Ada banyak pertanyaan yang tak terjawab dalam kehidupan dan dunia bisnis. Bagi pelaku bisnis, pertanyaan tak terjawab akan membangkitkan inovasi dan transformasi.
Oleh
ANDREAS MARYOTO
·4 menit baca
Pandemi Covid-19 belum jelas ujungnya. Kita mungkin bingung mencari jawaban atas berbagai persoalan. Di tengah situasi ini, tidak sedikit orang menawarkan jasa untuk menyelesaikan berbagai masalah yang mengimpit kita, baik masalah pribadi maupun bisnis. Beberapa jasa mereka mungkin mengurangi beban kita, tetapi tak sedikit yang hanya menjual solusi palsu.
Saatnya kita mengumpulkan kebingungan dan pertanyaan di tengah pandemi. Solusi sangat mungkin kelak muncul dari berbagai kebingungan dan pertanyaan itu. Pertanyaan yang terserak, apabila dikumpulkan dan dikelola, bisa memberi berbagai informasi dan wawasan yang di dunia bisnis sangat mungkin bermanfaat di masa depan.
Sejak beberapa waktu lalu, laman BBC memuat berbagai pertanyaan yang tak ada jawabannya berjudul ”Unknown Questions” saat pandemi Covid-19. Mereka menampung berbagai pertanyaan, kemudian merangkum menjadi artikel. Beberapa tema yang menarik di rubrik itu antara lain tentang tempat bekerja, gaya hidup, dan kesehatan saat pandemi.
Beberapa pertanyaan di laman itu berasal dari orang kebanyakan, tetapi ada pula dari kalangan pebisnis. Pertanyaan yang muncul seperti apakah kita akan bekerja dari rumah selamanya? Bagaimana dengan karier saya kalau bekerja dari rumah terus? Bagaimana membangun relasi yang baik dengan konsumen ketika kondisi seperti ini? Bagaimana implikasi bekerja dari rumah dengan perpajakan? Bagaimana perusahaan properti komersial beradaptasi?
Ada beberapa tanggapan terhadap pertanyaan itu, tetapi sejumlah pertanyaan tetap menjadi pertanyaan. Tak ada jawaban. Seorang penulis hanya merangkum berbagai pertanyaan itu. Sama sekali tidak ada jawaban. Mereka yang mengurus rubrik itu juga mengatakan, mereka tidak memiliki jawaban. Mereka sempat meminta sejumlah kalangan untuk membuat respons. Akan tetapi, mereka juga mengatakan, kalau toh ada respons, mereka tidak tahu persis jawaban yang benar.
Kita tentu berpikir, rubrik itu untuk apa? Kalangan ahli terapi psikologi menyebutkan, berbagai pertanyaan yang tak berjawab kerap ada dalam kehidupan. Di satu sisi, situasi itu akan membebani. Namun, berbagai pertanyaan itu memunculkan rencana dan antisipasi untuk mencari jawaban dan langkah selanjutnya. Pertanyaan itu juga mendorong orang untuk mengumpulkan fakta yang terkait sehingga memungkinkan mereka mencari jawaban yang paling pas.
Dalam konteks bisnis, mengumpulkan pertanyaan seperti itu menjadi penting dalam berinovasi sekalipun tak ada jawaban dalam waktu dekat. Inovasi menjadi kebutuhan saat pandemi. Para pelaku bisnis menjadi terdorong untuk mengumpulkan kasus-kasus atau pengalaman-pengalaman di perusahaan lain untuk mencari jawaban. Langkah seperti ini akan memberi gambaran masalah secara umum dan mungkin jawaban muncul dari rangkaian pertanyaan, baik internal maupun eksternal.
Dalam konteks bisnis, mengumpulkan pertanyaan seperti itu menjadi penting dalam berinovasi sekalipun tak ada jawaban dalam waktu dekat.
Bagi para pebisnis, sebenarnya berbagai pertanyaan yang tak ada jawaban itu sudah kerap ditemui saat menjalankan bisnis. Dalam semua proses bisnis selalu muncul masalah dan pertanyaan. Ketika buntu, kadang mereka mengundang konsultan untuk mencari jawaban. Berbagai pelatihan juga digelar untuk membekali karyawan agar mampu menjawab pertanyaan yang muncul dalam bisnis mereka.
Di kalangan usaha rintisan, pertanyaan yang tak ada jawaban ini malah memberi peluang untuk mengeksplorasi apa sebenarnya yang tengah terjadi. Mereka menggunakan pertanyaan tak berjawab itu sebagai titik pijakan ketika melakukan perubahan. Pertanyaan itu menjadi semacam jembatan untuk mengoneksikan pemikiran jangka pendek dan jangka panjang ketika hendak berinovasi dan bertransformasi.
Perusahaan yang sudah terbiasa dengan berbagai pertanyaan dalam keseharian mereka mungkin bisa nyaman dengan keadaan sekarang. Semakin banyak pertanyaan yang tak ada jawabannya, mereka akan makin tertantang untuk memecahkannya.
Di kalangan usaha rintisan, pertanyaan yang tak ada jawaban ini malah memberi peluang untuk mengeksplorasi apa sebenarnya yang tengah terjadi.
Dalam tulisan berjudul ”Become a Company That Questions Everything” di Harvard Business Review disebutkan, kultur bertanya diperlukan ketika perusahaan berinovasi, berubah, dan menghadapi kompetisi pasar. Cara ini akan menghasilkan kreativitas dan sikap adaptif.
Untuk menjadi perusahaan yang terbiasa dengan berbagai pertanyaan, mereka harus memberi penghargaan bagi karyawan yang bertanya. Karyawan diberi waktu dan tempat untuk bertanya secara mendalam dan karyawan diberi alat untuk bertanya dengan baik. Sebuah perusahaan yang maju membutuhkan pemimpin dan tim yang terus bertanya.
Terlepas dari berbagai usaha, kita perlu bersiap dengan pertanyaan yang tak terjawab dalam waktu lama, apalagi persoalan yang dihadapi adalah persoalan berat seperti saat ini, yaitu pandemi. Para eksekutif perusahaan perlu menimbang untuk menerima bahwa pertanyaan itu belum ada jawabannya dalam waktu dekat. Bahkan, menerima situasi itu meski mungkin tidak suka dan mungkin kita berterima kasih dengan pertanyaan itu karena kita jadi tahu bahwa pertanyaan itu belum ada jawabannya.