Surabaya Virtual Expo, 9-11 April 2021, jadi momentum bagi usaha mikro, kecil, menengah di Surabaya, Jawa Timur, menerobos pasar konsumen domestik dan mancanegara untuk kebangkitan ekonomi dalam masa pandemi Covid-19.
Oleh
AMBROSIUS HARTO/ AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
Jumpa pers pengumuman Surabaya Virtual Expo 2021 di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/4/2021). Sebanyak 154 usaha mikro, kecil, dan menengah yang mewakili setiap kelurahan menjadi peserta Surabaya Virtual Expo, 9-11 April 2021.
SURABAYA, KOMPAS — Sebanyak 154 usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM yang mewakili setiap kelurahan di Surabaya, Jawa Timur, menjadi peserta Surabaya Virtual Expo pada 9-11 April 2021. Pameran busana, kerajinan, dan kuliner UMKM secara dalam jaringan atau online turut membidik konsumen mancanegara atau pasar internasional.
Surabaya Virtual Expo (SVE) 2021 menjadi terobosan Pemerintah Kota Surabaya untuk mendorong pemulihan ekonomi dalam masa pandemi Covid-19 (Coronavirus disease 2019) akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) sejak Maret 2020 yang belum mereda. Pameran secara virtual melalui lamam resmi https://virtualexpoukm.surabaya.go.id/ ini untuk mendorong UMKM tetap berproduksi agar bertahan dan berkembang meski serangan wabah belum mereda.
Bahkan, menurut catatan Pemerintah Kota Surabaya, sepanjang tahun lalu yang diwarnai pandemi Covid-19 yang mengganas, jumlah UMKM di ibu kota Jatim tersebut malah bertambah 29.000 UMKM. Saat ini, di Surabaya terdata 40.000 UMKM. Penambahan UMKM memang sebagai konsekuensi pandemi Covid-19 di mana beribu-ribu jiwa warga Surabaya kehilangan pekerjaan.
Tangkapan layar akun media sosial Youtube pelaksanaan Surabaya Virtual Expo pada 9-11 April 2021. Pameran diikuti oleh 154 usaha mikro, kecil, dan menengah yang mewakili setiap kelurahan di Surabaya dengan turut menargetkan pasar internasional.
”Namun, kreativitas justru lahir dari situasi sulit dan karakter warga Surabaya pantang menyerah sehingga dalam masa pandemi Covid-19 mencoba bangkit dengan UMKM,” kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya Rini Indriyani, Rabu (7/4/2021).
Menekan penularan
Pameran ditempuh secara virtual penuh untuk menekan potensi penularan wabah. Sejak temuan kasus pertama pada 17 Maret 2020, Surabaya menjadi episentrum pandemi Covid-19 di Jatim dengan jumlah warga terjangkit, kematian, sekaligus kesembuhan tertinggi di antara 38 kabupaten/kota.
Sudah lebih dari lima bulan Surabaya berada di risiko atau tingkat bahaya penularan sedang (zona oranye). Sebelumnya, Surabaya berada di zona merah atau risiko tinggi. Berbagai upaya ditempuh untuk mendorong Surabaya ke zona kuning atau risiko rendah, tetapi belum berbuah keberhasilan.
Untuk itu, di satu sisi, penanganan pandemi Covid-19 terus ditempuh dengan pengetesan, pelacakan, dan penanganan, juga vaksinasi, sosialisasi, dan penegakan protokol kesehatan. Di sisi lain, penghidupan masyarakat terus didorong, antara lain dengan mengendurkan pembatasan sosial untuk menggerakkan kembali perekonomian dalam semangat disiplin protokol kesehatan.
Di ibu kota Jatim berpenduduk 2,87 juta jiwa ini, aparatur mencoba menekan penyebaran penularan sekaligus mendorong kegiatan ekonomi skala besar sehingga pameran diadakan secara virtual. Sejumlah rangkaian kegiatan serupa, yakni pameran, juga telah dilaksanakan, terutama di pusat-pusat belanja terkemuka di Surabaya, tetapi dengan pembatasan jumlah pengunjung dan pengawasan penerapan protokol kesehatan.
Agar produk UMKM Surabaya dikenal dan memang layak bersaing di pasar ekspor. (Wiwiek Widayati)
Kegiatan itu dikombinasikan antara dalam jaringan dan luar jaringan. Pemkot Surabaya juga membuka Surabaya Square di enam tempat sebagai pusat pemasaran semua produk hasil pelaku UMKM Surabaya.
”Kami telah promosi secara online ke internasional, misalnya dengan beberapa sister city atau mitra Surabaya dan komunitas di mancanegara untuk menengok pameran ini,” ujar Rini, istri dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Pengunjung memilih hiasan yang dijual di salah satu stan Pameran Batik Bordir & Aksesoris Fair 2021 di Grand City, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/3/2021). Pameran yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur utuk memfasilitasi UMKM bangkit dari keterpurukan akibat pandemi.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, peserta yang dipilih mewakili setiap kelurahan yang ada di ibu kota Jatim itu. UMKM yang terpilih telah melalui serangkaian proses kurasi atau seleksi komprehensif, yakni kualitas produk, pengemasan, harga, dan jenisnya. UMKM yang tidak terpilih sebagai peserta akan terus mendapat pendampingan dari aparatur pemerintah guna berkesempatan mengikuti pameran lainnya di masa mendatang.
Wiwik mengklaim, peserta pameran menjanjikan produk berkualitas dengan harga rasional atau terjangkau. Pameran diadakan secara virtual dengan harapan mampu menembus pasar mancanegara. ”Agar produk UMKM Surabaya dikenal dan memang layak bersaing di pasar ekspor,” katanya.
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA
Salah satu produk pahlawan ekonomi Surabaya berupa berbagai kerajinan tangan dengan bahan baku enceng gondok, seperti yang dibuat Wiwit Manfaati, Minggu (1/11/2020).
Mengutip situs resmi, untuk mengunjungi pameran, pengunjung perlu mendaftar terlebih dahulu dengan mencantumkan akun surat elektronik (e-mail) dan kata sandi. Di situs juga terpampang jadwal acara pada 9-11 April 2021.
Hari pertama diadakan upacara pembukaan (pukul 09.00), peragaan busana (pukul 10.00), dan demo masak kuliner Ramadhan (pukul 14.00) yang bisa diikuti di saluran Surabaya Virtual Expo 2021 di media sosial Youtube. Hari kedua, ada webinar UMKM (pukul 10.00) serta pentas musik dan tari (pukul 13.00). Hari ketiga ada demo membuat kolase (pukul 10.00) dan penutupan (pukul 14.00).
Dalam rangka kegiatan tersebut, beberapa pelaku UMKM yang sudah menjajal pasar ekspor, seperti Wiwit Manfaati, khusus produk kerajinan dengan bahan baku enceng gondok, Diah Arfianti dengan produk kue kering, dan beberapa pelaku usaha batik, bordir dan ecoprint telah menyiapkan beragam produk unggulan untuk dipasarkan selama SVE 2021.