Wisatawan Mancanegara Harus Vaksinasi dan Bersedia Karantina
Pembukaan kembali pariwisata bagi wisatawan mancanegara melalui skema ”travel corridor arrangement” akan diawali dengan uji coba. Turis yang datang mesti sudah divaksin Covid-19 dan bersedia dikarantina.
Oleh
Mediana
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembukaan pariwisata Bali, Batam, dan Bintan untuk wisatawan mancanegara melalui skema travel corridor arrangement akan tetap dijalankan oleh Pemerintah Indonesia. Kebijakan itu akan diawali dengan uji coba pada Juli 2021.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Sandiaga S Uno mengatakan, terkait pembukaan pariwisata Indonesia untuk wisatawan mancanegara (wisman), masih terus diupayakan tercapainya pemenuhan prakondisi kebutuhan protokol kesehatan. Sandiaga menyebutkan, kesiapannya sudah berkisar 85 hingga 90 persen dan akan bergerak terus secara fluktuatif, tergantung keseriusan pelaku industri bersama pemerintah pusat dan daerah.
”Kami berharap persiapan dan pelaksanaan uji coba akan berjalan dengan lancar sehingga travel corridor arrangement (TCA) secara penuh dapat terjadi,” ujar Sandiaga saat media briefing, Senin (14/6/2021), di Jakarta.
Negara yang diusulkan menjadi sasaran uji coba TCA adalah Singapura dan Uni Emirat Arab. Persyaratannya, wisman dari wilayah tersebut harus sudah menjalani vaksinasi Covid-19 dan bersedia dikarantina lima hari. Keputusan hingga penetapan final akan diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri.
Setelah uji coba dari dua negara itu, pembukaan pariwisata untuk wisman melalui skema TCA akan dilakukan secara bertahap, khususnya dari negara-negara yang dikategorikan sukses mengatasi Covid-19.
Pemerintah melalui Kemenparekraf/Baparekraf saat ini berupaya mendorong akselerasi vaksinasi Covid-19 di Bali, Batam, dan Bintan. Khusus di Bali, pemerintah menargetkan tiga juta penduduknya atau 70 persen dari total 4,3 juta orang bisa tuntas menerima vaksin Covid-19 secepatnya.
Pemerintah melalui Kemenparekraf/Baparekraf saat ini berupaya mendorong akselerasi vaksinasi Covid-19 di Bali, Batam, dan Bintan. Khusus di Bali, pemerintah menargetkan tiga juta penduduknya atau 70 persen dari total 4,3 juta orang bisa tuntas menerima vaksin Covid-19 secepatnya.
Terkait biaya antigen dan asuransi kesehatan terhadap wisatawan yang terpapar Covid-19, Sandiaga mengatakan, hal itu akan dibahas bersama kementerian dan lembaga terkait. Mengenai isolasi mandiri di hotel, disepakati bahwa pembiayaan isolasi mandiri yang awalnya tersentral pada pemerintah pusat akan secara bertahap dilakukan terdesentralisasi pada pemerintah daerah.
”Hal ini menimbang upaya penanganan Covid-19 terbaik sesuai dengan tantangan yang khas dari setiap daerah dan diharapkan dapat diselesaikan secara lebih efektif. Pemerintah pusat akan siap membantu pelaksanaannya,” ujar Sandiaga.
The New York Times melalui artikel What to Know About Testing and Vaccine Requirements for Travel (11/6/2021) menyebutkan, ketika implementasi vaksinasi Covid-19 meningkat dan peraturan dilonggarkan khususnya bagi warga negara di Amerika Serikat, banyak di antara mereka merencanakan perjalanan untuk musim panas dan seterusnya. Para ahli memperkirakan bahwa 4 Juli 2021 akan menjadi akhir pekan perjalanan terbesar sejak awal pandemi Covid-19.
The Centers for Disease Control and Prevention (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) baru-baru ini melonggarkan rekomendasi perjalanan ke lebih dari 100 negara. Beberapa negara benar-benar terbuka untuk pelancong yang sudah divaksinasi Covid-19, sementara yang lain memerlukan hasil tes Covid-19 yang negatif untuk masuk.
President/CEO Pacific Asia Travel Association (PATA) Indonesia Chapter Poernomo Siswoprasetijo saat dihubungi mengatakan, PATA Indonesia Chapter berharap dengan semakin meluasnya distribusi vaksin Covid-19 di Indonesia, warga yang ingin bepergian dapat menggunakan aplikasi IATA Travel Pass. Akan tetapi, Indonesia dan beberapa negara ASEAN belum merata implementasi vaksinasi. Ditambah lagi ada varian baru Sars-Cov-2 yang mau tidak mau menuntut koordinasi dengan otoritas kesehatan harus lebih intensif.
Akan tetapi, Indonesia dan beberapa negara ASEAN belum merata implementasi vaksinasi. Ditambah lagi ada varian baru Sars-Cov-2 yang mau tidak mau menuntut koordinasi dengan otoritas kesehatan harus lebih intensif.
Lebih Siap
Poernomo berpendapat, Bintan dan Batam yang sejak dulu merupakan pintu masuk wisman dari Singapura akan lebih siap dan bisa lebih terkontrol menerima kunjungan turis asing selama pandemi Covid-19. Apalagi, menurut dia, wisman yang masuk dapat menggunakan tur paket yang dikelola oleh agen perjalanan sehingga memudahkan pengawasan ataupun pencegahan Covid-19.
”Untuk Bali, wisman yang berkunjung pun seharusnya dari negara yang sudah kerja sama (diseleksi) oleh Indonesia. Kunjungannya juga diatur dengan paket tur oleh agen perjalanan yang tercatat dan sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,” katanya.
Senin (14/6/2021), saat rapat kerja bersama Kemenparekraf/Baparekraf, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan, Komisi X DPR RI menyetujui usulan tambahan Rp 500 miliar. Dengan begitu, pagu indikatif tahun 2022 Kemenparekraf /Baparekraf menjadi Rp 4,316 triliun. Tambahan ini dipakai untuk pemulihan industri parekraf.
”Kami berharap nilai pagu indikatif yang tidak besar itu bisa diotimalkan untuk pemulihan. Kami mendorong Kemenparekraf/Baparekraf bekerja sama dengan pemerintah daerah, kementerian lain, dan perguruan tinggi untuk menciptakan langkah membantu pelaku parekraf,” tuturnya.