IKM di Jawa Tengah dan DIY Diharapkan Dapat Bertahan Saat Krisis
Para pelaku industri kecil dan menengah di Jateng dan DIY sudah berkali-kali menghadapi krisis ekonomi dan memiliki pengalaman menyiasatinya.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Industri kecil dan menengah di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan mampu bertahan dan bahkan bangkit saat krisis ekonomi melanda Indonesia, sebagai dampak pandemi Covid-19. Para pelaku industri kecil dan menengah di Jateng dan DIY sudah berkali-kali menghadapi krisis ekonomi dan memiliki pengalaman menyiasatinya. Di sisi lain, para pelaku IKM memiliki sifat gotong royong, kearifan lokal, dan kedekatan dengan bahan baku sehingga lebih memudahkan untuk bertahan dari krisis.
Hal itu terungkap dalam dialog Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di kediaman Ganjar di Semarang, Jumat (11/9/2020). Selain membahas ketahanan dan masa depan IKM, kedua tokoh ini juga membahas mengenai investasi dan RUU Omnibus Law.
"Saya mengunjungi sentra IKM di Jawa tengah, mulai sektor kerajinan tangan, mebel, tekstil, batik, dan juga sektor kuliner yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota," kata Rachmat Gobel dalam siaran pers, Minggu (13/9/2020).
Politisi Partai Nasional Demokrat ini menjelaskan, tujuannya datang langsung ke sentra IKM di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menyerap aspirasi dari para pelaku IKM sehingga masukan mereka bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam perumusan RUU Omnibus Law.
“Pemerintah pusat dalam menarik Investasi jangan hanya terfokus pada usaha besar, tetapi tetap harus memperhatikan investasi untuk usaha rakyat. Hal ini harus kita kawal agar industri kecil tetap hidup dan berkembang, apalagi IKM yang terdampak pandemi Covid-19,” kata Rachmat Gobel.
Ganjar Pranowo mengapresiasi kunjungan Rachmat Gobel di Jawa Tengah untuk melihat langsung suasana kebatinan masyarakat yang ada kaitannya dengan RUU Omnibus Law, khususnya tentang investasi. “Kunjungan Pak Rachmat Gobel sangat penting untuk diketahui masyarakat dan tadi kami bukan hanya berbicara tentang investasi, tetapi juga membicarakan ketenagakerjaan, bagaimana kira-kira menegosiasikan sistem upah yang semua bisa gembira, pengusaha gembira, buruh gembira, dan pemerintah gembira,” kata Ganjar.
Setelah pertemuan tersebut, Rachmat Gobel melanjutkan perjalanannya ke sentra IKM meubel di Jepara dan Kota Salatiga. Setelah itu, anggota DPR RI kelahiran Gorontalo ini juga melihat sentra kuliner di Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta di DIY.
Rute Ekonomi Baru
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Kulon Progo DIY pada Sabtu (12/9/2020), Rachmat menyarankan adanya rute ekonomi baru ke sentra-sentra usaha rakyat, salah satunya ke sentra Sembung Batik di Kecamatan Lendah. Dengan adanya rute itu, wisatawan akan tinggal lebih lama dan belanja lebih banyak sehingga pendapat asli daerah akan meningkat.
“Wisatawan bisa menginap di home stay, belajar membatik dan menikmati kuliner lokal. Dengan masa tinggal yang lebih lama, tentu pembelanjaan mereka meningkat. Ini juga akan menciptakan lapangan kerja baru di sektor pariwisata,” ujar Rachmat yang pernah menjadi utusan khusus Presiden untuk kerja sama Indonesia-Jepang.
Kabupaten Kulon Progo memang harus bersiap merespons peluang ekonomi dari dioperasikannya Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Terbuka konektivitas langsung dengan dunia internasional membawa peluang sekaligus tantangan yang harus dikelola dengan cermat untuk kesejahteraan rakyat.
Lahir dan besar di keluarga industri, Rachmat mengaku bisa merasakan tekanan yang dirasakan pelaku IKM selama krisis. Sebelum menjadi wakil rakyat di Senayan, Rachmat menjadi Ketua KADIN Indonesia bidang logam, mesin, kimia dan elektronik selama dua periode.
“Walau sejarah dan perjalanannya sedikit berbeda dengan teman-teman di sini, saya juga orang industri, Saya bisa merasakan tekanan yang kini dirasakan IKM. Karena kita harus bekerja sama, saling memberi ide. Nah, dengan begitu bantuan atau stimulus pemerintah akan lebih efektif. Saya yakin IKM akan bertahan dan bangkit dari krisis,” ujar Rachmat