Surabaya Gemakan Lagi Kampanye Donor Darah dan Penapisan Plasma Konvalesen
Donor darah perlu tetap dikampanyekan untuk membantu Palang Merah Indonesia yang kekurangan stok darah. Kampanye donor darah aman masih diperlukan karena kekhawatiran masyarakat terkait situasi pandemi Covid-19.
Oleh
AMBROSIUS HARTO/ AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya kehabisan stok darah. Pandemi Covid-19 yang masih belum mereda turut membuat donor menunda untuk menyumbang darah karena takut tertular.
Untuk itu, PMI Surabaya mendorong sejumlah pemangku kepentingan untuk kolaborasi sehingga terus mengampanyekan donor darah. Kampanye disambut dan diwujudkan dengan aksi sosial Marines Peduli berupa penerimaan donor darah dan penapisan donor plasma konvalensen di Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (30/3/2021).
Kegiatan itu merupakan kolaborasi PMI Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya, PT Pelindo Marines, Pangkalan Utama Angkatan Laut V Surabaya, dan Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Komunitas Pendonor Plasma Konvalesen, dan Relawan Pendamping Keluarga Pasien Covid-19. Aksi sosial didorong keprihatinan bersama terhadap kekurangan stok darah di Surabaya.
Aksi sosial donor darah selalu mengedepankan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan sehingga penyumbang tidak perlu khawatir (Hendro Gunawan)
Ketua PMI Surabaya Hendro Gunawan yang juga Sekretaris Kota Surabaya mengatakan, kebutuhan harian darah di seluruh fasilitas kesehatan di ibu kota Jatim ini mencapai 300 kantong. Namun, jumlah donor harian 200 kantong sehingga ada kekurangan 100 kantong. Di sisi lain, PMI juga memerlukan donor darah dari penyintas Covid-19 untuk pengembangan uji klinis terapi pasien penyakit tersebut.
“Aksi sosial donor darah selalu mengedepankan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan sehingga penyumbang tidak perlu khawatir,” kata Hendro yang baru dilantik pada Selasa siang oleh Ketua PMI Jatim Imam Utomo, mantan Gubernur Jatim.
Direktur RST Ksatria Airlangga, Agus Harianto mengatakan, donor darah tetap diperlukan untuk mengatasi kekurangan stok dan melestarian nilai-nilai kemanusiaan. Beratus-ratus pasien atau warga memerlukan darah setiap hari sebagai terapi untuk mencapai kesehatan. Begitu pula dengan metode penyembuhan pasien Covid-19 dengan plasma konvalesen.
“Donor darah untuk menyelamatkan sesama, jangan cemas untuk donor darah selama disiplin protokol kesehatan maka tidak akan tertular Covid-19,” kata Agus.
Selain itu, penting untuk tetap dikampanyekan jangan bersikap diskriminatif terhadap pasien dan penyintas Covid-19. Menurut Agus, seseorang yang terjangkit Covid-19 (Coronavirus disease 2019) akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) bukan aib. Di Jatim, tingkat kesembuhan warga terhadap serangan Covid-19 mencapai 91 persen atau tinggi. Namun, jangan sepelekan juga penyakit ini karena tingkat kematiannya juga tinggi yakni 7 persen.
Donor darah untuk menyelamatkan sesama, jangan cemas untuk donor darah selama disiplin protokol kesehatan maka tidak akan tertular Covid-19 (Agus Harianto)
Penyintas Covid-19 Radian dalam bincang aksi sosial di kapal phinisi RST Ksatria Airlangga menambahkan, masih ada tekanan psikologis yang dialami oleh pasien dan penyintas dalam kehidupan masyarakat. Mereka masih ada yang mengalami perlakuan tak simpatik. Inilah tantangan penyintas untuk mengampanyekan situasi Covid-19 yang komprehensif sehingga tidak timbul kecemasan dan ketakutan di masyarakat.
Direktur Utama Pelindo Marines, Umar mengatakan, aksi sosial juga diharapkan menguatkan pemahaman publik agar tetap memegang kemanusiaan meski kehidupan berjalan dalam adaptasi normal baru yakni menekan potensi penularan wabah penyakit.
Kehidupan saat ini dan di masa mendatang tidak lagi sama dengan masa lalu karena pandemi Covid-19. Kewaspadaan dan disiplin protokol kesehatan harus menjadi bagian dalam aspek kehidupan tetapi nilai-nilai kemanusiaan dalam wujud aksi sosial seperti donor darah untuk menyelamatkan sesama perlu dipertahankan.
“Dalam aksi sosial juga mengedepankan semangat kolaborasi yang dalam situasi saat ini masih dibutuhkan untuk menekan penularan Covid-19,” kata Umar.
Membantu penanganan
Komandan Lantamal V Surabaya Laksamana Pertama Mohamad Zaenal mengatakan, prajurit AL dalam komandonya akan selalu siap membantu dalam penanganan pandemi Covid-19. Salah satunya, menggerakkan prajurit sebagai donor darah atau yang penyintas untuk donor plasma konvalensen.
Masih terkait dengan penanganan Covid-19, pusat belanja Tunjungan Plaza menjadi lokasi vaksinasi massal pada Selasa siang itu. Sasaran vaksinasi di sana ialah pengelola dan pegawai usaha mikro kecil menengah (UMKM), seluruh pegawai tenan, karyawan dan keamanan pusat belanja terkemuka di Surabaya itu. Mereka yang menerima vaksin telah terdaftar sejak sebulan lalu.
“Sasaran di Tunjungan Plaza ini bisa mencapai 20.000 orang,” kata Sutandi Purnomosidi, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim. Pelayanan vaksinasi di Tunjungan Plaza akan berlangsung setidaknya selama sepekan dengan target sasaran sampai 5.000 orang per hari.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, sejak pertengahan Januari 2021, hampir 395.000 warga Surabaya telah menerima vaksinasi.
Surabaya menempuh berbagai cara untuk memperluas layanan vaksinasi dengan harapan mempercepat pembentukan kekebalan kelompok sebagai upaya menekan penularan pandemi Covid-19. Jumlah warga yang telah divaksin di Surabaya ini terbanyak di antara kabupaten/kota se-Indonesia.