logo Kompas.id
EkonomiGas Bumi Menjadi Batu Loncatan...
Iklan

Gas Bumi Menjadi Batu Loncatan Transisi di Indonesia

Peran gas bumi dalam bauran energi nasional akan semakin besar seiring dengan dikuranginya pemakaian batubara dan minyak bumi. Pemerintah harus menyiapkan infrastruktur gas agar penyerapan gas optimal.

Oleh
ARIS PRASETYO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rYLMwprFvdx61CgM463FrNjzTWg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F89ec419a-f0a3-406d-bb6c-08aecaf09c59_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Ilustrasi. Pekerja menurunkan pipa pengganti dari truk saat perbaikan jaringan pipa gas Perusahaan Gas Negara yang rusak di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Jumat (13/3/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Penggunaan gas bumi di Indonesia bakal kian masif dan akan menjadi batu loncatan penting dalam program transisi energi. Pemerintah telah mencanangkan target produksi gas bumi sebanyak 12 miliar kaki kubik per hari pada 2030. Namun, pemerintah diingatkan untuk menggenjot pembangunan infrastruktur gas bumi di dalam negeri.

Sepanjang 2019, dari total konsumsi energi nasional yang mencapai 215 juta ton setara minyak (MTOE), porsi terbesar pasokan energi berasal dari batubara, yaitu 38 persen. Disusul kemudian penggunaan minyak 33 persen, gas bumi 20 persen, dan sisanya energi baru dan terbarukan sebesar 9 persen. Di masa mendatang, porsi gas akan semakin besar penggunaannya di Indonesia.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000