Industri di Batam Jadi Prioritas Vaksinasi Gotong Royong
Meskipun program vaksinasi gotong royong masih terkendala pasokan, Presiden Joko Widodo berjanji akan memprioritaskan program tersebut bagi buruh industri di Kota Batam.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Pengusaha dan Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, mengeluhkan program vaksinasi gotong royong yang belum menjangkau kawasan industri di kota tersebut. Hal itu langsung ditanggapi Presiden Joko Widodo yang berjanji akan memprioritaskan buruh industri di Batam.
Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid, Rabu (19/5/2021), mengatakan, saat ini vaksinasi di Batam telah menjangkau 72.726 orang dari target 774.803 orang. Namun, kemajuan vaksinasi di Batam masih terkendala minimnya stok vaksin khusus bagi buruh industri.
Data pada 2020 menunjukkan, jumlah buruh industri di Batam sebanyak 392.819 orang. Selain itu, terdapat juga 72.726 tenaga kerja asing. Maka, jika ditotal, jumlah buruh industri menyumbang sekitar 60 persen dari total target vaksinasi 774.803 orang di kota itu.
”Kami berharap Batam dapat diprioritaskan dalam program vaksinasi gotong royong. Sebagai kota industri, vaksinasi terhadap buruh merupakan hal yang vital dalam proses pemulihan ekonomi daerah,” kata Jefridin melalui percakapan video kepada Presiden Jokowi yang tengah meninjau vaksinasi buruh industri di Kabupaten Bintan, Kepri.
Kami berharap Batam dapat diprioritaskan dalam program vaksinasi gotong royong. Sebagai kota industri, vaksinasi terhadap buruh merupakan hal yang vital dalam proses pemulihan ekonomi daerah. (Jefridin)
Sebelumnya, keluhan serupa disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Daerah Kepri, Cahya. Menurut dia, perusahaan kecil di luar Pulau Jawa berpotensi tersisih dalam program vaksinasi gotong royong yang dinilai lebih berpihak pada perusahaan-perusahaan besar di pulau dengan penduduk terpadat di Indonesia itu.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi menyatakan, saat ini memang ada kendala dalam program vaksinasi gotong royong. Pemerintah membutuhkan 30 juta dosis untuk vaksinasi gotong royong, tetapi stok vaksin yang masuk baru 420.000 dosis.
”Memang ini menjadi rebutan, tetapi nanti kami berikan prioritas untuk Kota Batam, terutama kawasan industri,” kata Presiden.
Di samping hal itu, Presiden Jokowi juga mendorong Provinsi Kepri untuk mempercepat vaksinasi warga lansia. Presiden mengapresiasi tujuh kabupaten/kota di Kepri yang pada minggu ini dapat melaksanakan vaksinasi massal secara serentak. Hal itu diharapkan mempercepat tercapainya kekebalan komunitas.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mohammad Bisri, dalam vaksinasi massal kali ini ada 14.000 vial vaksin Astrazeneca yang digunakan. Ia memastikan, seluruh vaksin Astrazeneca itu aman bagi warga karena bukan merupakan kumpulan produksi (batch) CTMAV547 yang sebelumnya diduga memicu dua kasus fatal di Jakarta.
Hingga 18 Mei, jumlah warga Kepri yang sudah divaksinasi 130.501 orang atau 8,8 persen dari total sasaran 1,4 juta orang. Di samping upaya mempercepat vaksinasi, Presiden Jokowi berpesan agar warga Kepri tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, terutama dengan selalu memakai masker.