Kelembagaan Peternakan Perlu Perbaikan lewat Koperasi
Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia diajak membangun dan meningkatkan kualitas peternakan domba dan kambing di seluruh Indonesia. Salah satu caranya dengan terus mengupayakan penguatan korporatisasi peternak.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia atau HPDKI diajak untuk membangun dan meningkatkan kualitas peternakan domba dan kambing di seluruh Indonesia. Salah satu caranya dengan terus mengupayakan penguatan korporatisasi peternak sebagai bagian dari program besar kementerian dalam pengembangan koperasi di sektor produksi.
”Peternak yang skala usahanya masih kecil dan perorangan dapat berbisnis dalam skala ekonomi dan lebih efisien. Oleh karena itu, kelembagaan peternak harus kita perbaiki bersama,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada pembukaan Musyawarah Nasional Ke-4 HPDKI di kawasan Pantai Anyer, Banten, Kamis (2/12/2021).
Teten, yang juga sebagai Ketua Dewan Penasihat HPDKI, berharap peternak mendapat manfaat besar melalui konsolidasi ke dalam kelembagaan koperasi modern. Koperasi berperan di seluruh proses bisnis, mengadopsi teknologi informasi atau transformasi digital, dan terintegrasi hulu ke hilir. Dengan demikian, circuit economy atau closed loop economy dapat diwujudkan dalam satu kawasan. Strategi ini juga diterapkan beberapa negara maju dengan koperasi peternakan besar, seperti Belanda dan Selandia Baru.
Dalam bisnis model seperti itu, kata Teten, koperasi berperan sebagai agregator dan penyerap produk (offtaker). Model seperti ini juga akan tercipta kepastian harga dan pasar. ”Intinya, kita akan scaling-up para peternak ke dalam wadah koperasi,” ujarnya.
Koperasi berperan di seluruh proses bisnis, mengadopsi teknologi informasi atau transformasi digital, dan terintegrasi hulu ke hilir.
Di samping itu, pemerintah juga memberikan asistensi berupa penyediaan pinjaman dana bergulir Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dengan pola konvensional dan syariah. LPDB-KUMKM berkomitmen menghadirkan pembiayaan yang mudah, murah, dan cepat yang saat ini alokasinya difokuskan pada koperasi.
Sumber pembiayaan lain adalah kredit usaha rakyat (KUR) yang tahun ini alokasinya naik menjadi Rp 285 triliun. Realisasi penyaluran KUR sampai 30 November 2021 mencapai Rp 263,22 triliun kepada 6,9 juta debitor atau 92,36 persen dari target awal. Pelaku UMKM dapat mengakses KUR tanpa agunan yang pagu awalnya Rp 50 juta naik menjadi Rp 100 juta dengan bunga 3 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menambahkan, wilayahnya memiliki banyak potensi pertanian dan peternakan yang bisa dikembangkan, selain sektor pariwisata. ”Kami banyak potensi, dengan ketersediaan lahan yang juga banyak, termasuk lahan milik Perhutani. Ini bisa dibangun untuk pengembangan sektor pertanian dan peternakan di Banten,” katanya.
Andika menuturkan, setiap Idul Adha, Banten membutuhkan sekitar 60.000 ekor domba dan kambing. Namun, Banten baru bisa memproduksi sekitar 20.000 ekor saja. Sisanya banyak dipasok dari Jawa Barat. Artinya, peluang ternak domba dan kambing masih sangat terbuka. Pemerintah daerah akan menyelaraskan program pengembangan peternakan, khususnya domba dan kambing, dengan HPDKI.
Banten membutuhkan sekitar 60.000 ekor domba dan kambing. Namun, Banten baru bisa memproduksi sekitar 20.000 ekor saja. Sisanya banyak dipasok dari Jawa Barat.
Ketua Dewan Pengurus Pusat HPDKI Yudi Guntara Noor mengatakan, tantangan organisasi ke depan akan sangat berbeda. Oleh karena itu, jajaran pengurus akan merevitalisasi peran HPDKI. ”Pertumbuhan Dewan Pimpinan Cabang HPDKI meningkat dua kali lipat hingga sekarang berjumlah 132 cabang di beberapa kabupaten dan kota di Indonesia. Artinya, animo beternak domba dan kambing terus meningkat,” ujarnya.
Selain itu, Yudi juga akan terus mendorong daging domba dan kambing menjadi alternatif protein daging bagi asupan masyarakat, di samping daging ayam dan sapi. Pihaknya akan terus mengampanyekan konsumsi daging domba dan kambing sebagai makanan sehat.
Amanat Presiden Joko Widodo, kata Yudi, HPDKI akan menjadikan peternakan domba dan kambing sebagai penggerak roda perekonomian di desa-desa. Presiden mengamanatkan agar masyarakat membangun korporatisasi peternakan rakyat agar lebih efisien dan produktif. ”Namun, korporatisasi ini dimiliki peternak rakyat, bukan korporasi besar, termasuk mengembangkan peternak milenial,” ujarnya.