Lintas Pantai Selatan Lengkapi Tiga Jalur Mudik di Jawa
Jalan lintas pantai selatan Pulau Jawa sepanjang 1.242 kilometer dinilai bisa menjadi jalur alternatif pada mudik Lebaran tahun ini. Keberadaan obyek wisata dan pemandangan alam memberi nilai lebih pada jalur ini.
Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Terhubungnya jalur lintas pantai selatan akan melengkapi kesiapan tiga jalur mudik di Pulau Jawa tahun ini. Lintas pantai selatan atau Pansela bisa menjadi jalur alternatif para pemudik selain lintas pantai utara atau Pantura dan lintas tengah Pulau Jawa.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, lintas Pansela sepanjang 1.242 kilometer (km) saat ini sudah tembus dari Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten melalui Kebumen, Cilacap, Wonosari, sampai ke Pacitan Provinsi Jawa Timur.
Jalur alternatif Pansela akan mengurangi beban lalu lintas selama arus mudik-arus balik sehingga tidak menumpuk di lintas Pantura dan lintas tengah Jawa. Basuki menambahkan, Presiden Joko Widodo memerintahkan agar persiapan mudik Lebaran 2022 lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini mengingat antusiasme pemudik yang sangat tinggi setelah tidak bisa mudik selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
"Untuk itu, saya ajak masyarakat memanfaatkan jalur Pansela ini, jalan dengan pemandangan yang indah yang melewati banyak tempat lokasi wisata pantai. Pemandangannya indah dan instagrammable, bagi yang lewat jalur ini mudah-mudahan libur Lebaran menjadi memorable dengan keluarga," ujarnya, dalam keterangan pers, Sabtu (9/4/2022).
Ruas jalan Pansela terbentang melintasi lima provinsi di Pulau Jawa, yakni Provinsi Banten dengan ruas Simpang Labuhan-Batas Provinsi Jawa Barat sepanjang 169,5 km, Provinsi Jawa Barat dengan ruas dari batas Provinsi Banten-Sindang Barang sampai ke batas Provinsi Jawa Tengah sepanjang 417,1 km.
Jalur Lintas Pansela di Provinsi Jawa Tengah dimulai dari Batas Provinsi Jawa Barat-Congot-Duwet hingga Glonggong sepanjang 212,5 km. Selanjutnya, ruas di Provinsi DI Yogyakarta dari Karang Nongko-Legundi hingga Duwet sepanjang 120,8 km. Terakhir, di Provinsi Jawa Timur dengan ruas Panggul – Sendangbiru – Jarit - Puger hingga Glenmore sepanjang 627,6 km.
Pembangunan jalan Pansela dibiayai APBN, Asian Development Bank (ADB), dan Islamic Development Bank (IDB). Proyek itu dibangun secara bertahap sejak 6 tahun lalu. Penanganan lintas Pansela Jawa dilaksanakan melalui pekerjaan pembangunan jalan baru, preservasi jalan atau kegiatan pemeliharaan, rehabilitasi, rekonstruksi jalan dan jembatan, serta pelebaran jalan menuju standar, yang berkelanjutan untuk mempertahankan jalan dalam kondisi mantap.
“Kita bangun secara bertahap. Nanti di tahun 2024 akan kita teruskan hingga tersambung sampai Banyuwangi, Jawa Timur," lanjut Menteri Basuki.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan kesiapan jalan tol dan jalan nasional di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan menjelang arus mudik Lebaran 2022.
Panjang jalan nasional (non-tol) di Indonesia mencapai 47.017 km dengan kemantapan 91,8 persen. Jalan tol itu tersebar di wilayah Pulau Sumatera sepanjang 7.918 km dan Pulau Jawa dan Bali sepanjang 5.348 km. Selain itu, panjang jalan di Pulau Kalimantan mencapai 6.556 km, Pulau Sulawesi sepanjang 8.785 km dan Pulau Maluku – Papua sepanjang 18.410 km.
Adapun panjang jalan tol yang operasional di Indonesia mencapai 2.500 km dengan 66 ruas jalan tol yang dikelola oleh 46 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Sebanyak 66 ruas jalan tol itu tersebar di Pulau Sumatera sepanjang 691 km, Pulau Jawa sepanjang 1.640,4 km, Pulau Bali sepanjang 10,1 km, Pulau Kalimantan sepanjang 97,3 km, dan Pulau Sulawesi sepanjang 61,5 km.
“Semua Balai Jalan Kementerian PUPR sudah kami instruksikan untuk menyiapkan semua kesiapan di jalan nasional termasuk marka-marka jalan," kata Menteri Basuki, dalam Rapat Kerja Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan Komisi V DPR RI pada Rabu, (6/4/2022).
Saat ini, jalan tol di Pulau Jawa (Trans Jawa, Jabodetabek dan Non-Trans Jawa) yang operasional sepanjang 1.640 km, dilengkapi 96 tempat istirahat dan pelayanan (TIP). Pihaknya mendorong peningkatan layanan pengguna jalan tol di TIP dengan menambah fasilitas area komersial untuk UMKM, toilet bersih, prasarana yang ramah disabilitas, fasilitas ibadah dan penataan taman.
"Kami minta kepada para BUJT menyiapkan toilet sementara sebanyak-banyaknya, karena mengingat ada sekitar 3,8 juta pemudik yang akan melalui jalan tol dan sudah 2 tahun tidak mudik pasti antusiasmenya tinggi," ujarnya.