Pandemi sepanjang tahun lalu turut menekan kinerja PT Astra International Tbk. Laba bersih Astra tahun lalu tercatat Rp 10,3 triliun atau turun 53 persen dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp 21,7 triliun.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
KOMPAS/DENTY PIAWAI NASTITIE
Direktur PT Astra International Tbk Gidion Hasan, Suparno Djasmin, dan Johannes Loman (kiri ke kanan) membuka pameran mobil Astra Auto Fest 2020 di Astra Biz Center, BSD City, Tangerang, Banten. Pameran berlangsung pada 19-23 Februari 2020.
JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 dan upaya penanggulangannya berdampak pada kinerja PT Astra International Tbk. Laba bersih Astra pada 2020 mencapai Rp 10,3 triliun atau turun 53 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 21,7 triliun.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro, melalui siaran pers, Kamis (25/2/2021), menyatakan, Grup Astra terus beroperasi di tengah kondisi menantang dan ketidakpastian akhir pandemi.
”Kami memperkirakan kondisi ini akan berlangsung selama beberapa waktu dan masih terlalu dini memprediksi dampak pandemi terhadap kinerja Grup pada tahun 2021‚” katanya.
Pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra pada 2020 sebesar Rp 175 triliun atau turun 26 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, yaitu Rp 237,16 triliun. Laba bersih setelah memasukkan keuntungan dari penjualan saham Bank Permata sebesar Rp 16,2 triliun atau menurun 26 persen dibandingkan tahun 2019 yang Rp 21,7 triliun.
Apabila tanpa memasukkan keuntungan dari penjualan saham Bank Permata tersebut, laba bersih Grup Astra turun 53 persen menjadi Rp 10,3 triliun. Dampak pandemi Covid-19 dan langkah penanggulangannya menurunkan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, serta jasa keuangan Grup Astra.
Laba bersih divisi otomotif Grup Astra tahun 2020 menurun 68 persen menjadi Rp 2,7 triliun dari tahun 2019 senilai Rp 8,4 triliun. Hal ini mencerminkan penurunan volume penjualan secara berarti.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil nasional di tahun 2020 mencapai 532.000 unit atau turun 48 persen dibanding tahun 2019. Penjualan mobil Astra di periode tersebut menurun 50 persen menjadi 270.000 unit.
Merujuk data Kementerian Perindustrian, penjualan sepeda motor secara nasional di tahun 2020 mencapai 3.663.000 unit atau turun 44 persen dibandingkan tahun 2019. Penjualan sepeda motor Astra di periode tersebut menurun 41 persen menjadi 2.892.000 unit.
Laba bersih Grup Astra dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi menurun 49 persen menjadi Rp 3,4 triliun. Hal ini terutama disebabkan penjualan alat berat dan volume kontrak penambangan yang lebih rendah akibat melemahnya harga batubara hampir sepanjang tahun.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Karyawan, Selasa (2/6/2020), membersihkan kendaraan di salah satu ruang pamer mobil bekas di kawasan Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat, yang baru buka kembali setelah tutup selama pemberlakuan PSBB sejak Maret 2020.
Laba bersih bisnis jasa keuangan Grup Astra pun turun 44 persen menjadi Rp 3,3 triliun di tahun 2020. Penurunan ini terutama disebabkan peningkatan provisi guna menutupi peningkatan kerugian kredit bermasalah pada bisnis pembiayaan konsumen dan alat berat.
Sementara itu, laba bersih Astra dari divisi agribisnis tahun 2020 mencapai Rp 664 miliar atau meningkat 295 persen dibandingkan tahun 2019 yang Rp 168 miliar. Peningkatan laba secara berarti ini terutama karena harga minyak kelapa sawit yang lebih tinggi.
Laba bersih divisi infrastruktur dan logistik Grup Astra menurun 85 persen dari Rp 292 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 45 miliar di tahun 2020. Adapun laba bersih dari divisi teknologi informasi Grup Astra menurun 81 persen, yakni dari Rp 193 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 36 miliar pada 2020.
Divisi properti Grup Astra melaporkan peningkatan laba bersih dari Rp 83 miliar menjadi Rp 93 miliar. Peningkatan laba ini terutama karena tingkat hunian lebih tinggi di Menara Astra dan pengakuan laba dari proyek pengembangan Asya Residen.
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN
Petugas pabrik di salah satu anak usaha Astra Agro Lestari di Kabupaten Merangin, Jambi, menyortir buah sawit yang dipasok petani, Sabtu (6/7/2019).
Secara terpisah, Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia Sigit Kumala mengatakan, daya beli masyarakat di tahun 2020 belum pulih dibandingkan tahun 2019. ”Pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan saat ini menjadi harapan pelaku industri,” katanya.
Sigit menuturkan, penjualan sepeda motor secara nasional di Januari 2021 tercatat mencapai 400.000 unit. Penjualan ini sudah lebih baik dibandingkan rata-rata penjualan di triwulan IV-2019 yang sekitar 300.000 unit. Namun, penjualan di Januari 2021 masih lebih rendah dibandingkan Januari 2020, senilai 520.000 unit.