Pasar Ikan Modern Diperbanyak, Pemasaran Daring Diperkuat
Pengembangan pemasaran produk perikanan perlu didorong untuk menjembatani serapan hasil produksi. Pemasaran daring dinilai akan memperluas pasar.
Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah mendorong pengembangan pasar ikan modern dan program #PasarLautIndonesia untuk mempertemukan usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM sektor perikanan dan memperluas pemasaran produk perikanan secara daring. Dari 63.000 UMKM perikanan, baru 1.355 UMKM yang masuk ke program tersebut.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meresmikan Pasar Ikan Modern (PIM) Palembang, Sumaera Selatan. Pasar ini menyusul PIM yang dibangun di Muara Baru (Jakarta) dan Kabupaten Bandung (Jawa Barat).
Pasar yang terdiri dari dua lantai pada lahan seluas 9.319 meter persegi itu terdiri dari 154 unit lapak ikan hidup, segar, dan olahan, 10 unit gerai makanan, 1 unit gudang pendingin berkapasitas 15 ton, 1 unit mesin pembuat es berkapasitas 1,5 ton per hari, tempat bongkar muat, dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Jumat (6/11/2020), mengemukakan, pasar ikan modern diharapkan menjadi terobosan bagi pelaku UMKM melakukan usaha secara nyaman. Selain itu, mendekatkan hasil tangkapan dan produk perikanan budidaya dengan konsumen.
”Kunci dari produksi adalah bagaimana memasarkannya. Ini terobosan yang perlu dikawal dan ditingkatkan,” ujarnya.
Pasar ikan modern diharapkan menjadi terobosan bagi pelaku UMKM melakukan usaha secara nyaman. Selain itu, mendekatkan hasil tangkapan dan produk perikanan budidaya dengan konsumen.
Dalam acara itu, KKP juga meluncurkan #PasarLautIndonesia sebagai bagian dari gerakan #BanggaBuatanIndonesia yang digagas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Artati Widiarti mengemukakan, sejak program #PasarLautIndonesia digulirkan pada Agustus 2020, jumlah UMKM yang bergabung telah mencapai 1.355 UMKM.
Usaha-usaha penggerak ekonomi kerakyatan itu meliputi 495 UMKM kategori unggulan, 200 UMKM kategori bagus, dan 655 UMKM binaan. Dari jumlah itu, baru 550 UMKM masuk dalam pemasaran daring.
”Program ini diharapkan dapat mencetak UMKM yang produktif, kreatif, inovatif, dan memanfaatkan peluang pemasaran digital untuk memperluas pasar,” katanya.
Sejak program #PasarLautIndonesia digulirkan pada Agustus 2020, jumlah UMKM yang bergabung telah mencapai 1.355 UMKM.
Direktur Pemasaran PDSKP-KKP Machmud Sutedja menuturkan, program #PasarLautIndoensia melibatkan sejumlah usaha rintisan pemasaran secara daring. Saat ini, masih banyak pekerjaan rumah untuk mendorong kesejahteraan UMKM, apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah melakukan terobosan untuk mendorong pemasaran UMKM secara digital.
Indonesia memiliki potensi perikanan tangkap sebanyak 12,52 juta ton per tahun. Sementara perikanan budidaya baru tergarap 10 persen dari potensi. Kekurangan bahan baku untuk produk perikanan dapat diatasi dengan sinkronisasi logistik dari hulu ke hilir.
”Di sinilah perlu sinergi pemerintah pusat dan daerah. Kita berupaya mendorong UMKM masuk ke pasar laut Indonesia guna mempercepat pemasaran produk perikanan,” katanya.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, pasar ikan selama ini identik dengan bau dan kumuh. Pasar ikan modern diharapkan menjual beragam produk perikanan, baik ikan tangkapan laut, sungai, maupun ikan hasil budidaya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan juga telah meminta keterlibatan Pemerintah Kota Palembang dan Prabumulih untuk mengawal aktivitas pasar ikan modern.
”Gedung PIM ini nilainya hampir Rp 30 miliar. Tugas kementerian sudah selesai untuk membangun. Namun, kalau aktivitas tidak dibantu, (bangunan) jadi candi nanti. Pemerintah perlu membantu agar terjadi sirkulasi dan ekosistem nelayan, pedagang, sampai pembeli dan penikmat ikan,” tuturnya.