Balai Besar POM Denpasar Periksa Jajanan Buka Puasa
Balai Besar POM di Denpasar, Bali, menggelar intensifikasi pengawasan pangan. Balai Besar POM di Denpasar memeriksa sampel kudapan untuk buka puasa yang dijual pedagang takjil di Pasar Dalung, Badung, Senin (19/4/2021).
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Denpasar, Bali, memeriksa belasan sampel jajanan buka puasa yang dijual pedagang takjil di Pasar Dalung Permai, Kabupaten Badung, Senin (19/4/2021). Pemeriksaan bertujuan mengetahui ada atau tidak adanya kandungan bahan berbahaya pada pangan olahan yang dikonsumsi saat buka puasa.
Hasil pemeriksaan secara uji cepat yang dilaksanakan terhadap 15 contoh kudapan, baik makanan maupun minuman, untuk buka puasa mengindikasikan sampel pangan olahan untuk takjil yang dibeli dari pedagang aneka makanan dan minuman di Pasar Dalung Permai, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Senin (19/4/2021), itu nihil bahan berbahaya dan aman dikonsumsi.
”Selama puasa Ramadhan ini, kami mengadakan intensifikasi pengawasan pangan dengan mengawasi dan memeriksa pangan olahan yang dijual untuk makanan buka puasa,” kata Koordinator Kelompok Substansi, Informasi, dan Komunikasi (Infokom) Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) Denpasar Luh Putu Witariathi di area Pasar Dalung Permai, Badung.
Putu menambahkan, mereka menguji sampel kudapan yang dibeli dari pedagang takjil secara langsung di mobil laboratorium Balai Besar POM di Denpasar. Sampel makanan dan minuman, di antaranya, kue basah, kerupuk, mi goreng, dan es campur, itu diuji dengan empat jenis pereaksi kimia (reagen), yakni, reagen uji formalin, reagen uji boraks, reagen uji pewarna rhodamin-B, dan reagen uji pewarna methanyl yellow.
Selama puasa Ramadhan ini, kami mengadakan intensifikasi pengawasan pangan dengan mengawasi dan memeriksa pangan olahan yang dijual untuk makanan buka puasa.
Hasil pengujian pihak Balai Besar POM di Denpasar mengindikasikan 15 contoh kudapan yang umumnya disantap saat buka puasa tersebut tidak mengandung bahan berbahaya dan memenuhi syarat untuk dikonsumsi.
Pedagang jajanan takjil, Purwanto (52), mengaku dirinya senang pihak BPOM datang dan menguji jajanan yang dijual untuk berbuka puasa. ”Sidak ini menguntungkan semua pihak, bagi saya sebagai penjual, orang-orang yang menitipkan makanan untuk dijual, dan bagi pembeli makanan,” kata Purwanto.
Purwanto menyatakan sudah mewanti-wanti pembuat makanan dan minuman yang menitipkan pangan olahannya untuk dijual agar tidak menggunakan bahan berbahaya, misalnya formalin atau boraks, dalam makanan atau minuman untuk takjil. Purwanto mengaku dirinya tidak mau menerima titipan jajanan yang mengandung bahan berbahaya. ”Saya juga mau sehat karena saya juga makan jajanan itu selain untuk dijual,” ujar Purwanto.
Adapun Ahmad (40), pedagang jajanan dan takjil lainnya di Pasar Dalung Permai, juga menilai pemeriksaan dari pihak Balai Besar POM Denpasar itu penting demi keamanan konsumen dan juga untuk meyakinkan para pedagang. ”Agar kami tidak khawatir berjualan. Setiap puasa ini, kami banyak menerima titipan makanan dan minuman untuk dijual,” katanya.
Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung I Putu Supada mengatakan, kegiatan pengawasan produk pangan olahan selama masa Ramadhan diperlukan demi menjamin keamanan pangan dan keamanan konsumen.
Supada menyatakan, pihaknya berkoordinasi dan mendampingi Balai Besar POM di Denpasar dalam pelaksanaan intensifikasi pengawasan pangan di masa Ramadhan ini.
Lebih lanjut Putu mengatakan, Balai Besar POM di Denpasar berkeliling ke seluruh kabupaten dan kota di Bali dalam melaksanakan pemeriksaan makanan dan minuman untuk takjil serangkaian kegiatan intensifikasi pengawasan pangan tersebut. Pemeriksaan jajanan untuk buka puasa di Kabupaten Badung adalah kegiatan kedua selama Ramadhan.
Sebelumnya, Balai Besar POM di Denpasar mengadakan pemeriksaan jajanan di Kabupaten Gianyar. Putu menyatakan, hasil pemeriksaan tidak menemukan kandungan bahan berbahaya pada sampel makanan yang diuji.