Dijual dengan Harga Baru, Saham BCA Ditutup Menguat
Pada penutupan perdagangan, Rabu (13/10/2021), harga saham BCA menguat 2,75 persen menjadi Rp 7.525. Saham BCA mulai diperdagangkan dengan harga baru setelah pemecahan nilai nominal saham.
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Saham PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mulai diperdagangkan dengan harga baru, Rabu (13/10/2021), setelah pemecahan nilai nominal saham. Pada penutupan perdagangan, harga saham BCA menguat 2,75 persen menjadi Rp 7.525 setelah naik hingga Rp 8.250 pada pertengahan perdagangan.
Dengan pemecahan saham 1:5, harga nominal saham BCA berubah, yakni dari Rp 62,5 menjadi Rp 12,5. Adapun jumlah saham yang beredar bertambah dari 24,65 miliar menjadi 123 miliar saham.
Satu lot saham BCA saat ini dapat dibeli pada kisaran Rp 750.000, lebih rendah ketimbang biaya yang harus dikeluarkan sebelumnya yang mencapai Rp 3,6 juta untuk membeli satu lot saham.
”Dengan harga baru yang mulai diperdagangkan hari ini, perseroan berharap harga saham BCA menjadi relatif terjangkau dan mendapat sambutan positif dari investor, terutama investor pemula yang saat ini aktif berinvestasi di pasar modal," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam keterangan tertulisnya.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan, nilai kapitalisasi pasar BCA setelah pemecahan nilai nominal saham menembus Rp 936,89 triliun. Posisi itu merupakan level tertinggi sejak BCA masuk di bursa pada 31 Mei 2000 dan tetap menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Kapitalisasi pasar BCA meninggalkan kapitalisasi pasar urutan kedua yaitu BRI yang sebesar Rp 525 triliun.
Kapitalisasi pasar BCA setelah pemecahan nilai nominal saham menembus Rp 936,89 triliun dan merupakan level tertinggi sejak BCA masuk di bursa pada 31 Mei 2000.
Selain membuat harga lebih terjangkau, pemecahan nilai nominal saham ini juga membuat persentase keuntungan bagi investor semakin besar. Karena harganya berada di atas Rp 5.000 per saham, saham BCA, baik setelah maupun sebelum pemecahan nilai nominal, termasuk dalam kelompok fraksi pergerakan harga Rp 25 setiap satu poin perubahan.
Terjangkau
Dengan harga sebelum pemecahan saham sekitar Rp 36.000 per saham, setiap satu poin akan diperoleh keuntungan 0,06 persen dari Rp 25/Rp 36.000. Setelah pemecahan, nilai nominal saham dengan harga sekitar Rp 7.200 per saham, keuntungan jika saham naik satu poin akan menjadi sekitar 0,34 persen yang didapatkan dari Rp 25/Rp 7.200.
Harga saham pasar BCA saat ini juga tidak terlalu jauh dari bank-bank besar lain, seperti Bank BRI yang harganya Rp 4.280, Bank Mandiri Rp 7.100, dan Bank BNI Rp 6.675 per saham.
BCA menilai bahwa investor ritel, termasuk investor muda di pasar modal Indonesia, memiliki ketertarikan yang kuat untuk berinvestasi saham BCA. Dengan adanya pemecahan tersebut, harga saham BCA diharapkan dapat lebih terjangkau oleh investor ritel. Aksi korporasi pemecahan saham juga dilandasi oleh komitmen BCA dalam mendukung perkembangan pasar modal Indonesia.
Bank Capital akan menerbitkan 20 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100.
Sementara itu, manajemen Bank Capital Indonesia Tbk menegaskan, tidak ada pembeli siaga dalam rencana right issue-nya. Dalam keterangan kepada bursa, Direktur Utama Bank Capital Wahyu Dwi Aji menyebutkan, Bank Capital akan menerbitkan 20 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 dan harga pelaksanaan yang belum ditetapkan.
”Tidak ada pembeli siaga,” kata Wahyu. Saat ini, 60,27 persen saham Bank Capital dikuasai publik. Dana hasil right issue ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan.