Ratusan Usaha Mikro dan Puluhan Warung Makan di Bali Dapat Kucuran Modal
Sebanyak 500 usaha mikro dan 41 warung makan mendapatkan kucuran modal usaha. Mereka yang terdampak oleh pandemi Covid-19 diharapkan bisa bangkit kembali memajukan sektor pariwisata di Bali.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 500 usaha mikro dan 41 warung makan mendapatkan kucuran modal usaha masing-masing sebesar Rp 1 juta. Usaha mereka yang terdampak pandemi Covid-19 ini diharapkan dapat membangkitkan kembali sektor pariwisata di Bali.
Bantuan permodalan diberikan sebagai hasil kolaborasi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Senin (22/11/2021), di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bali. Kucuran permodalan yang dikemas sebagai ”Program Kita Jaga Usaha di Bali” ini merupakan satu-kesatuan dengan program bantuan tunai usaha mikro untuk wilayah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.
Hadir dalam peresmian tersebut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki didampingi Ketua Baznas Noor Achmad, Kepala Biro Ekonomi dan Litbang Bali Tjok Bagus Pemayun, Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, serta Kepala Dinas Koperasi dan UKM Bali I Wayan Mardiana.
Teten mengatakan, kerja sama dengan Baznas ini diharapkan terus bergulir agar lebih banyak lagi membantu UMKM di berbagai daerah di Indonesia. Program Kita Jaga Usaha ini pun membantu usaha mikro yang belum terhubung ke pembiayaan formal, terutama yang terdampak paling dalam karena pandemi Covid-19.
”Kerja sama ini terus bergulir, mudah-mudahan ikut meringankan beban para pelaku mikro. Pemerintah tak bisa kerja sendiri, butuh sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak,” kata Teten.
Menurut Teten, para pelaku UMKM, khususnya mereka yang berada di Bali, merupakan pihak yang sangat terdampak pandemi Covid-19. UMKM Bali umumnya bergerak di sektor pariwisata, sektor yang menyumbang 56 persen ekonomi Bali. Pandemi Covid-19 telah menghancurkan sektor pariwisata yang sampai sekarang belum sepenuhnya pulih.
Mengutip data Badan Pusat Statistik, ekonomi Bali kembali mengalami kontraksi sedalam 2,91 persen pada triwulan III-2021 year-on-year (YoY). Kontraksi ini terjadi setelah sempat bangkit dari masa resesi dengan mengalami pertumbuhan positif pada kuartal II-2021 sebesar 2,88 persen yoy. Di saat sulit seperti ini, pemerintah sangat berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang ikut berkontribusi membantu UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.
Teten mengatakan, Baznas merupakan salah satu lembaga yang sangat peduli dengan UMKM Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19. Baznas memiliki berbagai program, seperti bantuan jaring pengaman sosial kepada pengusaha kuliner warung tegal (warteg), warung padang, serta pedagang bakso, soto, pecel lele, dan warung makan lainnya.
Teten menegaskan, pemerintah tetap mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui kelanjutan Program PEN tahun 2021 dengan memberikan stimulus pembiayaan bagi koperasi dan UMKM. Program Banpres Produktif Usaha Mikro dikucurkan untuk membantu permodalan usaha mikro dan mendorong daya beli masyarakat. Tahun ini dialokasikan sebesar Rp 15,36 triliun dan telah terealisasi 100 persen, disalurkan kepada 12,8 juta pelaku usaha mikro.
Kemenkop dan UKM terus bersinergi dengan berbagai pihak, memperkuat ekosistem penguatan daya saing UMKM (hulu-hilir) dengan fasilitasi dukungan pelatihan dan pendampingan, sertifikasi/standardisasi UMKM, korporatisasi petani, fasilitasi kemitraan, factory sharing, penguatan aspek pembiayaan, fasilitasi promosi dan perluasan akses pasar, serta literasi dan digitalisasi UMKM.
Ketua Baznas Noor Achmad mengatakan, Bali mendapat bantuan usaha mikro dari program ini. ”Tumbuhnya usaha mikro diharapkan menjadi kekuatan tangguh ekonomi. Begitu dibuka kembali, UMKM Bali akan memberikan dampak besar bagi ekonomi daerah. Kami juga akan memperkuat warung-warung kecil yang ada di desa-desa,” jelas Noor.
Selain itu, Baznas juga terus memperkuat keberadaan mustahik atau penerima zakat. Salah satunya pelaku usaha dan peternakan ayam yang kini tengah dikembangkan untuk dijadikan usaha berbasis koperasi. Para peternak ayam yang berada di suatu desa akan dibina dan dibantu permodalannya oleh Baznas.
”Banyak rakyat kecil yang akan dibantu. Harapannya, bantuan UMKM ini bisa menjangkau seluruh provinsi sehingga menjadikan Baznas sebagai mitra ideal pemerintah. Baznas dengan Kemenkop dan UKM sangat beririsan. Baznas diperuntukkan bagi basis kesejahteraan rakyat yang juga menjadi program kementerian,” kata Noor.
Kepala Biro Ekonomi dan Litbang Bali Tjok Bagus Pemayun yang mewakili Gubernur Bali mengatakan, Baznas kembali menginisiasi program bagi UMKM. Diharapkan, program ini menjadi solusi konsisten menyongsong kembali kebangkitan UMKM di Bali.
”Bali bangkit sangat penting disiapkan sedini mungkin. Dukungan penuh untuk Bali sangat berarti. Pemberian bantuan ini sebagai garda terdepan seiring dengan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Bali. Mendorong pertumbuhan UMKM memberikan kontribusi bagi Bali,” tegas Tjok.