Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Central Asia Tbk merestui rencana pemecahan saham dengan rasio 1:5 sehingga membuat harganya semakin terjangka oleh investor ritel.
Oleh
Joice Tauris Santi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Para investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB PT Bank Central Asia Tbk merestui rencana pemecahan saham dengan rasio 1:5. Pemecahan saham ini akan membuat harga saham BCA menjadi lebih terjangkau, terutama oleh investor ritel.
Dengan pemecahan saham ini, setiap satu saham akan dipecah menjadi 5 saham baru. Adapun nilai nominal saham BCA pada saat ini sebesar Rp 62,5 per saham dan setelah pemecahan akan menjadi Rp 12,5 per saham. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis (23/9/2021), harga saham BCA diperdagangkan pada Rp 32.850.
”Kami melihat bahwa investor ritel, termasuk investor muda di pasar modal Indonesia, memiliki ketertarikan yang kuat untuk berinvestasi saham BCA. Dengan adanya aksi korporasi ini, harga saham BCA diharapkan dapat lebih terjangkau oleh investor ritel. Aksi korporasi pemecahan saham tersebut dilandasi juga oleh komitmen BCA dalam mendukung perkembangan pasar modal Indonesia,’’ ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja dalam keterangan tertulis seusai RUPSLB di Jakarta, Kamis (23/9/2021).
Beberapa waktu lalu, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, jumlah investor baru hingga 31 Agustus 2021 mencapai 2,21 juta investor. Dengan demikian, total investor di pasar modal mencapai 6,1 juta investor.
Indikator aktivitas investor juga meningkat. Misalnya, rata-rata investor aktif per hari naik dari 94.704 single investor identification (SID) menjadi 198.858 SID. ”Selain itu, rata-rata investor yang aktif per bulan juga meningkat dua kali lipat dari 293.886 menjadi 641.442 SID,” kata Hasan.
SID merupakan nomor indentitas investor seperti kartu tanda penduduk (KTP) yang dikeluarkan Kustodian Sentral Efek Indonesia. Komposisi investor juga semakin muda. Sekitar 80 persen investor di pasar modal merupakan milenial dan generasi Z.
Aaron, seorang mahasiswa di Jakarta yang juga berinvestasi di pasar modal, mengatakan, harga saham BCA akan menjadi semakin terjangkau bagi investor muda seperti dirinya. Setelah pemecahan saham, harga saham BCA akan menjadi Rp 6.000-an sehingga minimal dana yang dikeluarkan investor untuk membeli satu lot saham BCA menjadi sekitar Rp 600.000. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga sebelum pemecahan saham, investor memerlukan dana Rp 3 jutaan untuk membeli saham BCA.
Dengan pemecahan saham ini, harga saham BCA juga tidak akan terlalu jauh beda dengan bank besar lainnya. Saat ini harga saham Bank Mandiri Rp 6.075, saham BRI Rp 3.750, dan saham BNI Rp 5.125.
Setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham, manajemen BCA akan berkoordinasi dengan otoritas terkait pemecahan saham ini. Proses ini diharapkan selesai pada Oktober 2021.