Delapan Taman di Surabaya Dibuka untuk Rekreasi Warga Saat Libur Lebaran
Menghalau kejenuhan sekaligus memberikan ruang rekreasi warga selama libur Lebaran, Pemerintah Kota Surabaya kini membuka delapan taman bagi pengunjung. Diwajibkan, pengunjung menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
Tahun lalu seluruh taman, nyaris 500 taman, yang tersebar di seluruh Kota Surabaya tertutup karena pandemi Covid-19 sedang ganas sehingga warga tak bisa melepas penat di taman. Tahun ini menjelang hari raya Idul Fitri, Pemerintah Kota Surabaya coba memberikan ruang rekreasi kepada arek Suroboyo ke delapan taman.
Memang pembukaan taman dimulai April 2021. Animo warga kota berpenduduk 3,1 juta jiwa ini begitu besar untuk sekadar melepas lelah atau jumpa kolega meski dibentengi protokol kesehatan. Bukan hanya kapasitas pengunjung dibatasi 50 persen saja, waktu kunjung juga tak lebih dari 60 menit.
Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) terus memantau dan mengevaluasi pembukaan taman aktif di ”Kota Pahlawan”. Pelaksana Tugas Kepala DKRTH Kota Surabaya Anna Fajriatin pada Kamis (6/5/2021) mengatakan, hampir satu bulan delapan taman aktif yang tersebar di semua wilayah dipastikan sudah mematuhi protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Termasuk pula pembatasan pengunjung 50 persen dari kapasitas taman.
”Aman. Sejak awal hingga hari ini kami selalu pantau. Mulai dari kapasitas, kedisplinan pengunjung seperti tidak boleh melepas masker, jaga jarak, dan mencuci tangan. Petugas kami terus mengawasi pengunjung,” kata Anna.
Delapan taman aktif yang sudah dibuka itu ialah Taman Pelangi, Taman Harmoni, Taman Kebun Bibit Wonorejo, Taman PUPR, Taman Sejarah, Taman Prestasi, Taman Flora Bratang, dan Taman Cahaya.
Dari delapan taman ini, paling banyak dikunjungi warga ialah Taman Harmoni di Keputih. Meskipun begitu, jumlah pengunjung yang masuk dalam setiap sesi tetap sesuai dengan protokol kesehatan, yakni 50 persen dari jumlah kapasitas.
Jika kapasitas Taman Harmoni sekitar 300 orang, jumlah pengunjung yang dapat masuk per sesi maksimal hanya 150 pengunjung. Kapasitas setiap taman itu berbeda, tergantung pada luasan taman.
Liburan
Menurut Anna, berdasarkan pengawasan dan evaluasi selama dibuka, delapan taman itu akan tetap dibuka pada saat libur Idul Fitri 1442 Hijriah. Tujuannya agar masyarakat yang ingin menikmati liburan dapat memanfaatkan taman sebagai destinasi liburan. Dengan demikian, warga tidak perlu keluar kota. ”Jadi, taman-taman yang sudah dibuka ini bisa menjadi alternatif liburan saat libur hari raya,” ujarnya.
Anna juga memastikan nantinya mengatur ulang jumlah personel yang ditugaskan saat libur hari raya itu. Sebab, dia yakin pengunjung akan membeludak pada libur Lebaran. Saat ini semua taman buka pukul 06.00- 11.00, khusus Rabu dan Sabtu buka pukul 15.00-17.00.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh warga ataupun pengunjung taman untuk selalu patuh pada protokol kesehatan supaya pembukaan taman ini tidak menjadi kluster baru penyebaran Covid-19. Dia juga terus menekankan masyarakat agar sama-sama saling menjaga dan mengingatkan satu sama lain.
Rekreasi di taman saat liburan sudah menjadi agenda utama keluarga Fransiska Ima (40), karyawan yang tinggal di Rungkut. ”Tak ada pilihan untuk liburan kali ini. Dari taman ke taman saja, karena tak bisa mudik ke Jawa Tengah,” ujarnya.
Bersama keluarga dan saudaranya, Ima—ibu dari dua putri ini—sudah menikmati piknik dari museum ke museum di Kota Surabaya. ”Anak-anak senang setiap diajak mengunjungi taman karena taman di Surabaya memiliki tema dan ciri khas masing-masing,” ujarnya.
Tak ada pilihan selain ke taman. Dan, Kebun Binatang Surabaya juga akan menjadi agenda utama bagi Santi (38), ibu rumah tangga yang tinggal di Wiyung. ”Setelah silaturahmi dengan keluarga besar yang seluruhnya berada di Surabaya, ramai-ramai dengan keponakan yang akan saya ajak ke Taman Harmoni di Keputih atau ke Kenjeran,” kata ibu dari tiga anak ini.
Bagi warga Surabaya, jumpa atau sekadar mengobrol, bahkan bermain bagi anak-anak, sudah menjadi kebiasaan. Selama pandemi Covid-19 menyergap sejak pertengahan Maret 2020, dan lantas semua tempat umum termasuk 460 taman dan museum ditutup, arek Suroboyo justru agak kelimpungan mencari tempat melepas penat.
Seperti dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Antiek Sugiharti, selama pandemi segala cara dilakukan untuk menghalau kejenuhan warga yang lebih dari setahun ”terkurung” di rumah. Karena itu secara bertahap, selain beberapa taman, museum juga dibuka.
Untuk bisa mengunjungi museum, warga bisa melakukan reservasi secara dalam jaringan atau online melalui situs web http://tiketwisata.surabaya.go.id. ”Prosesnya mudah, reservasi perlu untuk mengetahui tempat tinggal pengunjung museum, yang juga dibatasi waktunya selama berada di dalam kompleks museum,” kata Antiek.
Selain itu, Disbudpar juga menggelar acara menjelajahi Kota Surabaya secara virtual melalui media sosial Instagram. ”Kalau hati gembira, kan, imun otomatis terjaga,” begitu kata Antiek.
Jadi, bagi warga Surabaya, mari empaskan kecemasan selama libur Lebaran dengan berkunjung ke museum atau sekadar duduk-duduk di taman. Jika enggan keluar rumah karena alasan kenyamanan dan keamanan, silakan piknik berkeliling ”Kota Pahlawan” secara virtual. Selamat menjelajahi hijaunya kota meski mobilitas masih terbatas.