Pengetatan Mudik, Tim Gabungan Disiagakan di Perbatasan Sidoarjo
Tim gabungan dari kepolisian, TNI, dan berbagai instansi pemerintah disiagakan di sejumlah titik perbatasan wilayah Sidoarjo selama masa pengetatan mudik Lebaran. Masyarakat diimbau berdiam di rumah.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Tim gabungan dari kepolisian, TNI, dan berbagai instansi pemerintah disiagakan di sejumlah titik perbatasan wilayah Sidoarjo selama masa pengetatan mudik Lebaran. Masyarakat diimbau berdiam di rumah dan tidak melakukan pergerakan meski ada toleransi di wilayah aglomerasi, seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Lamongan.
Ratusan personel gabungan menggelar apel kesiapan pengamanan larangan mudik Lebaran di Alun-alun Sidoarjo, Senin (26/4/2021) pagi. Mereka berasal dari sejumlah institusi, seperti Kepolisian Resor Kota Sidoarjo, Komando Distrik Militer 0816 Sidoarjo, Satuan Polisi Pamong Praja Sidoarjo, dan Dinas Perhubungan Sidoarjo. Kegiatan itu juga diikuti organisasi kemasyarakatan, seperti Barisan Serba Guna Anshor dan komunitas lainnya.
Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Kombes Sumardji mengatakan, apel itu dilakukan untuk mengetahui kesiapan personel gabungan yang akan diterjunkan untuk mengawasi mobilitas masyarakat di masa pengetatan persyaratan pelaku perjalanan dan masa larangan mudik. Pengawasan ini penting untuk menekan laju persebaran Covid-19 agar tidak terjadi ledakan gelombang kedua jumlah penambahan kasus baru.
”Pengawasan mobilitas ini ditekankan di wilayah perbatasan. Ada empat kota dan kabupaten yang berbatasan langsung dengan Sidoarjo, yakni Surabaya, Pasuruan, Gresik, dan Mojokerto,” ujar Sumardji.
Wilayah yang berbatasan dengan Surabaya terdapat di Kecamatan Waru dan Taman. Adapun wilayah yang berbatasan dengan Pasuruan terdapat di Kecamatan Porong. Wilayah yang berbatasan dengan Gresik terdapat di Kecamatan Krian dan wilayah yang berbatasan dengan Mojokerto terdapat di Kecamatan Krembung.
Selain titik-titik perbatasan wilayah, penjagaan mobilitas warga juga disiapkan di pintu keluar tol. Ada enam pintu keluar tol yang masuk wilayah Sidoarjo, yakni pintu keluar Waru, Kota Sidoarjo, Tanggulangin, Porong. Selain itu ada dua pintu keluar tol di Krian, yakni tol Gresik dan tol Mojokerto.
Mengingat banyaknya titik yang harus diawasi, pembagian personel harus benar-benar dioptimalkan. (Bahrul Amig)
Kepala Dishub Sidoarjo Bahrul Amig mengatakan, skenario penyekatan dan pemeriksaan mobilitas masyarakat antardaerah terus dimatangkan dengan menggelar rapat koordinasi lintas instansi. Pematangan skenario itu dilakukan agar kegiatan yang dijalankan nantinya benar-benar efektif mendukung kebijakan larangan mudik dan menekan sebaran kasus Covid-19.
”Mengingat banyaknya titik yang harus diawasi, pembagian personel harus benar-benar dioptimalkan. Ditambah lagi, Sidoarjo memiliki Bandara Juanda dan Terminal Bus Purabaya yang juga memerlukan perhatian serius,” kata Amig.
Pemerintah mengumumkan pemberlakuan masa pengetatan syarat bagi pelaku perjalanan mulai 22 April. Bagi transportasi umum angkutan darat dilakukan pengetesan Covid-19 secara acak kepada penumpang. Namun, hingga saat ini, implementasi kegiatan itu belum terlihat di Terminal Bus Purabaya serta terminal angkutan kota di Larangan dan Porong.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali meminta masyarakat merayakan Lebaran di rumah saja. Dia mengajak warganya mematuhi kebijakan larangan mudik meski ada dispensasi untuk wilayah aglomerasi Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Lamongan.
Berdiam di rumah
”Apabila tidak ada hal yang penting sekali, lebih baik berdiam di rumah. Rayakan Lebaran bersama keluarga dan tetangga dekat rumah saja,” ucap Muhdlor.
Pemerintah mengumumkan larangan mudik Lebaran berlaku 6-17 Mei. Larangan itu diperbarui dengan memperpanjang waktu menjadi 14 hari sebelum dan sesudah Lebaran. Lebaran tahun ini jatuh pada 13-14 Mei sehingga masa perpanjangan larangan itu seharusnya berlaku 22 April hingga 25 Mei.
Selama masa larangan mudik atau diam di rumah saja, Polresta Sidoarjo dan polsek jajaran gencar melaksanakan patroli keamanan. Hal itu untuk meningkatkan rasa aman masyarakat dan mengantisipasi terjadinya kriminalitas. Masyarakat juga akan dilibatkan melalui gerakan Jogo Sidoarjo.
Kepala Satuan Sabhara Polresta Sidoarjo Kompol Sumaryadi mengatakan, patroli keamanan dan ketertiban masyarakat ini akan menyasar tempat-tempat rawan kriminalitas, seperti pertokoan, perbankan, pasar, dan fasilitas umum lainnya. Kawasan permukiman diminta meningkatkan pengamanan yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat.
”Patroli akan diselenggarakan setiap hari. Waktunya pun rutin mulai pagi, siang, dan malam secara bergiliran,” ujar Sumaryadi.
Selama berpatroli, petugas akan menyosialisasikan kebijakan larangan mudik secara intensif kepada masyarakat. Mereka juga terus mengedukasi warga agar tidak lengah menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah divaksin Covid-19. Hal itu penting guna memutus rantai sebaran virus yang mematikan ini.