Pemkot Jayapura Luncurkan Program Atasi Pengangguran
Pemerintah Kota Jayapura meluncurkan program padat karya. Program ini membantu warga yang tidak memiliki pekerjaan di tengah pandemi Covid-19.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Pemerintah Kota Jayapura meluncurkan program padat karya dengan melibatkan ratusan warga di empat distrik atau kecamatan. Program ini untuk membantu warga yang tidak memiliki pekerjaan dan terdampak selama pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano saat ditemui di Kota Jayapura, Papua, Senin (9/11/2020).
Benhur mengatakan, program padat yang diluncurkan bulan ini sangat berperan penting untuk meringankan beban ekonomi warga di tengah pandemi.
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura, program padat karya ini merupakan kegiatan untuk membersihkan serta mengecat median jalan, trotoar dan talud.
Saya berharap masyarakat yang mengikuti program ini bekerja dengan optimal demi mempercantik Kota Jayapura. Dinas Tenaga Kerja telah menyiapkan anggaran untuk membayar para warga yang terlibat dalam program ini (Benhur)
Kegiatan ini melibatkan 65 kelompok warga yang total berjumlah sebanyak 650 orang. Setiap kelompok berjumlah 10 orang. Mereka berasal dari empat distrik atau kecamatan yakni Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Heram dan Abepura.
"Saya berharap masyarakat yang mengikuti program ini bekerja dengan optimal demi mempercantik Kota Jayapura. Dinas Tenaga Kerja telah menyiapkan anggaran untuk membayar para warga yang terlibat dalam program ini, " kata Benhur.
Ia menambahkan, Pemkot Jayapura juga telah menyalurkan bantuan dana sebesar Rp 10 miliar untuk membantu para pelaku usaha kecil mikro dan menengah. Misalnya pelaku usaha di sektor akomodasi dan kuliner.
Program padat karya
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura, Djoni Naa menuturkan, total pihaknya sudah melaksanakan program padat karya sebanyak dua kali di tengah pandemi Covid-19.
Ia pun menyatakan program ini merupakan salah satu upaya Pemkot Jayapura untuk meningkatkan produktivitas kerja warga. Diketahui bahwa total pengangguran di Kota Jayapura hingga awal bulan ini mencapai 9.380 orang.
"Kami mengucurkan anggaran sebesar Rp 781 juta untuk program ini. Setiap kelompok mendapat uang Rp 7,5 juta untuk bekerja selama enam hari," tutur Djoni.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua, Adriana Robaha memaparkan, sebanyak 2.529 orang di Papua menjadi pengangguran karena terdampak Covid selama Februari hingga Agustus.
Adapun BPS Papua juga menemukan 8.559 orang yang sementara tidak bekerja, sedangkan 216.594 orang mengalami pengurangan jam kerja.
"Pekerja berjenis kelamin laki-laki lebih banyak merasakan dampak pandemi Covid-19 terhadap status ketenagakerjaannya bila dibandingkan dengan pekerja perempuan. Dampak Covid-19 juga lebih banyak dirasakan penduduk yang bertempat tinggal di wilayah perkotaan, " papar Adriana.