinjaman tanpa bunga dan pengembangan UMKM bersertifikasi halal. Sertifikat halal menjadi jaminan perlindungan bagi umat Islam dalam mengonsumsi produk halal. Itu sekaligus memudahkan upaya ekspor ke negara-negara Muslim lainnya.
Produk lokal
Dalam kesempatan itu, Wapres Amin juga mengajak masyarakat untuk bangga menggunakan produk lokal. Itu merupakan upaya agar produk dalam negeri menjadi tuan rumah di negeri sendiri, mengalahkan produk impor.
”Saatnya kita mulai. Dengan cara ini kita berharap produk UMKM akan semakin naik kelas, semakin berjaya dalam mengatasi berbagai kendala yang dihadapi, dan semakin siap melakukan ekspor,” kata Wapres.
Menurut Wapres, ekspor UMKM Indonesia saat ini baru sekitar 15 persen dari total ekspor nasional. Angka itu jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara tetangga Singapura yang mencapai 41 persen dan China yang mencapai 60 persen. ”Ini harus kita tingkatkan,” ujarnya.
Ekspor UMKM Indonesia saat ini baru sekitar 15 persen dari total ekspor nasional. Angka itu jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara tetangga Singapura yang mencapai 41 persen dan China yang mencapai 60 persen.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres menyaksikan penyerahan secara simbolis kredit usaha rakyat (KUR) dan bantuan sertifikasi halal yang diberikan kepada para pelaku UMKM Sumbar.
Wimboh Santoso di Bukittinggi mengatakan, OJK berkomitmen penuh untuk mendukung UMKM dalam Gernas BBI. Untuk itu, semua UMKM akan dibawa dalam satu ekosistem dengan menggunakan platform digital dan penjualannya memakai e-commerce.
”Bahkan, kami bentuk pendampingan bagi masyarakat, (bagaimana) produk UMKM bisa dijual, bagaimana cara onboarding, yang akan kami bentuk namanya kampus UMKM. Jadi, masyarakat bisa datang ke situ, bagaimana menjual produknya melalui e-commerce,” katanya.
Gubernur Mahyeldi mengatakan, upaya pemulihan ekonomi nasional di Sumbar sudah dimulai dengan upaya pemulihan UMKM. ”Kami menyadari UMKM merupakan tulang punggung ekonomi di Indonesia. Sebanyak 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM dan menjadi penopang perekonomian saat krisis,” katanya.
Pemprov Sumbar, tambah Mahyeldi, telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Sumbar 2021-2026. Upaya pemulihan sektor UMKM merupakan program unggulan yang mendukung visi misi daerah.
Program itu, antara lain, mencetak 100.000 pengusaha milenial dan pengusaha perempuan, meningkatkan akses keuangan perbankan dan nonperbankan, dan meningkatkan keahlian dan keterampilan pelaku UMKM, serta pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk pengembangan bisnis perdagangan digital.
Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, secara virtual, mengatakan, Gernas BBI telah memasuki tahun kedua. Hingga saat ini, sebanyak 18 juta atau 60 persen UMKM telah menggunakan media daring.