PT Winner Nusantara Jaya Tbk dan PT Teladan Prima Agro Tbk adalah dua perusahaan calon emiten di Bursa Efek Indonesia. Winner Nusantara Jaya bergerak di bidang properti, sementara Teladan Prima Agro di bidang perkebunan.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Satu lagi calon emiten di Bursa Efek Indonesia atau BEI, yakni PT Winner Nusantara Jaya Tbk. Perusahaan ini bergerak pada bidang properti dan akan melepaskan sahamnya kepada publik melalui penawaran umum di BEI.
Dari informasi yang diunggah pada laman e-ipo, Jumat (25/3/2022), Winner Nusantara akan menawarkan saham perdana maksimal sebanyak 1,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Jumlah 1,5 miliar saham tersebut setara dengan 28,65 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah dilakukan penawaran umum ini.
Adapun kisaran harga saham yang ditawarkan berada pada Rp 100-Rp 140 per saham. Dengan demikian, potensi dana yang dapat diperoleh Winner Nusantara dalam penawaran umum ini Rp 210 miliar.
Selain menawarkan saham, Winner Nusantara juga menawarkan waran seri I maksimal sebanyak 1,3 miliar atau setara dengan 34,8 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan waran Rp 250 sehingga potensi dana yang didapat Rp 325 miliar. Dana dari hasil penawaran saham perdana ini akan digunakan untuk membeli tanah sebesar Rp 100 miliar. Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja.
Selain Winner Nusantara, calon emiten lain adalah PT Teladan Prima Agro Tbk yang bergerak pada perkebunan sawit. Saham Teladan Prima ditargetkan akan dapat dicatatkan di bursa pada April. Dari tahun 2018 hingga 2020, volume penjualan sawit Teladan Prima meningkat dengan rerata 13,2 persen.
Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Utama Teladan Prima Agro Wishnu Wardhana menjelaskan, pada tahun ini dan tahun depan ada tiga agenda bisnis penting perseroan, yaitu mengembangkan pabrik biogas, membangun pabrik crude palm kernel oil, dan menambah lahan melalui akusisi.
Saham treasuri
Emiten lain adalah PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk mengumumkan telah melepaskan saham treasuri pada Kamis (24/3/2022). Dalam keterbukaannya di Bursa Efek Indonesia, manajemen Humpuss menjelaskan bahwa Humpuss telah menjadi saham simpanan sebanyak 44.278.600 saham dengan harga Rp 300 per saham dana yang didapatkan dari penjualan saham itu sebesar Rp 13,28 miliar.
Penjualan saham treasuri ini setara dengan 3,09 persen dari total saham Humpuss. Menurut manajemen, saham itu dibeli oleh PT Sarana Niaga Buana. ”PT Sarana Niaga Buana merupakan afiliasi dari perseroan,” demikian penjelasan dari Direktur Utama Humpuss Kemal Imam Santoso kepada BEI akhir pekan lalu.