Indah Kiat Terbitkan Obligasi dan Sukuk Rp 4 triliun
Emiten produsen kertas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk menerbitkan obligasi dan sukuk untuk membayar utang dan modal kerja. Sementara itu, PT Kimia Farma Tbk membukukan kinerja positif sepanjang semester I-2021.
Oleh
Joice Tauris Santi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Emiten produsen kertas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, berencana menerbitkan obligasi dan sukuk dengan total Rp 4 triliun yang masing-masing terdiri atas tiga seri. Hasil penerbitan surat utang itu akan digunakan untuk membayar utang dan modal kerja.
Indah Kiat menawarkan Obligasi Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper Tahap I Tahun 2021 dengan total nilai Rp 3 triliun. Sementara Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap I Tahun 2021 memiliki total nilai Rp 1 triliun.
Dalam pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Jumat (24/9/2021), disebutkan, 60 persen hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membayar utang, sedangkan 40 persen untuk modal kerja. Modal kerja itu, antara lain, untuk membeli bahan baku dan bahan pembantu produksi dan lainnya. Sementara 60 persen dana hasil penerbitan sukuk akan digunakan untuk kegiatan usaha dan 40 persen lainnya untuk modal kerja.
Indah Kiat menawarkan obligasi seri A senilai total Rp 1,5 triliun dengan tenor 370 hari. Surat utang itu akan jatuh tempo pada 10 Oktober 2022 dengan tingkat bunga tetap 6,75 persen.
Sementara obligasi seri B memiliki total nilai Rp 1,05 triliun dengan tenor tiga tahun dan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,25 persen. Obligasi seri C memiliki nilai pokok Rp 450 miliar. Surat utang dengan tenor lima tahun ini memiliki kupon 10 persen.
Adapun sukuk mudharabah menawarkan tingkat imbalan mengambang. Sukuk seri A dengan nilai pokok Rp 500 miliar akan jatuh tempo pada 10 Oktober 2022. Sukuk seri B dengan nilai pokok Rp 449,25 miliar memiliki tenor tiga tahun. Sementara sukuk seri C hanya berjumlah Rp 50,75 miliar dengan tenor lima tahun.
Kimia Farma
PT Kimia Farma Tbk membukukan kinerja positif sepanjang semester I-2021. Dari laporan keuangan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, penjualan bersih Kimia Farma naik 18,57 persen dari Rp 4,68 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp 5,55 triliun pada semester I-2021.
Sementara laba bruto Kimia Farma naik 3,97 persen dari Rp 1,78 triliun menjadi Rp 1,86 triliun. Laba usaha turun 1,99 persen dari Rp 365 miliar pada paruh pertama 2020 menjadi Rp 357,7 pada paruh pertama tahun ini.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 18,57 persen menjadi Rp 57,60 miliar pada semester I-2021 dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 48,57 miliar.