BI mengadakan ajang promosi dan pemasaran produk UMKM binaan mereka melalui Karya Kreatif Indonesia 2020 Seri 2. BI mendorong dan menguatkan pemanfaatan teknologi digital bagi UMKM.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Bank Indonesia kembali mengadakan ajang promosi dan pemasaran produk usaha mikro, kecil, dan menengah binaan mereka melalui ajang Karya Kreatif Indonesia 2020 Seri 2 . Bank Indonesia mendorong dan menguatkan pemanfaatan teknologi digital bagi UMKM di Indonesia melalui penyelenggaraan Karya Kreatif Indonesia secara virtual.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan, Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2020 Seri 2 di Bali berlangsung tiga hari mulai Rabu (7/10/2020). BI Perwakilan Bali menggandeng 14 UMKM binaan untuk pameran hingga Jumat (9/10/2020).
Ajang KKI 2020 secara nasional melibatkan lebih dari 370 UMKM binaan BI dengan tema ”Sinergi untuk UMKM Digital”. Dalam pembukaan KKI 2020 Seri 2 yang ditayangkan langsung melalui Youtube, Rabu, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, pihaknya mendorong UMKM menjadi sumber kekuatan baru ekonomi nasional di era digital.
Perry menyampaikan, BI menerapkan tiga pilar strategi pengembangan UMKM di Indonesia, yakni kebijakan korporasi, kapasitas, dan pembiayaan. Melalui 46 kantornya di seluruh Indonesia, BI membina dan mendampingi serta mengembangkan UMKM di daerah. Penyelenggaraan KKI menjadi wujud dukungan terhadap UMKM di Tanah Air secara end to end, yakni mulai produksi, kurasi, pemasaran, hingga permodalan.
KKI 2020 mengangkat tema utama ”Mendorong UMKM Menjadi Kekuatan Baru Perekonomian Nasional di Era Digital”. KKI 2020 dilangsungkan dalam tiga seri, yaitu seri 1 pada 28-30 Agustus 2020 dan seri 2 pada 7-9 Oktober 2020. Adapun seri 3 diselenggarakan November mendatang.
Berbeda dengan penyelenggaraan KKI tahun sebelumnya, KKI 2020 lebih banyak diselenggarakan secara virtual, di samping tetap tersedia ruang pamer bagi produk UMKM. Trisno menyatakan, langkah itu sebagai penyesuaian terhadap situasi pandemi Covid-19 dan adaptasi terhadap dinamika ekonomi nasional yang berkembang lebih digital.
Dalam pembukaan pada Rabu, baik Bank Indonesia di Jakarta maupun Bali, mengadakan peragaan busana yang mengangkat potensi kain Nusantara. Bank Indonesia di Jakarta menampilkan busana berbahan batik Sukapura, Tasikmalaya (Jawa Barat) dan batik Besurek dari Bengkulu.
Adapun BI Perwakilan Provinsi Bali menampilkan busana dari kain tradisional Bali, termasuk kain Endek. Peragaan busana dengan menampilkan rancangan desainer Bali mengangkat tema Bali Jagadhita Culture Week.
Pada pembukaan acara Bali Jagadhita Culture Week, ditampilkan hasil desain sejumlah UMKM Bali, di antaranya aksesori dari Bara Silver, tas dari WH Bali, dan sepatu dari Meiga Collection. Adapun busana yang dibawakan peragawan dan peragawati, di antaranya koleksi Anacaraka, kelompok tenun Wisnu Murti, kelompok tenun Putri Mas, dan Agung Bali Collection.
Trisno mengatakan, BI bekerja sama dan bersinergi dengan semua pihak, termasuk seniman dan perancang busana, dalam upaya membangkitkan dan mengembangkan UMKM dan produk-produk UMKM berkualitas. Ajang KKI secara virtual juga bentuk upaya memperluas akses pasar, selain pasar domestik, juga pasar ekspor.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, UMKM menjadi tumpuan dan andalan penggerak ekonomi di daerah. Dia mengungkapkan, ekonomi Bali terdampak pandemi Covid-19, terutama sektor pariwisata yang menjadi motor penggeraknya.
”Dalam era globalisasi saat ini, pandemi menyebabkan setiap negara harus fokus memikirkan internalnya, kondisi dalam negerinya,” kata Tjok Ace dalam acara pembukaan KKI 2020. Dia pun mengapresiasi positif kegiatan Bank Indonesia dan UMKM di Bali sebagai langkah membangkitkan ekonomi daerah dan sekaligus meningkatkan kebanggaan terhadap produk lokal.