Norfund Suntikkan Dana 7,5 Juta Dollar AS ke Amartha
Lembaga pengelola dana investasi Pemerintah Norwegia untuk negara berkembang, Norfund, menyuntikkan dana 7,5 juta dollar AS kepada perusahaan pinjam-meminjam uang berbasis teknologi informasi Amartha.
Oleh
Mediana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lembaga pengelola dana investasi Pemerintah Norwegia untuk negara berkembang, Norfund, menyuntikkan dana 7,5 juta dollar AS atau setara Rp 107 miliar kepada Amartha, penyedia layanan pinjam-meminjam uang berbasis teknologi informasi asal Indonesia. Dana itu akan dipakai untuk memperkuat penyaluran pinjaman kepada perempuan wirausaha mikro yang menjadi segmen utama Amartha.
Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Vegard Kaale, Jumat (4/6/2021), di Jakarta mengatakan, peningkatan inklusi keuangan masih menjadi salah satu perhatian Indonesia. Jutaan perempuan wirausaha, khususnya skala usaha mikro dan berada di perdesaan, kesusahan mengakses pembiayaan.
Sebagai dana investasi pemerintah, Norfund selalu berusaha berinvestasi dalam bisnis yang mendorong pembangunan berkelanjutan. Tujuan akhirnya adalah menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain suntikan pendanaan, Norfund akan memberikan asistensi teknis kepada Amartha untuk berkembang semakin baik ke tingkat global.
”Suntikan pendanaan ini langsung diterima Amartha. Dana ini dipakai membantu meningkatkan inklusi keuangan, khususnya di bidang akses pembiayaan. Bagi kami, inklusi keuangan penting karena mampu membuat warga berdaya dan mengurangi kemiskinan,” ujar Kaale.
Selain suntikan pendanaan, Norfund akan memberikan asistensi teknis kepada Amartha untuk berkembang semakin baik ke tingkat global. Norfund mempunyai pengalaman terkait hal tersebut.
Investment Director Norfund dan Head of Asia Regional Office Fay Chetnakarnkul menyampaikan, Norfund kerap bekerja sama serta mendanai institusi keuangan agar mereka tumbuh lebih kuat dalam menyediakan akses permodalan kepada pelaku usaha mikro yang belum terhubung dengan layanan bank. Norfund melihat visinya sesuai dengan visi Amartha.
”Kerja sama kami dengan Amartha bersifat jangka panjang. Long term capital. Suntikan pendanaan saat ini baru permulaan,” kata Chetnakarnkul.
Pendiri dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra menyampaikan, hingga sekarang Amartha berhasil menyalurkan lebih dari Rp 3,7 triliun kepada 678.502 perempuan wirausaha di lebih dari 18.900 desa yang tersebar di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Sejak 2018, Amartha aktif berpartisipasi dalam kegiatan ramah lingkungan dengan mempromosikan manajemen lingkungan, sosial, dan korporat atau ESG (environmental, social, and corporate governance). Pada tahun 2020, Amartha menginisiasi program Plastic Waste Womenpreneur (PWW) dengan memberikan pembiayaan kepada perempuan pengusaha mikro yang bergerak di bidang pengurangan limbah plastik di desa.
Selain itu, Amartha tergabung dalam Financing Task Force dari National Plastic Action Partnership (NPAP), sebuah aliansi global untuk mengurangi limbah plastik di laut. Amartha berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam isu ini.
”Kami percaya, digitalisasi akses pembiayaan kepada perempuan wirausaha mikro bisa membantu memperbaiki kondisi keuangan mereka. Keterlibatan kami dalam kampanye lingkungan hijau juga diharapkan bisa berdampak positif kepada kelangsungan bisnis mereka,” ucap Andi.
Andi menambahkan, kerja sama dengan Norfund akan berdampak positif dan saling menguntungkan. Dari sisi Amartha, perusahaan pinjam-meminjam uang berteknologi informasi ini bisa terlibat dalam komunitas global yang fokus membantu kelompok wirausaha perempuan.