Presiden Joko WIdodo saat meninjau pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show menyebutkan, penjualan mobil naik 60 persen sebagai imbas kebijakan relaksasi PPnBM.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebijakan relaksasi Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah atau PPnBM dinilai mampu mendorong pemulihan ekonomi. Sejauh ini, kebijakan ini diklaim bisa mendongkrak penjualan produk-produk otomotif hingga 60 persen.
Presiden Joko Widodo meninjau pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (17/11/2021). Dalam keterangannya seusai peninjauan, disampaikan bahwa pemerintah menyadari bahwa industri otomotif berpengaruh pada UMKM-UMKM yang menyediakan komponen. Oleh karena itu, kebijakan untuk mendongkrak kembali penjualan produk otomotif dirasa perlu.
Kebijakan relaksasi PPnBM sementara untuk produk-produk tertentu dinilai berhasil mendongkrak kenaikan penjualan mobil hingga lebih dari 60 persen. ”Terakhir, angka yang saya dapatkan ada kenaikan kurang lebih 60 persen. Ini sangat baik untuk memberikan dorongan pada pemulihan ekonomi,” kata Presiden.
Relaksasi PPnBM diberikan pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 20/PMK.010/2021 mulai Maret 2021. Dalam aturan ini, insentif diberikan untuk kendaraan 1.500 cc ke bawah dari kategori sedan dan berpenggerak roda 4x2. Syarat lainnya, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam produksi setidaknya 70 persen.
Perluasan insentif PPnBM kemudian diberikan melalui PMK Nomor 31/PMK.010/2021. Kendaraan bermotor berpenggerak roda 4x2 dan 4x4 dan bermesin 1.500 cc sampai 2.500 cc juga mendapatkan insentif. Syarat TKDN dilonggarkan menjadi 60 persen.
Masa pemberian insentif PPnBM ini juga diperpanjang. Saat ini, perpanjangan masa relaksasi PPnBM sudah terjadi dua kali dan akan berlaku sampai Desember 2021.
Secara terpisah, pengamat ekonomi Universitas Indonesia, Chatib Basri, dalam wawancara dengan Kompas pada 2 November lalu menilai, kebijakan relaksasi PPnBM ini tidak akan mendorong belanja masyarakat kelas atas. Peningkatan penjualan otomotif pun hanya akan berlangsung sementara.
Untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi termasuk sektor manufaktur, semestinya akar masalah diselesaikan terlebih dahulu. Sepanjang masalah kesehatan pada pandemi Covid-19 belum diselesaikan, kebijakan tersebut dinilai tidak akan terlampau efektif.
Mobil listrik
Ekosistem kendaraan bertenaga listrik juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo dalam GIIAS 2021. Pemerintan mengharapkan supaya ekosistem mobil listrik yang rendah emisi dan ramah lingkungan agar segera dibangun. Karena itu, peningkatan produksi mobil listrik ataupun hybrid terus didorong.
Harapan ini, menurut Presiden, juga disampaikan kepada para CEO sejumlah produsen otomotif yang hadir dalam pembukaan GIIAS 2021. Tahun ini, GIIAS mengusung tema ”Wheels to Move”.
Seusai peninjauan pameran, Presiden Jokowi menyempatkan mencoba salah satu mobil listrik yang dipamerkan, yakni Mitsubishi Minicab Miev. Presiden menyetir kendaraan ini memutari pelataran gedung ICE BSD City. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita duduk di sampingnya.
Dalam acara ini, hadir pula Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, dan Ketua Penyelenggara GIIAS Rizwan Alamsjah.