Perlu Komitmen Pemerintah dan Swasta dalam Pasokan Gas Industri
Gas menjadi sumber energi utama bagi industri, selain sebagai sumber bahan baku. Kecukupan dan keandalan pasokan gas menjadi syarat agar daya saing industri dalam negeri kuat.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Komitmen penyaluran gas bumi ke kawasan industri beserta pembangunan infrastrukturnya mencerminkan jaminan ketersediaan energi. Jaminan tersebut dapat meningkatkan daya tarik investasi. Perlu kolaborasi pemerintah dan swasta untuk merealisasikan komitmen tersebut.
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia sekaligus Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sanny Iskandar berpendapat, suplai gas industri memberikan nilai tambah dalam kawasan.
”Saat ini, kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam membangun kawasan industri perlu diperkuat untuk menarik investor demi pertumbuhan ekonomi,” katanya saat dihubungi, Senin (24/5/2021).
Sanny menggarisbawahi, penyediaan gas bagi industri perlu memenuhi aspek keadilan (fairness) dalam tataran operasional. Aspek keadilan yang dimaksud adalah ketersediaan gas yang setara bagi kawasan industri yang dikembangkan pemerintah dan swasta.
Penyediaan gas bagi industri perlu memenuhi aspek keadilan (fairness) dalam tataran operasional.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN M Haryo Yunianto, Direktur Kawasan Industri Kendal (KIK) Didik Purbadi, dan Direktur Utama Jawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menandatangani pokok-pokok perjanjian (HOA) tentang penyediaan pasokan dan infrastruktur gas bumi, Jumat (21/5/2021). Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara I Pahala Nugraha Mansury turut menyaksikannya.
Selain efisiensi infrastruktur dan biaya untuk dapat masuk ke dalam kawasan industri, Pahala menyebutkan, kepastian ketersediaan listrik dan energi menjadi aspek penting untuk menarik investasi. ”Saat ini sudah ada komitmen dari sejumlah investor untuk masuk ke kawasan-kawasan industri tersebut. Harapannya, HOA ini memastikan ketersediaan energi (di kawasan industri),” katanya melalui siaran pers.
Penandatanganan HOA tersebut ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana penyediaan pasokan gas bumi beserta infrastruktur pendukungnya untuk kebutuhan energi industri serta pembangkit listrik di KIK dan KITB. Pahala mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memastikan ketersediaan pipa jaringan antara Batang dan Semarang sebagai syarat transmisi dari salah satu sumbernya, yakni Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru di Bojonegoro, Jawa Timur.
Menurut Haryo, penandatanganan HOA dapat memberikan kepastian pada calon investor di KIK dan KITB atas ketersediaan pasokan gas bumi sehingga menguatkan daya saing iklim investasi di kawasan industri. Dia memerinci, PGN akan menyediakan pasokan gas bumi beserta infrastruktur pendukungnya berupa gas pipa, gas alam terkompresi (CNG), dan gas alam cair (LNG).
Penandatanganan HOA dapat memberikan kepastian pada calon investor di KIK dan KITB atas ketersediaan pasokan gas bumi sehingga menguatkan daya saing iklim investasi di kawasan industri.
Saat ini, lanjut Haryo, PGN berkoordinasi secara intensif dengan KIK dan KITB mengenai permintaan gas yang potensial digunakan. Aspek-aspek yang turut dikaji terdiri dari profil kawasan, ketersediaan lahan dan fasilitas yang diperlukan, kebutuhan energi sebagai bahan bakar maupun bahan baku, pembangkit listrik, dan aktivitas industri.
Kedua kawasan industri tersebut merupakan pasar baru PGN di Jawa Tengah setelah kawasan industri Tambak Aji, pembangkit listrik Tambaklorok, serta penyaluran gas ke 7.093 rumah tangga di Semarang dan Blora. Jawa Tengah merupakan tujuan dari Pipa Transmisi Gresik-Semarang dan Pipa Transmisi Cirebon-Semarang.
Secara spesifik, terdapat 13 pelanggan industri komersial di Kawasan Industri Tambak Aji dan Wijaya Kusuma melalui gas pipa dan CNG dengan total volume penyerapan gas mencapai 23,85 miliar british thermal unit per hari (BBTUD). Selain itu, Pertagas telah menyiapkan uji operasional pengoperasian pipa transmisi sepanjang 268 kilometer yang membawa gas bumi dari Gresik ke Semarang.
Dengan selesainya pembangunan pipa gas transmisi Gresik-Semarang, Haryo berharap, realisasi kepastian penyaluran pasokan gas bumi di KIK dan KITB dapat dipercepat. Selain itu, terdapat rencana kerja sama PGN dengan pemerintah daerah dan badan usaha milik daerah Jawa Tengah terkait penyediaan CNG beserta infrastruktur pendukungnya.
Di skala nasional, PGN telah menyalurkan gas bumi ke 75 kawasan industri. Jumlah pelanggan yang dilayani dalam kawasan tersebut mencapai 636 industri dengan total volume konsumsi gas sebesar 236 BBTUD.