Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Karawang Kembangkan Tujuh Destinasi Wisata Prioritas
Terdampaknya sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi Pemerintah Kabupaten Karawang untuk mengembangkan tujuh destinasi wisata. Ke depan, pengembangan ini diharapkan semakin mendongkrak ekonomi.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Terdampaknya sektor pariwisata akibat pandemi menjadi momentum bagi Pemerintah Kabupaten Karawang untuk mengembangkan tujuh destinasi wisata. Ke depan, pengembangan ini diharapkan semakin mendongkrak ekonomi warga sekitar dan daerah.
Tujuh destinasi yang menjadi prioritas adalah Kompleks Percandian Jiwa Batujaya, Makam Syech Quro, Kampung Budaya, Tugu Proklamasi, Pantai Tanjung Baru, Pantai Sedari, dan Pantai Tanjung Pakis. Potensi bahari menjadi salah satu unggulan yang dimiliki kabupaten ini.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang Yudi Yudiawan mengatakan, sektor pariwisata tak luput dari pandemi sehingga pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2020 yang terkumpul Rp 29 juta dari target semula Rp 160 juta. Pandemi berdampak pada ekonomi wisata karena penutupan destinasi wisata dan aturan pembatasan. Kunjungan wisatawan pun tak kurang dari 500.000 pengunjung dari target satu juta orang.
Rencana pengembangan wisata akan dilakukan secara bertahap. Kami akan bersinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat dalam mengembangkannya.
Surutnya sektor ini justru mendorong pihaknya untuk mengevaluasi sejumlah destinasi wisata yang dirasa masih kurang dalam hal fasilitas dan wahana. Misalnya, di kawasan pantai bakal dikembangkan taman wisata alam mangrove hingga spot snorkeling, serta rencana pembangunan museum pusat budaya di kompleks percandian Jiwa Batujaya. Pengunjung sekaligus bisa mendapatkan pengetahuan dan cerita sejarah di lokasi.
”Rencana pengembangan wisata akan dilakukan secara bertahap. Kami akan bersinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat dalam mengembangkannya. Semoga kian mengungkit kunjungan wisatawan sehingga meningkatkan pemasukan,” kata Yudi, Rabu (23/3/2021).
Rencana perbaikan dan penambahan infrastruktur penunjang di destinasi tersebut akan dilakukan dalam kurun waktu 2021- 2025. Tahun ini, perbaikan pusat bahari di Tangkolak dan Pantai Tanjung Baru semakin dimantapkan. Destinasi ini mempunyai beragam potensi, mulai dari ekowisata mangrove, wisata terumbu karang, hingga wisata bawah laut yang di dalamnya terdapat bangkai kapal perdagangan yang karam era Hindia Belanda.
Bangunan pelengkap
Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang Acep Jamhuri sebelumnya mengatakan, pihaknya telah menyiapkan detailed engineering design (DED) beberapa bangunan pelengkap, yakni tempat parkir, jogging track, jalur penyeberangan, dermaga terapung menuju Pulau Karang, dan sentra kuliner.
Acep menargetkan pembangunan tersebut selesai tahun 2023. ”Besaran anggaran yang akan dikeluarkan masih kami bahas bersama sejumlah pihak. Pembangunan ini akan melibatkan dana dari pusat, provinsi, dan kabupaten,” kata Acep.
Pemerintah Daerah Karawang juga menyiapkan Rumah Galeri untuk menampilkan hasil barang muatan kapal tenggelam (BMKT) temuan para nelayan beberapa tahun lalu di perairan tersebut. Program ini bekerja sama dengan Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam kegiatan Rencana Aksi Pemanfaatan BMKT.
Pertengahan Maret 2021, Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh bertemu dengan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Haeru Rahayu untuk membahas hibah koleksi BMKT yang akan diletakkan di Rumah Galeri BMKT Karawang. Saat ini, prosesnya masih menunggu persetujuan dari Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.
”Pengelolaan galeri BMKT sudah dipersiapkan pengelolaannya sehingga proses hibah BMKT bisa dilaksanakan secepatnya,” kata Aep.
Dalam catatan Kompas, perairan Tangkolak menyimpan beragam peninggalan BMKT yang ditemukan nelayan dan warga, seperti keramik bercorak dan koin dari bangkai kapal era Hindia Belanda. Pengunjung harus menempuh perjalanan selama 30-45 menit dari bibir pantai. Pemandangan bawah laut dan terumbu karang indah antara lain terdapat di gugus terumbu Ciparage dan Sendulang.
Pengelolaan galeri BMKT sudah dipersiapkan pengelolaannya sehingga proses hibah BMKT bisa dilaksanakan secepatnya.
Terumbu karang Sendulang memiliki enam gugus terumbu dan terumbu karang Ciparage memiliki lima gugus terumbu dengan total luas 121,67 hektar. Jenis terumbu karang di perairan Karawang merupakan jenis gugusan karang gosong (patch reefs), karang yang tumbuh dari dasar laut sampai permukaan laut (Kompas, 19/10/2019).