Pengawasan Vaksinasi ”Booster” Jadi Titik Rawan Mudik
Ketentuan aturan perjalanan dalam negeri yang menekankan syarat vaksinasi penguat atau ”booster” disangsikan efektivitasnya. Pengawasan syarat vaksinasi ”booster” memiliki titik rawan.
JAKARTA, KOMPAS — Ketentuan aturan perjalanan dalam negeri yang menekankan syarat vaksinasi penguat atau booster disangsikan efektivitasnya. Pengawasan syarat vaksinasi penguatmenjadi titik rawan perjalanan mudik, terutama bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, seperti sepeda motor dan mobil.
Pengawasan syarat vaksinasi booster akan lebih efektif diterapkan pada moda transportasi udara, kapal laut, dan kereta api. Sementara tanpa penyekatan yang menjadi komitmen Kementerian Perhubungan demi mencegah kemacetan lalu lintas, pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi bakal sulit diawasi.
Sejumlah catatan pembahasan ”Kesiapan Infrastruktur dan Transportasi Mudik Lebaran 2022” tersebut mengemuka dalam Rapat Kerja Komisi V DPR dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M. Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, dan KepalaBadan Nasional Penanggulangan Bencana/Basarnas Suharyanto di Jakarta, Rabu (6/4/2022).
Hari raya Idul Fitri kali ini diprediksi diwarnai lonjakan pemudik luar biasa, hingga mencapai 79 juta orang. Meski sudah diprediksi, persiapan mudik kali ini bukan pekerjaan ringan karena implementasi di lapangan bisa berbeda.
Hari raya Idul Fitri kali ini diprediksi diwarnai lonjakan pemudik luar biasa, hingga mencapai 79 juta orang. Meski sudah diprediksi, persiapan mudik kali ini bukan pekerjaan ringan karena implementasi di lapangan bisa berbeda.
Sigit Sosiantomo, anggota Komisi V DPR, mempertanyakan kewajiban vaksin penguatsebagai syarat utama mudik. ”Kalau belum mendapatkan vaksin booster, pemudik harus menambah biaya untuk tes antigen atau PCR. Sementara saat ini masyarakat sedang terbebani dengan berbagai kenaikan harga, dari minyak goreng hingga bahan bakar minyak,” kata Sigit.
Ia mengusulkan agar persyaratan perjalanan mudik tidak disyaratkan menggunakan hasil tes antigen atau PCR, cukup dengan dua kali vaksinasi. Negara-negara lain, seperti Singapura dan Malaysia, juga sudah membebaskan perjalanan antar-negara tanpa perlu tes Covid-19. Cukup dengan syarat vaksinasi.
Syarief Abdullah, anggota Komisi V dari Partai Nasdem, mengatakan, syarat vaksin booster bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi tentu perlu pengawasan. Tidak mungkin dilakukan pengecekan di jalan tol karena pasti akan terjadi kemacetan.
”Saya mengadakan vaksinasi booster kemarin. Dari 500 yang disediakan,mereka yang memenuhi syarat untuk diberikan vaksin booster hanya 120 orang. Mereka yang hadir kebanyakan belum waktunya sesuai petunjuk kementerian kesehatan,” kata Syarief.
Budi menegaskan, Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet telah meminta Kementerian Perhubungan untuk menyiapkan dengan cermat persiapan mudik dan arus balik Idul Fitri 2022. Selain sinergitas dan soliditas pemangku kepentingan, dipastikan pula ketersediaan BBM, posko pengadaan vaksin, serta kesiapan terminal, stasiun, dan pelabuhan.
Terkait booster, kata Budi, ada enam profesor dari tujuh universitas yang memberikan rekomendasi penting. Apabila pemerintah memberikan relaksasi terhadap perjalanan mudik, vaksin booster merupakan keharusan.
”Tidak sampai di situ saja, pemerintah terus melakukan vaksinasi di banyak tempat. Masjid bahkan pesantren dijadikan posko untuk pemberian vaksin booster. Menurut para profesor itu, dengan adanya booster, (itu) mengurangi risiko serangan virus,” ujar Budi.
Budi mengatakan, pada sektor transportasi udara, laut, dan kereta api, pihaknya bisa menerapkan mekanisme pengawasan yang ketat. Kementerian Perhubungan kini juga mengampanyekan mudik berarti harus sehat.
”Kita memang mengharapkan kesadaran masyarakat tinggi. Kita mendirikan pos-pos pelayanan masyarakat. Benar juga, kita ingin menghindari kemacetan lalu lintas. Karena itu, kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mereduksi kemacetan dengan suatu cara di lapangan,” tutur Budi.
Berdasarkan hasil survei tentang potensi pemudik pada Lebaran tahun 2022 yang dilakukan oleh Badan Litbang Perhubungan, pengguna kendaraan pribadi baik mobil maupun motor akan mendominasi pergerakan mudik.
Berdasarkan hasil survei tentang potensi pemudik pada Lebaran tahun 2022 yang dilakukan oleh Badan Litbang Perhubungan, pengguna kendaraan pribadi baik mobil maupun motor akan mendominasi pergerakan mudik. Tercatat, sebanyak 40 juta orang memilih menggunakan kendaraan pribadi, dari total 79,4 juta orang yang diprediksi melakukan mudik.
Pilihan moda transportasi terbanyak kedua setelah kendaraan pribadi adalah angkutan jalan (bus dan penyeberangan) sebanyak 26,7 juta orang, pesawat (8,9 juta), kereta api (8,2 juta), kapal laut (1,4 juta), dan angkutan lainnya (0,1 juta).
”Dari 79,4 juta orang yang diprediksi mudik, sebanyak 13 juta orang berasal dari Jabodetabek,” kata Budi.
Baca juga: Mudik Tahun Ini Mesti Berjalan Aman dan Sehat
Adapun untuk provinsi tujuan yang paling dominan akan dituju para pemudik ialah Jawa Tengah sebanyak 23,5 juta, Jawa Timur sebanyak 16,8 juta, dan Jawa Barat sebanyak 14,7 juta. Sementara jalur perjalanan yang paling dipilih adalah melalui jalan tol Trans-Jawa, jalur lintas Jawa Tengah, Jalan Tol Cipularang, jalur pantura, Jalan Trans-Sumatera, serta beberapa ruas jalan lainnya.
Basuki menjelaskan, saat ini, panjang jalan non-tol yang akan dilalui oleh pemudik di Indonesia mencapai 47.017 kilometer dan jalan tol 2.500 kilometer. Kondisi kemantapan jalan nasional tersebut mencapai 91,8 persen yang tersebar di seluruh pulau di Indonesia.
”Saat ini, ada proyek pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek di jalur B, tepatnya di Kilometer 67-50 atau dari arah Cikampek ke Jakarta. Seluruhnya akan kami selesaikan pada H-10 Lebaran,” ujar Basuki.
Dalam kesempatan itu, Menteri PUPR juga memaparkan sejumlah kesiapan jalan, termasuk kondisi jalan di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Sementara Kepala BMKG lebih memperlihatkan kondisi cuaca yang akan terjadi selama kurun waktu masa mudik Lebaran. Informasi menyangkut cuaca pun diusulkan dapat disinergikan dengan pengelola jalan tol.