Tingkatkan Transportasi Perkotaan lewat ”Teman Bus”
Transportasi perkotaan berperan penting dalam melayani kebutuhan masyarakat akan mobilitas. ”Teman Bus” merupakan aplikasi yang diperkenalkan Kementerian Perhubungan untuk mengatasi permasalahan angkutan umum.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Transportasi perkotaan berperan penting dalam melayani kebutuhan masyarakat akan mobilitas dan mendorong perkembangan ekonomi di suatu wilayah. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sebagai instansi pusat yang secara teknis membina penyelenggaraan transportasi menggelar Bimbingan Teknis Angkutan Perkotaan di Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/6/2021).
Program bantuan bus dari pusat ke daerah yang telah berjalan sebelumnya dinilai oleh banyak kalangan kurang berhasil. Tak ingin menuai kegagalan yang sama, Ditjen Perhubungan Darat membuat sebuah terobosan berupa Program Pengembangan Angkutan Umum Massal Berbasis Jalan di wilayah perkotaan dengan skema buy the service yang dinamakan ”Teman Bus” atau singkatan dari Transportasi, Ekonomis, Mudah, Aman, dan Nyaman.
Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat Marta Hardisarwono mengatakan, ”Kami mendorong pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dalam mempersiapkan dan meningkatkan kinerja pelayanan transportasi perkotaan di wilayah masing-masing. Bimbingan teknis (bimtek) ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada insan perhubungan dan pemerintah daerah atas hal-hal terkait rencana pengembangan dan penyelenggaraan angkutan perkotaan.”
Menurut Marta, program pengembangan angkutan umum massal perkotaan merupakan salah satu bagian kegiatan dari program prioritas nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Konsep buy the service berbasis aplikasi ini didukung oleh manajemen yang baik dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi yang meliputi sistem operasional, pemeliharaan, pengelolaan keuangan, dan sumber daya manusia. Semua sistem ini didukung dengan teknologi digital secara real time untuk menuju angkutan umum yang lebih professional.
Teman Bus sebagai layanan transportasi publik berbasis aplikasi ini diharapkan menjadi bagian digitalisasi 4.0 program kota cerdas yang mendukung cashless society. Layanan ini merupakan implementasi dari program buy the service yang memberikan subsidi penuh bagi operator dengan fasilitas pendukung di bus yang lebih baik untuk meningkatkan pelayanan. Harapannya, lebih banyak masyarakat yang beralih ke moda transportasi publik.
Tahun 2020, proyek percontohan program Teman Bus sudah tersedia di Kota Medan, Palembang, Yogyakarta, Surakarta, dan Bali. Diharapkan, layanan angkutan umum semakin banyak berkembang dan hadir di kota-kota lain dan memberikan dampak signifikan dalam menekan tingkat polusi udara. Program ini juga ditujukan untuk menghemat penggunaan bahan bakar fosil mengingat secara bertahap, salah satu koridor nantinya direncanakan menggunakan bus listrik.
Selain itu, pemanfaatan intelligent transport system (ITS) untuk mendukung pengembangan sistem angkutan umum perkotaan dan pengembangan wilayah perkotaan diharapkan dapat menciptakan transportasi perkotaan yang cerdas, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Kepala Subdirektorat Angkutan Perkotaan Direktorat Angkutan Jalan Budi Prayitno mengatakan, kegiatan bimtek ini melibatkan beberapa kementerian/lembaga terkait, antara lain Bappenas, Dinas Perhubungan Kota Surakarta, dan PT Surveyor Indonesia. Ada pula dari Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan, Direktorat Prasarana Transportasi Jalan, dan Direktorat Angkutan Jalan.
Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani menuturkan, kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kinerja perhubungan di Surakarta dan tentunya juga di daerah lain. Bimtek tidak sekadar mengikuti rutinitas, tetapi harus ada output dan juga outcome dalam upaya memecahkan permasalahan transportasi perkotaan.
Selama ini, persoalan angkutan umum di sejumlah kota tak pernah ada habisnya. Dari persoalan armada hingga perilaku pada pengemudi dan pengguna transportasi publik tersebut. Bahkan, regulasi pemerintah daerah pun berpotensi menuai sikap pro dan kontra.