Harga Bahan Pokok Terjangkau, Masyarakat Jangan Ragu Belanjakan Uangnya
Stok bahan kebutuhan pokok dipastikan cukup. Harganya juga stabil dan terjangkau. Pemerintah mendorong konsumsi rumah tangga untuk memacu konsumsi nasional dan memastikan pertumbuhan ekonomi berjalan dengan baik.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI/AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah menjamin ketersediaan aneka bahan pokok selama Ramadhan. Konsumsi rumah tangga diharapkan terus tumbuh untuk memacu konsumsi nasional dan memastikan roda ekonomi berjalan dengan baik.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, ia telah berkunjung ke sejumlah daerah. Dia memantau langsung ketersediaan atau pasokan aneka bahan kebutuhan pokok di pasar-pasar selama Ramadhan.
”Untuk stok kebutuhan pokok di seluruh Indonesia selama Ramadhan bahkan hingga Lebaran atau Idul Fitri nanti dipastikan cukup. Karena stoknya cukup, harganya stabil dan terjangkau masyarakat,” ujar Lutfi di Pasar Wonokromo Surabaya, Selasa (20/4/2021).
Lutfi mengatakan, dengan kondisi ini, pemerintah mendorong masyarakat agar tidak ragu membelanjakan uangnya. Alasannya, belanja atau konsumsi rumah tangga merupakan salah satu pemacu pertumbuhan konsumsi secara nasional.
Di Pasar Wonokromo, Surabaya, daging sapi murni dijual Rp 110.000 per kilogram. Menurut Lutfi, harga itu yang paling murah dibandingkan daerah lain yang sudah dikunjunginya. Jatim merupakan sentra penghasil daging sapi nasional.
”Harga gula pasir lokal juga sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah, Rp 12.500 per kg. Jatim juga penghasil gula nasional,” kata Lutfi.
Sementara itu, harga cabai rawit yang pada awal Ramadhan sempat tinggi, yakni menembus Rp 100.000 per kg, turun menjadi sekitar Rp 60.000 per kg. Penurunan harga juga terjadi pada cabai merah besar dan cabai keriting.
Namun, ada beberapa komoditas terpantau tinggi. Harga daging ayam broiler Rp 37.000-Rp 38.000 per kg. Namun, harga itu masih lebih kecil dibandingkan awal bulan puasa sekitar Rp 42.000 per kg. Bahkan, harganya masih lebih murah ketimbang di Bandung, Rp 40.000 per kg.
Menurut Lutfi, harga daging ayam itu disebabkan naiknya harga jagung di pasar dunia. Jagung merupakan salah satu bahan baku produksi pakan ternak bersama dengan kedelai.
Kalaupun ada kenaikan harga bahan pokok, kenaikannya tidak akan terlalu signifikan. Hal itu karena stok ada dan pasokan dari sentra produksi relatif lancar.
Harga bahan kebutuhan pokok yang stabil dan relatif terjangkau tidak hanya membuat masyarakat senang. Para pedagang di pasar juga lebih tenang. Banyak masyarakat datang untuk berbelanja.
”Selamat untuk Pemprov Jatim karena harga bahan pangannya terpantau stabil dan terjangkau untuk masyarakat. Ini salah satu provinsi paling sukses hadapi puasa Ramadhan,” ujar Lutfi yang didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Emil mengatakan, persediaan kebutuhan pokok menjelang Lebaran di Jatim terbilang memadai. Beberapa komoditas bahkan bisa dikatakan surplus sehingga dipasarkan ke luar provinsi. Jatim memiliki banyak sentra produksi bahan pokok, seperti daging sapi, telur, gula, dan beras.
”Kalaupun ada kenaikan harga bahan pokok, tidak akan terlalu signifikan. Stoknya ada dan pasokan dari sentra produksi relatif lancar,” ujar Emil.
Dia mengingatkan, masyarakat senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam berbagai kegiatan, termasuk saat berbelanja ke pasar karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Baik pembeli maupun pedagang hendaknya selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman.
Sementara itu, Eri Cahyadi mengatakan, pasokan bahan pokok di Surabaya masih sesuai permintaan pasar. Namun, Pemkot Surabaya rutin menggelar operasi pasar. Lokasi operasi pasar ini ada 31 titik yang tersebar di pasar trasidional dan perkampungan warga.
”Operasi pasar ini dilakukan untuk mengendalikan fluktuasi harga bahan kebutuhan pokok agar stabilitasnya tetap terjaga,” ujar Eri.
Harga yang ditawarkan dalam operasi pasar berada di bawah harga pasar dengan selisih Rp 500-Rp 1.500 per kg. Dia mencontohkan, gula pasir dijual Rp 11.800 per kg atau lebih rendah dari harga pasar Rp 12.500 per kg. Daging ayam juga hanya ditawarkan Rp 34.000 per kg, sedangkan cabai rawit Rp 30.000 per kg.
Komoditas lain yang ditawarkan dalam operasi pasar adalah beras 5 kg seharga Rp 46.000, minyak goreng Rp 12.900 per liter, telur ayam broiler Rp 22.000 per kg, bawang putih Rp 23.000 per kg, dan bawang merah Rp 18.000 per kg. Selain menstabilkan harga, operasi pasar juga membantu warga memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga yang terjangkau.