Produk Indonesia Menjawab Kebutuhan Dunia
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan memberikan penghargaan Primaniyarta kepada perusahaan Indonesia atau eksportir yang dinilai paling berprestasi di bidangnya.
Pandemi melanda hampir seluruh dunia. Bahkan, negara adidaya sekalipun ikut limbung dihajar permasalahan kesehatan dan ekonomi sekaligus. Ketika tatanan kehidupan seluruh dunia ini terguncang, rupanya masih ada perusahaan Indonesia yang tidak hanya masih menggeliat, tetapi juga menawarkan produk yang menjawab kebutuhan dunia.
Perusahaan-perusahaan Indonesia atau eksportir itu pun diganjar penghargaan Primaniyarta 2021. Adapun penghargaan Primaniyarta adalah penghargaan tahunan yang diberikan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan kepada perusahaan Indonesia atau eksportir yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor dan dapat menjadi teladan bagi eksportir lainnya.
Tahun ini, total ada 20 eksportir yang mendapatkan penghargaan ini yang terbagi dalam tujuh kategori. Adapun kategori yang diperlombakan adalah eksportir muda, eksportir berbasis digital marketing, eksportir high tech, eksportir berkelanjutan, eksportir pelopor produk baru, eksportir pelopor pasar non tradisional, dan eksportir pembangunan merek global.
Penghargaan kategori eksportir muda diberikan kepada PT Coco Sugar Indonesia, PT Kaarle Indonesia, dan PT Widya Inovasi. Adapun penerima penghargaan kategori eksportir berbasis digital marketing adalah PT Aneka Tusma dan PT Ori Ginalnest Indonesia. Untuk kategori eksportir high tech diberikan kepada PT Pupuk Kaltim, PT Untung Bersama Sejahtera, dan PT Argha Karya Prima Industry Tbk.
Untuk kategori eksportir berkelanjutan penghargaan diberikan kepada PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Alfo Citra Abadi, dan PT Indesso Aroma. Adapun penerima penghargaan kategori eksportir pelopor produk baru diberikan kepada PT Asia Pacific Rayon, PT Van Aroma, dan CV Laksana. Penerima penghargaan kategori pelopor pasar nontradisional diberikan kepada PT Biofarma (Persero), PT Dexa Medica, dan PT Timboel. Kategori pembangunan merek global dimenangi PT Sumber Graha Sejahtera, PT Sekar Bumi Tbk, dan PT Astra Otoparts Tbk.
Mereka menyisihkan 34 perusahaan lain yang juga nomine dari seluruh kategori. Artinya, total ada 54 perusahaan yang menjadi nomine. Tim juri telah melakukan penjurian pada 11 Oktober-15 Oktober 2021. Perusahaan tersebut sebelumnya diseleksi tim evaluasi yang beranggotakan instansi terkait dan media.
Tim juri dibentuk dengan Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 958 Tahun 2021 tentang Pembentukan Tim Evaluasi dan Tim Juri Penghargaan Primaniyarta Tahun 2021. Tim tersebut beranggotakan pengamat ekonomi, praktisi bisnis, akademisi, jurnalis, dan Kadin Indonesia.
Penghargaan itu diberikan pada saat pembukaan acara Trade Expo Indonesia Ke-36 Digital Edition 2021, Kamis (21/10/2021). Hadir memberikan kata sambutan Presiden Joko Widodo dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Turut hadir dalam acara itu perwakilan duta besar negara sahabat, perwakilan kamar dagang negara mitra dagang, dan pelaku usaha perdagangan internasional.
Pada acara itu hadir tujuh eksportir perwakilan para pemenang. Mereka berasal dari PT Coco Sugar Indonesia, PT Aneka Tusma, PT Pupuk Kaltim, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Asia Pacific Rayon, PT Biofarma (Persero), dan PT Sumber Graha Sejahtera. Penghargaan itu diberikan oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi kepada jajaran manajemen para perusahaan pemenang.
Presiden mengatakan, kondisi pandemi di dalam negeri sudah lebih terkendali sehingga aktivitas perdagangan global harus segera kembali diaktifkan. Apalagi, sepanjang tahun ini kinerja ekspor kembali membaik.
Lutfi mengungkapkan, penghargaan Primaniyarta merupakan apresiasi tertinggi pemerintah atas prestasi para eksportir nasional dalam meningkatkan nilai ekspor secara berkesinambungan sehingga berdampak terhadap peningkatan devisa negara.
”Mengingat tantangan perdagangan global yang sangat kompleks, pemerintah terus berupaya meningkatkan daya saing perdagangan Indonesia dengan mendorong struktur ekspor tidak lagi didominasi barang mentah. Selain itu, peningkatan akses pasar di negara mitra juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekspor non-migas,” ujar Lutfi.
Peluang pasar
Menurut penilaian tim juri, para pemenang penghargaan ini adalah perusahaan yang gigih menghadapi pandemi dan jeli melihat pasar ekspor. Di saat kontraksi ekonomi di dalam negeri, para eksportir ini jeli memanfaatkan permintaan ekspor yang justru sedang meningkat pesat.
