Pertamina Targetkan Porsi Bisnis Energi Terbarukan Jadi 17 Persen pada 2030
PT Pertamina (Persero) menargetkan porsi bisnis energi terbarukan bisa naik menjadi 17 persen pada 2030.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Pertamina (Persero) akan meningkatkan porsi portofolio bisnis energi terbarukan menjadi 17 persen pada 2030. Langkah korporasi ini diambil sejalan dengan tren transisi energi yang sedang terjadi di global.
Senior Vice President Strategic and Investment PT Pertamina (Persero) Daniel Purba menyampaikan hal itu di sela-sela telekonferensi pers keikutsertaan Pertamina di Expo 2020 Dubai, Jumat (18/3/2022) malam, di Jakarta.
Portofolio bisnis Pertamina meliputi produk olahan migas di luar elpiji, elpiji, gas, dan energi terbarukan. Komposisi terbesar masih di produk olahan migas di luar elpiji dan elpiji yang mencapai di atas 80 persen, sedangkan sisanya diisi oleh gas dan energi terbarukan.
Menurut rencana, pada 2030, komposisi portofolio bisnis energi terbarukan naik menjadi 17 persen, gas 19 persen, sedangkan sisanya diisi oleh produk olahan migas di luar elpiji dan elpiji.
Untuk mendukung rencana itu, Daniel mengatakan, sepanjang 2022–2026, alokasi belanja modal untuk kebutuhan investasi gas dan energi terbarukan dipatok 14 persen terhadap total belanja yang sebesar 72 miliar dollar AS.
”Panas bumi yang sudah lama menjadi portofolio bisnis energi terbarukan akan kami tingkatkan kapasitasnya. Di luar itu, kami merambah ke hidro dan angin pada 2026. Kami pun sudah mulai mengembangkan proyek kilang hijau atau kilang untuk mengolah bahan bakar nabati di Pertamina Refinery Unit III Plaju,” kata Daniel.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menceritakan, Pertamina telah memiliki semacam komite keberlanjutan sejak 2021. Komite ini berperan untuk memastikan agenda transisi energi Pertamina berjalan.
”Target kami bisa lebih banyak berkontribusi mengurangi emisi karbon,” imbuh Nicke.
Expo 2022 Dubai merupakan pameran dagang skala global yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab, selama 1 Oktober 2021–31 Maret 2022. Pertamina menjadi salah satu delegasi Indonesia di acara itu.
Daniel mengemukakan, Pertamina menjadikan kesempatan itu sebagai peluang mencari mitra yang mendukung perubahan portofolio bisnis jangka panjang. Pertamina juga dapat menyampaikan langkah-langkah yang perusahaan lakukan untuk bertransisi energi. Menurut dia, melalui ajang Expo 2020 Dubai, Pertamina telah bertemu dengan beberapa perusahaan Uni Emirat Arab yang memiliki tujuan sama di bisnis energi terbarukan.
Transisi energi memerlukan kolaborasi lintas perusahaan, pemerintah, dan masyarakat.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Ahmad Yuniarto berpandangan, transisi energi memerlukan kolaborasi lintas perusahaan, pemerintah, dan masyarakat. Pertamina Geothermal terbuka bekerja sama dengan siapa pun yang fokus ke energi terbarukan.
”Expo 2020 Dubai diikuti delegasi dari berbagai latar belakang industri. Kami terbuka bermitra dengan semua investor/perusahaan yang memiliki kemiripan visi dengan kami,” katanya saat ditanya peluang menggaet investasi dari ajang Expo 2020 Dubai.