Proses transisi atau integrasi BSI ditargetkan selesai pada 30 Oktober 2021. Dalam proses tersebut, BSI tetap mengedepankan layanan nasabah.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jajaran manajemen PT Bank Syariah Indonesia Tbk sudah memulai proses integrasi operasional dan layanan perbankan sejak penggabungan usaha berlaku efektif 1 Februari 2021. Manajemen menjamin proses integrasi dan transisi tidak akan mengganggu layanan perbankan terhadap nasabah.
Pada awal Februari 2021, Presiden Joko Widodo meresmikan Bank Syariah Indonesia (BSI). Bank ini merupakan hasil merger tiga bank syariah badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Bank Mandiri Syariah (Persero), PT Bank BRI Syariah (Persero) Tbk, dan PT Bank BNI Syariah (Persero) Tbk.
Periode integrasi BSI secara bertahap telah dijadwalkan berlangsung hingga 30 Oktober 2021. Jajaran manajemen BSI menargetkan layanan telah terintegrasi secara keseluruhan pada 1 November 2021.
Wakil Direktur Utama I Bank Syariah Indonesia yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Bank BRI Syariah Ngatari mengatakan, selama periode integrasi berjalan, semua nasabah baik dari BRI Syariah, BNI Syariah, maupun Bank Syariah Mandiri tetap dapat menikmati layanan dan operasional perbankan seperti biasa di kantor cabang bank asal.
Hal yang sama berlaku pada penggunaan layanan mobile banking dan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) nasabah. Alat pendukung layanan perbankan yang lama masih tetap digunakan seperti biasa.
”BSI senantiasa mengedepankan kenyamanan dan menjaga agar aktivitas perbankan nasabah tetap dapat dilakukan sebaik mungkin. Dana nasabah dijamin keamanannya sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ujarnya, akhir pekan ini.
BSI senantiasa mengedepankan kenyamanan dan menjaga agar aktivitas perbankan nasabah tetap dapat dilakukan sebaik mungkin. Dana nasabah dijamin keamanannya sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Dalam rangka proses integrasi, BSI juga terus menyiapkan kantor cabang pilot yang merupakan kantor cabang yang sudah terintegrasi dan bisa melayani nasabah ketiga bank syariah. Saat ini, jumlahnya baru tiga kantor cabang pilot, yakni di Jakarta Barat (eks Kantor Cabang BNI Syariah), Jakarta Selatan (eks Kantor Cabang Bank Syariah Mandiri), dan Tangerang Selatan (eks Kantor Cabang BRI Syariah). Hingga akhir Februari 2021, akan ada tambahan 15 kantor cabang pilot.
Menurut Ngatari, perubahan-perubahan layanan dan operasional sebagai hasil proses integrasi akan disampaikan kepada nasabah secara bertahap sesuai dengan tahapan integrasi. Penyampaian informasi dilakukan melalui berbagai kanal informasi, termasuk melalui laman resmi bankbsi.co.id dan laman ketiga bank syariah BUMN.
”Kami menjamin seluruh dana nasabah tetap aman dan dijamin sesuai regulasi. Apabila nasabah memiliki pertanyaan, jangan ragu menghubungi kami baik di cabang maupun melalui call center 14040,” katanya.
Kami menjamin seluruh dana nasabah tetap aman dan dijamin sesuai dengan regulasi.
Kegiatan usaha BSI akan mencakup lebih dari 1.200 kantor cabang dan unit eksisting yang sebelumnya dimiliki BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah. Berdasarkan performa keuangan per 30 Juni 2020, total aset bank hasil penggabungan sebesar Rp 240 triliun dengan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun.
Layanan nasabah
Dilansir dari laman resmi Bank Syariah Mandiri, mandirisyariah.co.id, nasabah tidak perlu melakukan penggantian kartu debit, buku tabungan, dan Hasanah Card pada tanggal efektif merger. Penggantian alat penunjang layanan perbankan akan dilakukan secara bertahap.
Seluruh kartu debit serta iB Hasanah Card yang berfungsi seperti kartu kredit dengan prinsip syariah dari ketiga bank saat ini masih dapat digunakan dengan normal oleh nasabah hingga pengumuman lebih lanjut.
Untuk layanan tabungan, bagi nasabah di kantor cabang dapat memigrasi rekening tabungan dan menutup rekening lama. Namun, hal ini tidak berlaku jika rekening tabungan memiliki kontrak dan terafiliasi dengan rekening pembiayaan.
Hal serupa berlaku bagi rekening tabungan deposito. Rekening deposito yang dimiliki nasabah saat ini masih berlaku sampai dengan jatuh tempo. Adapun untuk proses migrasi akan diinformasikan lebih lanjut, baik melalui sambungan telepon maupun e-mail.
Sementara itu, untuk layanan pendaftaran dan pelunasan haji-umrah, kantor cabang pilot hanya melayani nasabah baru untuk pembukaan tabungan haji dan pelunasan haji untuk nasabah yang melakukan pendaftaran di cabang tersebut.
Nasabah yang belum mendaftar porsi haji, rekening tetap bisa digunakan untuk mendaftar haji bisa dilakukan di cabang pengelola rekening. Adapun nasabah yang sudah mendapatkan porsi haji, status pendaftaran masih berada di cabang saat nasabah mendaftar, untuk pelunasan haji bisa dilakukan di cabang tersebut.
Proses transisi untuk membenahi integrasi layanan dari ketiga bank sejauh ini juga dirasakan berjalan mulus oleh nasabah lama dari bank sebelum merger. Marchiana Aulia (29), nasabah KPR Bank Syariah Mandiri dengan akad murabahah, mengaku tidak ada perubahan ataupun penyesuaian yang harus dia lakukan untuk pembayaran cicilan sejak merger bank berlaku efektif.
”Pembayaran cicilan masih dilakukan secara otomatis pada rekening tabungan Bank Syariah Mandiri milik saya seperti biasa. Tidak yang berubah,” ujarnya.
Nasabah pengguna layanan BNI iB Hasanah Card, Uswatun Khasanah (28), mengaku tidak ada penyesuaian yang harus dia lakukan untuk menggunakan alat pembayaran tersebut setelah merger ketiga bank dilakukan. ”Hasanah Card masih digunakan seperti biasa untuk membayar beberapa biaya berlangganan video streaming,” ujarnya.