Komitmen Insan Transportasi Memutus Rantai Covid-19 Diuji
Insan transportasi berada di garda terdepan dan memutus rantai penyebaran Covid-19. Peran ini dapat dijalankan dengan memberikan teladan dalam memenuhi ketentuan kesehatan di semua sarana dan prasarana transportasi.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 yang berimbas pada berbagai sektor kehidupan, termasuk transportasi, tengah melanda dunia dan Indonesia. Untuk itu, insan transportasi diharapkan berkomitmen dan memiliki solusi cerdas memutus rantai Covid-19.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pandemi menjadi tantangan bagi para pemangku kepentingan di sektor transportasi yang sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat. Solusi cerdas dalam penyelenggaraan transportasi pada masa pandemi sangat diperlukan.
”Artinya, penyelenggaraan transportasi harus konsisten berpedoman pada protokol kesehatan yang ketat. Konsistensi tersebut dibutuhkan untuk mengefektifkan pencegahan penyebaran Covid-19,” ujarnya saat memimpin upacara peringatan Hari Perhubungan Nasional Tahun 2020 di Jakarta, Kamis (17/9/2020) pagi.
Budi mengajak insan transportasi berada di garda terdepan dan memutus rantai penyebaran Covid-19. Peran ini dapat dijalankan dengan memberikan teladan dalam memenuhi ketentuan kesehatan di semua sarana dan prasarana transportasi.
Mereka harus dapat menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi semua pengguna transportasi. Di sisi lain, mereka tetap harus waspada dan bekerja dengan penuh kehati-hatian.
”Penerapan protokol kesehatan secara disiplin menjadi kunci menjaga masyarakat. Gunakan masker, jaga jarak, jauhi kerumunan, selalu mencuci tangan dengan sabun. Dengan langkah sederhana tetapi berarti ini kita menjaga semua,” kata Budi.
Insan transportasi berada di garda terdepan dan memutus rantai penyebaran Covid-19. Peran ini dapat dijalankan dengan memberikan teladan dalam memenuhi ketentuan kesehatan di semua sarana dan prasarana transportasi.
Badan Pusat Statistik mencatat, sektor lapangan usaha transportasi dan pergudangan pada triwulan II-2020 terkontraksi atau tumbuh minus 30,84 persen. Kondisi ini berbanding terbalik dengan triwulan II-2019 yang tumbuh 5,88 persen.
Pertumbuhan angkutan rel tercatat minus 63,75 persen, angkutan darat minus 17,65 persen, angkutan laut minus 17,48 persen, angkutan sungai danau dan penyeberangan minus 26,66 persen, serta angkutan udara minus 80,23 persen. Adapun pertumbuhan pergudangan dan jasa penunjang angkutan minus 38,69 persen.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sony Harmadi menyatakan, perubahan perilaku untuk mematuhi protokol kesehatan diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19. Aktivitas ekonomi dapat tetap bergerak meskipun tidak secara penuh.
”Di sisi lain, protokol kesehatan juga harus tetap dijalankan secara disiplin,” kata Sony dalam seminar daring ”Efektivitas Peraturan, Standar Kesehatan Sarana Prasarana Transportasi Udara, dan Perubahan Perilaku Pengguna Jasa Menuju Terbang Aman Terbang Nyaman” di Jakarta, Rabu.
Perubahan perilaku untuk mematuhi protokol kesehatan diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19.
Dampak pandemi Covid-19 yang berimbas ke berbagai sektor juga dibahas dalam seminar daring yang digelar BritCham Indonesia, Rabu sore. Seminar daring itu mengusung tema ”To Open the Borders, to Remain Closed? That is the Question”.
Dalam kesempatan itu, para panelis mengatakan bahwa pandemi Covid-19 dirasakan tidak hanya Indonesia, tetapi juga banyak negara di dunia. Pandemi berimbas ke banyak sektor, yaitu pariwisata, penerbangan, perhotelan, dan lainnya.
Bisnis yang sebelumnya berkembang hingga Februari 2020 tiba-tiba turun drastis. Kondisi ini terjadi seiring semakin masifnya imbas pandemi Covid-19.
”Kita semua harus fokus untuk melandaikan kurva, menghentikan ledakan atau peningkatan kasus,” kata Managing Director Mentari Travel Services Laura Schuurmans.
Dalam peringatan Hari Perhubungan Nasional 2020 yang bertema ”Wujudkan Asa, Majukan Indonesia”, Budi juga meluncurkan program digitalisasi Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Ada empat platform digital yang diluncurkan, yaitu Sistem Informasi Tanya dan Komunikasi (Sitakon), Sistem Manajemen Pengaduan (Simadu), Sistem Informasi Prestasi dan Cela (Sisila), dan Sistem Informasi Audit (Siau).
Inspektur Jenderal Kemenhub Gede Pasek Suardika mengatakan, pada tahun ini Kemenhub membangun dan mengembangkan aplikasi yang dapat digunakan secara internal dan masyarakat. Aplikasi ini merupakan wadah konsultasi, pengaduan, rekam jejak, dan meningkatkan kinerja.
”Pembangunan platform digital yang kami lakukan mengikuti perkembangan revolusi digital dalam peningkatan tata kelola kerja yang berbasis e-government atau pengelolaan pemerintahan secara elektronik,” ujar Gede Pasek.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. Kemenhub menjalankan program itu juga dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi inspektorat jenderal sebagai mitra strategis dan penasihat yang bisa dipercaya (trusted advisor).