Data Kementerian Perdagangan menyebutkan, total ekspor Indonesia sampai dengan September 2021 mencapai 163,4 miliar dollar AS (Rp 2.320 triliun), bertumbuh 40,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Puncak kinerja ekspor pada Agustus, di mana ekspor satu bulan mencapai 21,43 miliar dollar AS (Rp 300,43 triliun), yang merupakan tertinggi sepanjang sejarah. Selain itu, Indonesia juga mencatat surplus neraca perdagangan selama 17 bulan terakhir.
Salah satu yang jeli memanfaatkan peluang pasar adalah Bio Farma. Produsen vaksin ini turut berkontribusi dalam penuntasan pandemi, bukan hanya di dalam negeri, melainkan juga secara global. Dengan kapasitas produksi 3,2 miliar dosis per tahun, Bio Farma memenuhi kebutuhan vaksin nasional dan dunia melalui Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (UNICEF).
”Bio Farma juga berperan aktif meningkatkan ketersediaan vaksin di negara-negara berkembang,” tulis panitia Primaniyarta dalam keterangan resminya.
Menjawab kebutuhan dunia akan produk suplemen dan obat-obat peningkat imunitas tubuh, PT Dexa Medica juga terus memasarkan produknya ke sejumlah negara di seluruh dunia. Melalui Stimuno, produk andalan perusahaan, imunomodulator, berbahan herbal ini berhasil mendunia, bahkan menjadi top of mind di Myanmar, Kamboja, dan Filipina. Penghargaan tahun ini adalah tahun kelima Dexa Group mendapatkan penghargaan Primaniyarta berturut-turut sejak 2017.
Dexa Medica menjadi finalis terbaik di kategori ini dengan produk Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) melalui produk Stimuno.
Berhasilnya Dexa Medica meraih penghargaan Primaniyarta 2021 ini karena komitmen dan konsistensi yang dilakukan untuk menembus pasar baru dengan memanfaatkan momentum pandemi untuk meningkatkan ekspor. Selain itu, Dexa Medica juga berhasil membuat OMAI mendunia melalui produk Stimuno.
”Dexa Medica sebagai perusahaan farmasi Indonesia pertama yang mengekspor produk imunomodulator fitofarmaka dari bahan baku meniran yang diolah dengan teknologi modern menunjukkan bahwa produk farmasi Indonesia memiliki daya saing tinggi. Karena itu, Stimuno dipercaya menjaga imun tubuh keluarga di Asia dan Afrika,” kata Komisaris Dexa Group Ibu Gracianti seusai menerima penghargaan.
Beberapa faktor yang menjadi kunci penting adalah soal daya saing harga, fasilitas produksi dengan sistem dan kultur kualitas yang baik, serta kompetensi pengembangan produk yang patuh dengan kaidah-kaidah regulasi dan standar yang berlaku di mancanegara.
Bukan hanya itu, Dexa Medica mampu memanfaatkan momentum pandemi untuk meningkatkan ekspor. Dexa Medica juga tetap berkomitmen memasarkan Omai Stimuno ke Myanmar di tengah gejolak politik dan keamanan yang terjadi, sementara tidak sedikit perusahaan yang menghentikan sementara operasionalnya.
Tidak hanya melulu soal bagaimana menjawab kebutuhan global, para pemenang ini adalah mereka yang juga melakukan pemberdayaan masyarakat setempat lokasi operasi mereka. Sebab, apa artinya menjawab kebutuhan global apabila kebutuhan warga sekitar sendiri tidak dipenuhi.
Pemberdayaan masyarakat sekitar inilah yang dilakukan oleh PT Timboel. Beroperasi di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, PT Timboel merupakan perusahaan yang menciptakan produk khas Indonesia yang telah bertahan selama 25 tahun dengan bergerak dalam ekspor seni kerajinan dan tetap konsisten melakukan ekspor seni kerajinan.
”Kami berupaya memberdayakan bahan baku dari sumber daya alam lokal dan juga membina sumber daya manusia lokal dalam upaya kami menembus pasar ekspor,” ujar pendiri, Timboel Raharjo.
PT Timboel dapat mengirim 5-8 kontainer, terutama ke pasar Amerika dan Eropa. PT Timboel sudah memiliki sertifikat SVLK sehingga rantai produksi secara otomatis tercatat dan terjaga kualitasnya. Para pemasok terdiri dari produsen bahan baku, pekerjaan spasial yang dapat dikerjakan dari para pemasok, kemudian dilakukan perakitan dalam perusahaan. Kemudian setiap produk unggulannya juga diupayakan mendapatkan HAKI untuk melindungi produk tidak dijiplak orang lain.
Saat ini, PT Timboel melakukan ekspor ke sejumlah negara, seperti Uni Emirat Arab, Selandia Baru, China, India, Spanyol, Australia, dan Amerika Serikat.
Baca juga : Curhatan Eksportir kepada Menteri Perdagangan