ITDC Menerima Proyek Infrastruktur Dasar Mandalika
Jelang berbagai ajang internasional, di antaranya World Superbike pada November ini, pembangunan infrastruktur dasar Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok, NTB, terus dipercepat, baik untuk sirkuit maupun nonsirkuit.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
PRAYA, KOMPAS — Proyek pembangunan infrastruktur dasar Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika terus dipercepat, baik untuk sirkuit maupun nonsirkuit. Hal itu dilakukan untuk menyukseskan pelaksanaan berbagai ajang balap internasional di Mandalika seperti World Superbike pada November 2021 dan MotoGP pada Maret 2022.
Pada Selasa (5/10/2021) siang, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) menerima proyek infrastruktur dasar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dari kontraktor PT Wijaya Karya (Persero)-PT Bunga Raya Lestari KSO (Wika-BRL KSO) di area Paddock Jalan Kawasan Khusus Mandalika.
Hadir dalam acara itu, antara lain, Direktur Pelaksana 2 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Maqin U Norhadi, Kuasa Kerja Sama Operasi (KSO) General Manager Departemen Operasi 7 PT Wika-BRL KSO Rahmad Erwan Pramudya, serta Direktur Teknik dan Sumber Daya Manusia ITDC Taufik Hidayat.
Taufik Hidayat menjelaskan, proyek infrastruktur dasar sirkuit yang diserahterimakan terdiri dari pekerjaan timbunan badan jalan sirkuit sepanjang 4,3 kilometer. Penguatan likuefaksi sirkuit dan fasilitas pendukung area paddock.
Seperti diberitakan, saat ini pengaspalan lintasan utama Sirkuit Mandalika yang memiliki 17 tikungan telah selesai dan siap digunakan. Seluruh fasilitas pendukung ditargetkan selesai Oktober 2021.
Mengawali
Sirkuit akan menjalankan debut lewat ajang Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) atau kompetisi bagi pebalap muda Asia pada 12-14 November 2021. Dilanjutkan World Superbike pada 19-21 November 2021.
Secara prinsip, fisik pekerjaan (dari proyek-proyek itu) sudah bisa diserahterimakan. (Taufik Hidayat)
Taufik menambahkan, selain itu, proyek nonsirkuit yang mereka terima dari kontraktor adalah akses jalan untuk Taman Pantai Kuta, Sirkuit, dan Gerupuk dengan panjang 6,7 kilometer. Termasuk di dalamnya jaringan utilitas air serta listrik.
”Secara prinsip, fisik pekerjaan (dari proyek-proyek itu) sudah bisa diserahterimakan,” kata Taufik.
Taufik menambahkan, proyek infrastruktur dasar tersebut merupakan bagian dukungan pendanaan dari LPEI. Skema yang digunakan adalah National Interest Acount (NIA) dengan total plafon maksimum sebesar Rp 1,2 triliun untuk pengembangan KEK Mandalika.
Fasilitas NIA merupakan pendanaan dari pemerintah melalui pembiayaan khusus untuk meningkatkan ekspor barang ataupun jasa yang disalurkan melalui LPEI. Khusus proyek infrastruktur dasar sirkuit dan nonsirkuit yang diserahterimakan bernilai Rp 395 miliar.
”Selaku pengembang KEK Mandalika yang memiliki luas lahan 1.175 hektar, kami membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit,” kata Taufik.
Menurut Taufik, pembangunan infrastruktur bertujuan menggerakkan ekonomi dan menyambut investor untuk hotel dan fasilitas pendukung pariwisata lainnya. Hal itu sesuai dengan tujuan pemerintah menjadikan KEK Mandalika sebagai salah satu destinasi superprioritas.
”Karena membutuhkan dana besar, peran LPEI sangat penting bagi ITDC,” kata Taufik.
Maqin menambahkan, KEK Mandalika merupakan proyek yang akan berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Khususnya terkait dengan potensi peningkatan devisa dan penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu, fasilitas NIA menjadi relevan diberikan untuk mengakselarasi proyek KEK Mandalika.
Maqin berharap pembangunan infarstruktur dasar KEK Mandalika bisa memberikan nilai tambah bagi pembangunan destinasi pariwisata di Indonesia. Ia berharap, setelah serah terima, proyek dilanjutkan dan bisa menyelenggarakan ajang yang bisa membanggakan Indonesia.
”Sekaligus membangkitkan rasa cinta kita kepada bangsa sendiri,” kata Maqin.
Sejalan dengan Maqin, menurut Rahmad, pariwisata adalah salah satu ujung tombak pertumbuhan ekonomi. Ia berharap, setelah Mandalika, akan muncul ikon-ikon pariwisata lainnya.
”Pekerjaan di sini semoga bisa menjawab keraguan banyak pihak terhadap pembangunan fasilitas di Mandalika. Ini (KEK Mandalika) adalah kebanggaan untuk Indonesia,” kata Rahmad.