Rute Penerbangan Langsung Sydney-Bali Kembali Mengudara
Garuda Indonesia berkomitmen mendukung pemulihan ekonomi daerah, termasuk pariwisata Bali. Garuda Indonesia melayani penerbangan langsung Sydney-Bali mulai Jumat (4/3/2022).
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Suasana pemeriksaan terhadap penumpang rute penerbangan internasional yang akan keluar dari area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (4/3/2022).
BADUNG, KOMPAS — Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali kembali membuka pintu penerbangan langsung dari sejumlah negara. Setelah sebelumnya dari Tokyo, rute Sydney-Bali dilayani lagi oleh Garuda Indonesia. Harapannya, bisa membangkitkan ekonomi Bali yang remuk akibat pandemi Covid-19.
Selain rute Tokyo-Bali dan Sydney-Bali, penerbangan Singapura-Bali juga sudah bisa dinikmati konsumen. Dalam waktu dekat, penerbangan Perth-Bali akan kembali dibuka.
Hingga awal Maret 2022, ada 11 penerbangan yang akan melayani rute internasional ke Bali. Selain Garuda, ada Singapore Airlines, AirAsia, Scoot Tigerair, Batik Air, dan Qantas. Sejauh ini, Australia merupakan negara asal wisatawan mancanegara terbanyak ke Bali, selain China dan kawasan Eropa.
”Ini sebagai bentuk komitmen kami melayani penumpang dengan baik dan mendukung usaha bangkit dari pandemi,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (4/3/2022).
Irfan juga menambahkan, pihaknya berusaha memaksimalkan ekspor beragam komoditas dari Indonesia dari sejumlah daerah. Ekspor dari daerah produksi, kata dia, bisa meningkatkan keunggulan daerah.
”Kami percaya ekspor tidak harus melalui Jakarta. Kami sudah menerbangkan komoditas dari Bali ke Hong Kong secara reguler,” kata Irfan.
Konferensi pers di area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (4/3/2022), tentang penerbangan langsung rute Sydney (Australia) ke Bali dan sebaliknya, dari Bali ke Sydney, yang dilayani Garuda Indonesia.
Penerbangan perdana itu tiba dari Sydney dengan membawa 61 penumpang dengan muatan mencapai 20 ton terdiri dari komoditas perikanan hingga buah-buahan, Jumat siang. Kedatangan itu turut diterima Gubernur Bali Wayan Koster.
Koster mengatakan, prosedur penerimaan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) di Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah berjalan baik dan lancar. Koster mengatakan, hal ini menunjukkan komitmen Garuda memulihkan pariwisata dan ekonomi Bali yang terdampak pandemi Covid-19.
Koster mengatakan, sudah mengusulkan ke pemerintah pusat agar pemerintah memberikan kemudahan bagi turis ke Bali. Hal itu bisa dilakukan dengan kebijakan
visa on arrival
(VOA) dan kebijakan tanpa karantina bagi PPLN yang memenuhi syarat penanganan pandemi Covid-19.
ARSIP HUMAS ANGKASA PURA I BANDARA I GUSTI NGURAH RAI
PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menampilkan suasana pelayanan dan pemeriksaan terhadap penumpang rute internasional yang tiba di Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Jumat (4/3/2022).
Sejauh ini, kata Koster, kebijakan tanpa karantina diusulkan diujicobakan di Bali mulai Senin (7/3/2022). Tujuannya, meningkatkan daya tarik dan daya saing Bali. Alasannya, sejumlah negara sudah membuka pintu pariwisatanya di masa pandemi Covid-19.
Konsul Jenderal Australia di Denpasar Anthea Griffin menyambut baik pembukaan kembali rute Sydney-Bali. Dia mengungkapkan, banyak warga Australia yang ingin berkunjung ke Bali. Saat ini, bahkan tidak sedikit warga Australia masih tinggal di Bali.
”Pada 2019, sekitar 1,2 juta orang Australia yang datang ke Bali. Banyak warga Australia yang sudah menunggu untuk dapat segera kembali ke Bali,” ujarnya.