Sejak awal tahun, harga saham BNI naik 5,5 persen. Adapun nilai kapitalisasi pasar BNI mencapai Rp 132,9 triliun.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kinerja baik membuat saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI diburu investor. Pada akhir perdagangan Rabu (26/1/2022), harga saham BNI naik 4,7 persen menjadi Rp 7.125 per saham. Nilai transaksi saham BNI mencapai Rp 390 miliar dengan volume perdagangan 53,5 juta saham. Sejak awal tahun, harga saham BNI naik 5,5 persen. Adapun nilai kapitalisasi pasar BNI mencapai Rp 132,9 triliun.
BNI mengumumkan laba 2021 mencapai Rp 10,89 triliun. Angka ini naik hampir tiga kali lipat atau 232 persen dibandingkan dengan laba yang diperoleh tahun 2020 yang sebesar Rp 3,28 triliun. Adapun laba bersih bank BNI saja tercatat sebesar Rp 10,68 triliun dari Rp 2,75 triliun pada 2020.
Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) yang tumbuh sebesar 14,8 persen dari tahun lalu menjadi Rp 31,06 triliun. ”Pencapaian ini bahkan menjadi yang tertinggi yang pernah dihasilkan BNI, lebih tinggi dari operasional BNI sebelum pandemi,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam paparan publik secara virtual.
Sepanjang 2021, pendapatan bunga bersih tercatat Rp 38,2 triliun atau naik 12,4 persen dari tahun lalu. Pendapatan nonbunga naik 12,8 persen menjadi Rp 13,6 triliun. Adapun marjin bunga bersih naik dari 4,5 persen menjadi 4,7 persen. Pertumbuhan ini beriringan dengan penyaluran kredit yang naik 5,3 persen dari Rp 553,1 triliun menjadi Rp 582 triliun. Sementara dana pihak ketiga naik 15,5 persen menjadi Rp 729,1 triliun.
”Pencapaian kenaikan laba bersih BNI 104,5 persen di atas perkiraan Samuel Sekuritas Indonesia dan 110 persen dari konsensus,” demikian riset dari tim analis Samuel Sekuritas Indonesia.
Digital
Layanan digital Bank BNI, yaitu BNI Open API, memiliki 443 jenis layanan, terbanyak di antara layanan perbankan digital dengan 4.000 mitra. Layanan digital lainnya, BNI Mobile Banking, sudah digunakann 10,81 juta pengguna dengan nilai transaksi mencapai Rp 615 triliun atau naik 31,9 persen dari tahun lalu. BNI juga telah mengakuisisi saham Bank Mayora yang akan dikembangkan menjadi bank digital.
Royke menambahkan, proses akuisisi Bank Mayora terus berlangsung. BNI saat ini berdiskusi dengan berbagai pihak untuk rencana pengembangan bisnis bank digital, termasuk rencana penggantian nama.
Sementara itu, PT Bank Nationalnobu Tbk atau Bank Nobu akan menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (right issue) tahun ini. Penambahan modal tersebut merupakan upaya untuk memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan bahwa bank harus memiliki modal inti minimal sebesar Rp 3 triliun pada 2022.
Dari keterbukaan informasi yang disampaikan ke BEI, Bank Nobu akan menerbitkan sebanyaknya 500 juta saham baru dengan nominal Rp 100. Penerbitan saham baru tersebut setara dengan 9,8 persen modal ditempatkan dan disetor penuh setelah right issue selesai dilakukan.
Net TV
Pada hari pencatatan perdananya, saham PT Net Visi Media Tbk melonjak hingga 34,69 persen menjadi Rp 264 per saham. Direktur Utama Net Visi Media Deddy Hariyanto mengatakan, pencatatan saham ini adalah bagian dari rencana akselerasi pencapaian beberapa prioritas pengembangan usaha perseroan. ”Kami ingin mengembangkan konten-konten Net TV agar dapat lebih luas menjangkau potensi pemirsa di Indonesia,” katanya.
Direktur Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna dalam seremoni virtual pencatatan perdana saham Net TV mengatakan, bursa akan selalu mendukung perusahaan tercatat untuk mencapai kinerja terbaiknya. ”Sehingga dapat memberikan atribusi optimal kepada para stakeholder,” ujarnya.