Indonesia dan Thailand Jalin Kerja Sama Sistem Pembayaran Kode QR Antarnegara
Dengan kerja sama ini, konsumen dan pedagang di kedua negara dapat melakukan dan menerima pembayaran untuk barang dan jasa lintas negara.
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bank Indonesia dan bank sentral Thailand, yakni Bank of Thailand, menjalin kerja sama yang memungkinkan sistem pembayaran dengan cara kode cepat atau kode QR antarkedua negara. Dengan kerja sama ini, konsumen dan pedagang di kedua negara bisa melakukan dan menerima pembayaran untuk barang dan jasa lintas negara. Sistem pembayaran ini masih dalam tahap uji coba dan dijadwalkan mulai beroperasi penuh pada triwulan I-2022.
Kerja sama Cross-Border QR Payment Linkage tersebut dilakukan secara virtual bersamaan dengan peluncuran Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) dengan mengangkat tema ”Mengakselerasi Ekonomi dan Keuangan Digital bagi Pertumbuhan dan Percepatan Ekonomi Negeri”, Selasa (17/8/2021). Turut hadir Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo beserta jajarannya, Deputi Gubernur Bank of Thailand Ronadol Numnonda, Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartiko Wirjoatmodjo, Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Santoso Liem, dan Ketua Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Pandu Patria Sjahrir.
”Kita sedang menorehkan sejarah, tidak hanya untuk masa sekarang, tetapi juga untuk masa yang akan datang. Semoga sinergi inovasi bagi negeri ini semakin nyata untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia serta memajukan perekonomian Indonesia,” kata Perry.
Ia menjelaskan, peluncuran Cross-Border QR Payment Linkage antarkedua negara ini juga bertujuan untuk memastikan kelancaran interkoneksi dan membuka jalan bagi pelanggan, pedagang, dan operator. Pada tahap ini, pengguna telepon seluler Indonesia dapat menggunakan aplikasi pembayaran seluler dengan memindai kode QRThailand untuk melakukan pembayaran ke pedagang di seluruh Thailand. Demikian pula sebaliknya.
”Layanan ini akan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan Thailand yang melakukan transaksi lintas batas. Pariwisata akan menjadi sektor utama yang akan sangat diuntungkan dari layanan ini karena banyaknya arus wisatawan antarakedua negara,” ujar Perry.
Pada tahap ini, pengguna telepon seluler Indonesia dapat menggunakan aplikasi pembayaran seluler dengan memindai kode QR Thailand untuk melakukan pembayaran ke pedagang di seluruh Thailand. Demikian pula sebaliknya.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank of Thailand Ronadol Numnonda menjelaskan, konektivitas dalam sistem pembayaran lintas batas sangat diperlukan. Dia meyakini, melalui pembayaran dengan metode kode QR lintas batas ini akan menghasilkan alternatif pembayaran ritel yang lebih aman, efisien, dan hemat biaya bagi masyarakat umum.
”Layanan ini akan membantu bisnis e-dagang selama masa-masa sulit ini dan mendorong usaha di bidang pariwisata. Lebih penting lagi, hubungan pembayaran lintas batas dengan negara terbesar Asia Tenggara akan menjadi katalis utama lainnya dalam mengubah cara warga negara Asia Tenggara melakukan pembayaran di luar negeri sehingga berkontribusi pada kemakmuran dan digitalisasi ekonomi regional,” tutur Ronadol.
Dihubungi terpisah, Head of Center of Innovation and Digital Economy dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menjelaskan, melalui kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi kegiatan ekonomi kedua negara. Selama ini, biaya transaksi antarnegara adalah lewat proses pertukaran mata uang.
Dengan metode ini, diharapkan dapat mereduksi biaya pertukaran mata uang. Nilai tukar antara Indonesia dan Thailand pun bisa lebih stabil karena tidak membutuhkan lagi mata uang dollar AS sebagai mata uang konversi.
”Apabila kita mau belanja di Thailand, tidak perlu lagi menukarkan uang, cukup isi uang elektronik/dompet digital saja. Lebih efisien menurut saya,” ujar Nailul.
Kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi kegiatan ekonomi kedua negara. Selama ini, biaya transaksi antarnegara adalah lewat proses pertukaran mata uang.
Selain meresmikan kerja sama pembayaran menggunakan kode QR antara Indonesia dan Thailand, BI juga meluncurkan Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP). Perry menjelaskan, penetapan SNAP bertujuan menciptakan industri sistem pembayaran yang sehat, kompetitif, dan inovatif sehingga dapat menyediakan layanan sistem pembayaran kepada masyarakat secara efisien, aman, dan andal.
Implementasi SNAP merupakan salah satu tahapan penting dalam rangka mengakselerasi open banking di area sistem pembayaran. Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari visi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 untuk terus mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional, antara lain melalui inisiatif open banking.
Menurut Kartika, penerapan standar nasional dalam digitalisasi sistem pembayaran dapat mendorong optimalisasi inovasi layanan perbankan sekaligus mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. Hal senada juga dikemukakan Santoso Liem. Ia mengatakan, kedua inisiatif yang dilakukan BI menjadi sarana reformasi lanskap digitalisasi untuk Indonesia tangguh dan maju.