logo Kompas.id
EkonomiJurang Ketimpangan
Iklan

Jurang Ketimpangan

Pandemi Covid-19 tak hanya membuat kontraksi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin. Perlu stimulus yang tepat sasaran, inklusif, dan berkelanjutan untuk menanggulangi hal ini.

Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gvm_E7eGPRT5WGNSWLdXWoUS38g=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F09d3ace1-972e-4548-9549-2364e6fdb5fe_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Warga beraktivitas di samping deretan rumah semipermanen yang berada di atas bantaran Sungai Ciliwung, di kawasan Manggarai, Jakarta, Kamis (8/10/2020).

Pandemi Covid-19 tak hanya memberikan kontraksi ekonomi, tetapi juga memperlebar jurang ketimpangan antara si kaya dan si miskin. Data teranyar angka kemiskinan, yakni September 2020, menunjukkan jumlah penduduk miskin Indonesia 27,52 juta orang atau setara dengan 10,59 persen dari total penduduk Indonesia. Angka ini meningkat dari Maret 2020 atau bulan pertama kasus Covid-19 ditemukan. Saat itu penduduk miskin tercatat 26,42 juta orang atau setara dengan 9,78 persen dari total penduduk.

Bank Dunia mencatat, sepanjang Februari 2020 hingga Februari 2021 sekitar 1,8 juta orang Indonesia menjadi penganggur, 3,2 juta orang kehilangan pekerjaan, dan lebih kurang 300.000 calon pekerja muda memasuki pasar tenaga kerja. Sementara 2,8 juta orang telah jatuh ke dalam kemiskinan per September 2020.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000