Destinasi Wisata di Purwakarta Masih Lengang, Puncak Kunjungan Diprediksi Minggu
Hingga hari ketiga setelah Lebaran, belum ada lonjakan kunjungan wisatawan di sejumlah obyek wisata Purwakarta, Jawa Barat. Pengelola diminta tetap mengantisipasi terjadinya kepadatan yang diprediksi terjadi Minggu.
Oleh
MELATI MEWANGI
·4 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Hingga hari ketiga setelah Lebaran, belum ada lonjakan kunjungan wisatawan di sejumlah obyek wisata Purwakarta, Jawa Barat. Pengelola wisata diminta tetap mengantisipasi terjadinya kepadatan yang diprediksi terjadi Minggu (16/5/2021) besok.
Selama libur Lebaran, pemerintah daerah memperbolehkan 36 tempat dari total 62 obyek wisata di Purwakarta dibuka saat libur Lebaran. Tempat wisata yang direkomendasikan adalah destinasi wisata alam dan tirta yang tersebar di beberapa kecamatan.
Salah satu destinasi unggulan di Purwakarta adalah kawasan wisata Jatiluhur. Sabtu (15/5/2021) siang, sejumlah pengunjung menikmati pemandangan yang tersebar di sepanjang Waduk Jatiluhur. Mereka duduk dengan memperhatikan jarak satu sama lain.
Meski tak seramai biasanya, Jatiluhur tetap diminati pengunjung lokal. Ruri (31) dan Usep (32) bersama kedua anaknya, Zad (2) dan Azka (6), memilih Jatiluhur karena lokasinya strategis dan di ruang terbuka. Mereka hanya membutuhkan waktu 15 menit perjalanan dari rumah menuju Jatiluhur.
Ini merupakan liburan pertama mereka selama pandemi Covid-19. ”Awalnya takut karena nanti bertemu banyak orang. Setelah baca berita dan info di media sosial bahwa hanya yang ber-KTP Purwakarta yang boleh masuk, kami merasa lebih aman. Di sini juga bisa menjaga jarak dengan pengunjung lainnya,” ucap Ruri.
Di gerbang pintu masuk Jatiluhur, petugas memeriksa kartu identitas pengunjung dan mengambil dokumentasi untuk arsip apabila nantinya ada pengunjung yang terpapar Covid-19. Hal ini untuk memudahkan tim satuan tugas Covid-19 kabupaten melakukan pelacakan kasus.
General Manager Pariwisata dan Hotel Jasa Tirta II Dadan Hidayat menargetkan sekitar 5.000 pengunjung berwisata ke Jatiluhur pada libur Lebaran tahun ini. Jumlah ini di bawah saat normal, lebih kurang 7.000 orang.
”Jumlah pengunjung hari ini sekitar 1.200 orang. Pada Jumat (14/5/2021), hanya sekitar 500 wisatawan,” katanya.
Sejauh ini, Dadan optimistis kondisi wisata di Jatiluhur akan pulih karena banyak wisatawan memilih berkunjung ke wisata ruang terbuka dibandingkan ruang tertutup. Pihaknya juga berinovasi dengan membuka Kafe Kopi Tarum di tepi waduk dan D’Bay Water Sport Center Jatiluhur. Banyak alternatif pilihan spot yang bisa dipilih pengunjung untuk menikmati keindahan dan kesejukan Jatiluhur.
Selain untuk melindungi dan menjaga para karyawan, vaksinasi petugas juga meningkatkan kepercayaan pengunjung agar merasa aman untuk datang ke lokasi wisata.
Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung, pihaknya menempatkan sejumlah petugas di beberapa titik. Tim patroli juga akan berkeliling setiap dua jam sekali guna memastikan pengunjung menjaga jarak fisik dan menerapkan protokol kesehatan. Sebanyak 120 petugas wisata di Jatiluhur juga telah divaksin.
”Selain untuk melindungi dan menjaga para karyawan, vaksinasi petugas juga meningkatkan kepercayaan pengunjung agar merasa aman untuk datang ke lokasi wisata,” ucap Dadan.
Kondisi lengang juga tampak di lokasi wisata Desa Sukasari, Kecamatan Kutamanah. Ketua Komunitas Pencinta Alam Sukasari Purwakarta Mokhamad Aripin menyampaikan, antusiasme pengunjung tidak sebanyak kondisi normal. Jumlahnya pun tidak mencapai 100 orang. Padahal saat libur panjang, jumlah pengunjung yang datang bisa mencapai 500 orang.
Ada tiga lokasi wisata alam yang akan dibuka, yakni Parang Gombong, Kampung Madang, dan Curug Tilu. Hingga kini, seluruh petugas wisata di Sukasari sudah divaksin. Mayoritas obyek wisata alam di Sukasari berada di alam dan terbuka, menurut Aripin, wisata alam relatif aman untuk dikunjungi karena berada di ruang terbuka.
Di Desa Sukasari, Kecamatan Kutamanah, terdapat sejumlah obyek wisata alam yang menjadi salah satu unggulan wisatawan dalam dan luar daerah Purwakarta, seperti Parang Gombong. Kawasan yang berjarak sekitar 25 kilometer dari pusat kota ini memiliki luas sekitar 50 hektar dan dikelilingi pemandangan pegunungan serta Waduk Jatiluhur.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta Acep Yuli Mulya menambahkan, pihaknya memprediksi lonjakan pengunjung terjadi pada Minggu (16/5/2021). Tes cepat antigen pun dilakukan di sejumlah lokasi wisata untuk memutus penyebaran Covid-19.
Pembukaan pariwisata di tengah pendemi mengacu pada protokol kesehatan. Pelaku pariwisata didorong untuk mendapatkan sertifikat CHSE atau cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environmentsustainability (kelestarian lingkungan) sebagai jaminan kepada wisatawan. Pelaku usaha wajib menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru dengan memiliki sertifikat CHSE.
Menurut Acep, sejauh ini, sebagian besar pengelola wisata di Purwakarta sudah patuh menerapkan protokol kesehatan. Bahkan ada pengelola wisata yang rutin melaksanakan penyemprotan desinfektan di lingkungan wisata secara berkala dan memastikan kebersihan lokasi. Jika ada pengelola yang melanggar ketentuan, tempat wisata tersebut bisa ditutup untuk sementara.