Bali Jagadhita Culture Week, Ajang Kolaborasi dan Sinergi Penguatan UMKM
BI Provinsi Bali bersama Indonesia Fashion Chamber menggelar acara ”Bali Jagadhita Culture Week 2021” mulai 4 Oktober 2021. Pameran produk UMKM ini sebagai pendorong ekonomi kreatif dan bertumbuhnya ekonomi inklusif.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Bank Indonesia kembali menyelenggarakan pameran karya kreatif Indonesia sebagai pendorong aktivitas ekonomi kreatif dan dukungan bagi bertumbuhnya ekonomi inklusif melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah unggulan. Bank Indonesia Provinsi Bali bersama asosiasi desainer Indonesia menggelar acara ”Bali Jagadhita Culture Week 2021” sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi mendorong produk UMKM berkualitas menembus pasar ekspor.
Acara ini akan digelar mulai Senin sampai Rabu (4-6/10/2021) dengan memamerkan beragam produk UMKM dari Bali dan kawasan Nusa Tenggara yang berpotensi ekspor dan mendukung pariwisata, antara lain kain atau wastra tradisional, produk kerajinan, kopi, serta aneka makanan dan minuman olahan.
Ajang Bali Jagadhita Culture Week 2021 merupakan bagian dari kegiatan pameran Karya Kreatif Indonesia yang diselenggarakan Bank Indonesia sejak 2016.
Dalam konferensi pers menyongsong kegiatan Bali Jagadhita Culture Week 2021 yang diselenggarakan secara daring, Kamis (30/9/2021), Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan, BI mengembangkan dan mendorong UMKM di Tanah Air sebagai kebijakan utama bank sentral itu dalam mewujudkan stabilitas makro ekonomi dan moneter, sistem keuangan, dan sistem pembayaran. Pengembangan UMKM bertujuan memperkuat pilar ekonomi nasional maupun ekonomi daerah.
”Pelaksanaan Bali Jagadhita Culture Week 2021 ini menjadi flagship event bagi UMKM, khususnya Bali dan Nusa Tenggara,” kata Trisno.
Trisno juga mengatakan, Bank Indonesia mendorong dan memfasilitasi UMKM agar beradaptasi dan bertransformasi masuk dalam ekosistem digital, termasuk dalam digitalisasi pemasaran dan digitalisasi pembayaran melalui kode QR standar pembayaran Bank Indonesia (Quick Response Code Indonesian Standard/QRIS).
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Rizki Ernadi Wimanda mengatakan, Bank Indonesia bekerja sama dan bersinergi untuk mengedukasi dan memberdayakan UMKM agar dapat memanfaatkan perkembangan teknologi internet dan digitalisasi serta berproduksi dengan orientasi ekspor.
Rizki menambahkan, situasi pandemi Covid-19 yang juga berdampak terhadap ekonomi nasional dan ekonomi daerah mengarahkan adanya transformasi ekonomi, termasuk Bali.
”Bali secara umum harus berubah, bertransformasi. Tidak lagi sepenuhnya bergantung pada pariwisata, tetapi juga mengembangkan potensi ekonomi lain, misalnya pertanian yang berorientasi sistem pertanian 4.0,” kata Rizki.
Begitu pula dalam pemasaran produk UMKM, menurut Rizki, Bank Indonesia memberdayakan UMKM untuk berorientasi ekspor, antara lain pemasaran melalui lokapasar daring (marketplace) dan perdagangan elektronik (e-commerce).
Produk UMKM
Kegiatan bertajuk Bali Jagadhita Culture Week 2021 dipusatkan di Gedung Dharma Negara Alaya – DNA Art and Creative Hub Kota Denpasar pada 4-6 Oktober 2021 serta dapat diakses secara daring melalui laman Bank Indonesia dan kanal media sosial Bank Indonesia.
Kegiatan diisi dengan pameran produk UMKM, gelar wicara (talk show), pertemuan bisnis (business matching), dan pergelaran busana (fashion show). Pergelaran busana melibatkan desainer Indonesia dari Indonesia Fashion Chamber (IFC) serta perajin kain atau wastra tradisional dari Bali dan Nusa Tenggara.
Trisno menambahkan, dalam kegiatan Bali Jagadhita Culture Week 2021 juga diselenggarakan seremoni sebagai apresiasi dan motivasi bagi UMKM yang produknya sudah menembus pasar ekspor dan peluncuran digital fitting room atau ruang desain virtual. Adapun pergelaran busana menampilkan potensi wastra Bali dan Nusa Tenggara sebagai produk jadi selain sebagai bahan busana.
National Chairman IFC Ali Charisma mengatakan, pergelaran busana dalam ajang Bali Jagadhita Culture Week 2021 akan menampilkan koleksi busana siap pakai atau ready to wear. Pergelaran busana diselenggarakan dengan konsep semi-teatrikal yang menampilkan keindahan destinasi wisata di Bali dan Nusa Tenggara sebagai latarnya. Ali menambahkan, produk busana yang ditampilkan adalah pakaian siap pakai dengan sentuhan detail hasil kriya perajin.
Impian kami adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat mode dunia. Ini memerlukan kekuatan, salah satunya dengan wastra Indonesia. (Ali Charisma)
Adapun desainer yang dilibatkan dalam pergelaran busana serangkaian acara Bali Jagadhita Culture Week 2021 di antaranya Dwi Iskandar dengan kelompok tenun Putri Mas, Ali Charisma dengan kelompok tenun Artha Dharma, Deden Siswanto dengan Fortuna Songket, Riri Rengganis dengan Pagi Motley, serta Elfi Lila dengan Anacaraka.
Selain itu, desainer Eko Tjandra akan menampilkan koleksi busana dari wastra Nusa Tenggara Barat, Yuliana Huang dengan wastra dari Nusa Tenggara Timur, dan karya dari desainer Cok Istri Ratna Cora.
Ali mengatakan, busana dengan konsep ready to wear memiliki pasar yang lebih luas dibandingkan pakaian adibusana. Untuk memberikan nilai tambah pada busana siap pakai, diberikan sentuhan kerajinan sebagai detail. Menurut Ali, produk busana siap pakai dengan bahan wastra tradisional berpotensi dipasarkan di Jepang.
”Impian kami adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat mode dunia. Ini memerlukan kekuatan, salah satunya dengan wastra Indonesia,” kata Ali.
Ali menambahkan, melalui kegiatan Bali Jagadhita Culture Week, mereka melibatkan desainer ternama untuk berkolaborasi dengan perajin dari UMKM. ”Ini bagian upaya memulihkan ekonomi Indonesia dan membantu menaikkan ekspor melalui industri fashion. Kunci sukses di era new normal pandemi adalah kolaborasi,” ujarnya.