Bali mencatatkan inflasi sebesar 0,91 persen pada Maret 2022. Minyak goreng dan cabai turut sebagai penyumbang inflasi di Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Minyak goreng dan cabai turut sebagai penyumbang inflasi di Bali pada Maret 2022. Inflasi terjadi akibat kenaikan harga barang atau jasa konsumsi masyarakat.
Dalam Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Bali tentang Indikator Strategis Provinsi Bali yang diumumkan pada Jumat (1/4/2022), terdapat lima komoditas yang memberikan andil terhadap tingkat inflasi di Bali, yakni minyak goreng, angkutan udara, cabai rawit, cabai merah, dan emas perhiasan.
Pada Maret 2022, Bali tercatat mengalami inflasi setinggi 0,91 persen yang ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,27 persen pada Februari 2022 menjadi 108,25 persen pada Maret 2022.
Harga jual minyak goreng dalam kemasan bervariasi di Kota Denpasar mulai dari Rp 47.500 per 2 liter hingga Rp 52.000 per 2 liter di toko dan di pasar. Adapun minyak goreng dalam kemasan isi 2 liter dijual Bulog seharga Rp 47.000 per kemasan, sedangkan minyak goreng kemasan isi 900 mililiter dijual seharga Rp 22.500.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari mengatakan, hasil pemantauan rutin Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar bersama Satuan Tugas Pangan memastikan komoditas kebutuhan pokok, khususnya minyak goreng, masih tersedia dan mencukupi.
”Stoknya ada dan masih cukup,” kata Sri Utari saat ditemui dalam pameran Gema Tridatu atau Gerakan Bersama Industri dan Perdagangan Bermutu di area parkir Mitra10 Gatot Subroto Bali, Kota Denpasar, Jumat.
Secara terpisah, Manajer Bisnis Perum Bulog Kanwil Bali Muhammad Husin menyatakan, pihak Bulog secara rutin menjalankan operasi pasar bekerja sama dengan pihak dinas perindustrian dan perdagangan di daerah.
Husni mengatakan, stok komoditas pangan pokok di Bulog mencukupi. ”Stok beras dan gula cukup untuk kebutuhan Ramadhan, hari raya Idul Fitri, sampai hari raya Galungan dan bulan-bulan berikutnya,” kata Husni yang dihubungi, Jumat.
Stoknya ada dan masih cukup. (Sri Utari)
Dalam pameran Gema Tridatu, yang diselenggarakan Disperindag Kota Denpasar bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar dan Mitra10 Gatot Subroto Bali, pihak Bulog Kanwil Bali menjual sejumlah komoditas bahan pokok, misalnya, beras, gula pasir, dan minyak goreng dalam kemasan.
Usaha kecil
Pameran yang diikuti 16 peserta dari kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta industri kecil dan menengah (IKM) akan berlangsung di area parkir Mitra10 Gatot Subroto Bali, Kota Denpasar, sampai Senin (4/4/2022).
Sementara itu, ketika membacakan Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Bali tentang Indikator Strategis Provinsi Bali, Jumat, Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Bali I Made Agus Adnyana menyebutkan, perubahan IHK di Kota Denpasar dan Kota Singaraja yang menjadi indikator gabungan inflasi Bali menunjukkan terjadinya perubahan harga barang atau jasa konsumsi masyarakat yang berpengaruh terhadap inflasi.
Inflasi pada Maret 2022 di Kota Denpasar tercatat sebesar 0,85 persen, sedangkan inflasi di Kota Singaraja sebesar 1,27 persen.
Lima komoditas yang menyumbang inflasi di Kota Denpasar adalah minyak goreng, angkutan udara, cabai merah, dan cabai rawit serta emas perhiasan. Sementara itu, komoditas penyumbang inflasi di Kota Singaraja, yaitu, cabai rawit, cabai merah, tongkol diawetkan, telur ayam ras, dan bawang merah.
Jika diurutkan dari 90 kota pemantauan IHK di Indonesia, maka Kota Singaraja menempati urutan keenam dari 88 kota yang mengalami inflasi, sedangkan Kota Denpasar menempati urutan ke-43.
Situasi inflasi di Bali serupa dengan nasional. Dari siaran BPS, minyak goreng dan cabai menjadi komoditas penyumbang inflasi di Indonesia pada Maret 2022. Selain dipengaruhi cabai merah, kenaikan harga minyak goreng dinyatakan juga memberikan andil terjadinya inflasi sebesar 0,66 persen pada Maret 2022.