Pertunjukan Musik Digital untuk Kampanye Kembali ke Senggigi
Mulai Minggu (20/9/2020), Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menggelar pertunjukan musik digital Senggigi Sound Sensation. Pertunjukan untuk kampanye #AyoKembaliKeSenggigi akan digelar setiap hari Minggu.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
GERUNG, KOMPAS — Upaya menggairahkan kembali pariwisata di Senggigi, Batulayar, terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bersama pelaku usaha jasa pariwisata di sana. Salah satunya dengan menggelar pertunjukan musik digital Senggigi Sound Sensation untuk kampanye #AyoKembaliKeSenggigi.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Saepul Ahkam, di Senggigi, Kamis (24/9/2020), mengatakan, pertunjukan musik yang mereka gelar bertajuk Senggigi Sound Sensation (SSS). Pertunjukan musik itu disiarkan secara digital atau daring melalui kanal Youtube milik Dinas Pariwisata Lombok Barat.
”Ini adalah cara kami menyajikan musik di tengah pandemi agar masyarakat rindu Senggigi. Oleh karena situasi pandemik, pendekatan baru harus diformulasikan untuk mengawinkan keindahan musik dan senja di Senggigi,” kata Ahkam.
Menurut Ahkam, pendekatan baru yang digunakan adalah pertunjukan musik. Secara resmi, pertunjukan itu sudah dimulai pada Minggu (20/9). ”Kami uji coba untuk empat pekan. Sekarang daring dulu. Jika penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan dan izin keramaian untuk festival dibuka, bisa jadi kita selenggarakan secara terbuka dalam bentuk festival,” kata Ahkam.
Ahkam memaparkan, pada minggu pertama, SSS di New Surya Pub & Karaoke. Lalu, pada minggu ini di Kafe Metrozone, sedangkan minggu ketiga dari Kafe Paragon dan Minggu keempat dari Bassilico Hotel Kila Senggigi.
Ini adalah cara kami menyajikan musik di tengah pandemi agar masyarakat rindu Senggigi. Oleh karena situasi pandemik, pendekatan baru harus diformulasikan untuk mengawinkan keindahan musik dan senja di Senggigi.
Pertunjukan musik berlangsung mulai pukul 16.00 WITA sampai 18.00 WITA. Waktu itu dipilih bertepatan dengan jelang hingga menuju matahari tenggelam. ”Selama dua jam, suara musik di seluruh kawasan Senggigi akan sama,” kata Ahkam.
Seperti pertunjukan pertama, musik yang dimaikan di New Surya Pub and Karaoke hanya ditonton langsung oleh penonton terbatas. Namun, pada saat yang sama, pertunjukan itu diteruskan secara daring ke seluruh kafe, restoran, hotel, toko retail modern, hingga pusat kuliner, seperti Tanjung Bias.
”Musik yang sama. Senja yang sama. Dua energi yang menjadi simpul seluruh semangat pelaku dan pengunjung di Senggigi,” kata Ahkam.
Semangat itu diharapkan bisa terus terjaga dalam upaya menggairahkan kembali pariwisata Senggigi yang terpukul akibat merebaknya Covid-19. Setelah sempat terhenti selama beberapa bulan, mulai akhir Juni lalu usaha jasa pariwisata (UJP) di kawasan Senggigi dan sekitarnya, termasuk di sejumlah titik di Lombok Barat, beroperasi kembali.
Mengingat Covid-19 belum dikendalikan, beroperasinya kembali UJP itu dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Secara berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Lombok juga terus mengevaluasi penerapan protokol oleh UJP yang ada untuk memastikan tidak ada pelanggaran.
Sejauh ini, menurut Ahkam, aktivitas di kawasan Senggigi mulai bergerak kembali. Itu terlihat dari tingkat keterisian kamar hotel. Hanya saja, jumlahnya jauh dari target angka yang diharapkan, yakni bisa seperti pada 2019 setelah gempa Lombok tahun 2018.
”Saat itu, kita tutup buka (periode Januari-Agustus); jumlah tamu hotel mencapai 450.000 orang. Tahun ini, pada periode yang sama, sekitar 115.000 orang dengan lama tinggal dua hari,” kata Ahkam.
Menurut Ahkam, okupansi hotel sudah ada, tetapi masih minim. Hanya 13 sampai 23 persen kamar yang terisi. Itu ditunjang oleh wisatawan lokal yang menginap di akhir pekan, termasuk acara pertemuan.
Antusias tinggi
Pertunjukan perdana SSS mendapat respons yang baik dari masyarakat. Menurut Ahkam, saat pertunjukan langsung, total penonton mencapai 871 orang. Lalu setelah dirilis secara resmi di kanal Youtube Dinas Pariwisata Lombok Barat hingga hari ini mencapai 1.045 kunjungan.
Melihat hal itu, kata Ahkam, mereka akan tetap konsisten mempromosikan Senggigi. SSS menjadi pancingan agar wisatawan tetap ingat, rindu, dan ingin lebih tahu tentang Senggigi.
Pada edisi kedua, Minggu (27/9), kata Ahkam, konsep yang sama akan tetap digunakan. Waktu pertunjukan juga sama.
”Dalam proses ambil gambar live, kami memanfaatkan teknologi audio visual terbaik yang kami miliki. Kami yakin kualitas suara dan gambar yang dihasilkan bisa memuaskan audiens yang streaming lewat hp atau laptopnya,” kata inisiator SSS, Agus Haryanto.
Pertunjukan kedua, kata Agus, akan menghadirkan Ary Juliant, musisi kenamaan yang sangat populer di jalur musik Indi Indonesia. Selain Ary, juga akan tampil dua band, yakni Insomnia Band asal Lombok dan RockVolution Band asal Surabaya. Penoton juga bisa menikmati kepiawan DJ Shandy memainkan musik terbaiknya.
Manajer Operasional New Surya Pub & Karaoke Bayu mengapresiasi pertunjukan SSS. Menurut dia, itu adalah gagasan yang baik dalam upaya menggairahkan kembali pariwisata di Senggigi.
”Kami sangat berharap bahwa Senggigi ini menjadi pusat destinasi wisata lagi di Lombok. Segala upaya kreatif Pemerintah Lombok Barat melalui dinas pariwisata ini sangat kami apresiasi,” kata Bayu.
Steve, selaku vokalis Prima Fista yang mengisi SSS minggu pertama, juga menyampaikan hal serupa. Ia juga mengajak wisatawan untuk kembali ke Senggigi. ”Ayo kembali ke Senggigi agar pariwisatanya kembali jaya seperti dulu,” kata Steve.
Para penonton juga mengharapkan hal yang sama. Selain mengapresiasi pertunjukan itu, mereka juga ikut mengampanyekan ajakan kembali ke Senggigi dengan menggunakan tagar #AyoKembaliKeSenggigi. ”Ini adalah acara yang akan selalu masuk daftar tonton,” kata Sandi Murdiyansyah.