Perbankan Nyaman Gelar Pameran Properti secara Daring
Untuk menyiasati pandemi Covid-19, perbankan tahun ini kerap mengadakan pameran properti secara daring.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Memasuki akhir triwulan III-2020, perbankan berbondong-bondong melakukan terobosan dengan memanfaatkan platform daring guna menggenjot penyaluran kredit pemilikan rumah. Festival properti yang setiap tahun rutin diadakan oleh bank pada tahun ini diadakan secara daring atau virtual.
PT Bank Mandiri (Perseo) Tbk bekerja sama dengan kanal e-dagang properti Rumah123.com menggelar festival properti secara daring untuk memudahkan akses nasabah di tengah pandemi Covid-19. Pameran bertajuk Mandiri Festival Properti Indonesia itu digelar melalui kanal Mandirifestivalproperty.com sepanjang 9 September-10 Oktober 2020.
EVP Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan, Mandiri Festival Properti Indonesia akan menampilkan aset-aset properti dari pengembang yang bekerja sama dengan Bank Mandiri. Di samping menjadi bentuk inovasi strategi pemasaran pada masa pandemi, pergelaran ini juga menjadi strategi untuk memperluas penetrasi kredit pemilikan rumah (KPR) Bank Mandiri.
”Untuk memberikan pengalaman yang berbeda bagi konsumen, kami juga menawarkan kemudahan proses pembelian serta program promosi yang menarik. Ini sejalan dengan visi Bank Mandiri sebagai mitra finansial yang memanfaatkan teknologi digital dalam proses bisnis dengan nasabah,” kata Susatyo dalam telekonferensi di Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Di samping menjadi bentuk inovasi strategi pemasaran pada masa pandemi, pergelaran ini juga menjadi strategi untuk memperluas penetrasi kredit pemilikan rumah (KPR) Bank Mandiri.
Susatyo menambahkan, pelaksanaan Mandiri Festival Properti Indonesia dilatarbelakangi keinginan untuk menggairahkan industri KPR nasional serta meningkatkan optimisme konsumen sehingga dapat berperan pada upaya pemerintah memulihkan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19.
”Setelah menyalurkan sekitar Rp 43 triliun hingga Juli 2020, kami berharap acara ini dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh masyarakat untuk mendapatkan aset properti terbaik serta mendorong pertumbuhan KPR Bank Mandiri menjadi positif di akhir tahun nanti,” katanya.
Setelah menyalurkan sekitar Rp 43 triliun hingga Juli 2020, kami berharap acara ini dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh masyarakat untuk mendapatkan aset properti terbaik serta mendorong pertumbuhan KPR.
Pada pameran ini, Bank Mandiri menawarkan promo khusus berupa program suku bunga spesial dengan alternatif bunga tetap 1-10 tahun dan diskon biaya KPR. Dalam rangka ulang tahun ke-22 Bank Mandiri pada Oktober nanti, Bank Mandiri menawarkan diskon biaya KPR hingga 22 persen.
Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk menggelar KPR BCA Onlinexpo mulai 9 September hingga 10 Oktober 2020. Agenda ini mempertemukan nasabah dan masyarakat umum dengan lebih dari 200 pengembang perumahan dan apartemen serta agen properti secara daring.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja mengatakan, meski terganggu pandemi, BCA tetap menggelar pameran properti yang rutin diadakan setiap tahun meski kali ini secara daring. Kegiatan ini dapat diakses melalui kanal Expo.bca.co.id untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan hunian baru di tengah pandemi.
”Kami mengajak nasabah dan masyarakat umum ikut serta dan menikmati berbagai penawaran dalam acara perdana KPR BCA Onlinexpo untuk turut mendukung pergerakan roda perekonomian Indonesia,” kata Jahja.
Dalam pameran ini, BCA memberikan beragam promo dan penawaran menarik, salah satunya nasabah bisa menikmati bunga tetap selama tiga tahun sebesar 5,88 persen.
Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan, pada era normal baru, industri properti sudah mulai bergairah. Adanya peningkatan aktivitas pembiayaan pada segmen KPR menjadi angin segar bagi pelaku industri properti.
”Saat ini mulai ada kemajuan aktivitas pembelian pada segmen rumah dengan harga di bawah Rp 1,5 miliar dan segmen rumah sederhana sehingga dapat memicu peningkatan aktivitas pada industri properti di Indonesia,” ujarnya.
Totok menuturkan, periode pembatasan sosial sejak Maret hingga Juli 2020 menjadi pukulan yang sangat berat bagi para pelaku industri properti. Secara tahunan, pada semester I-2020, performa sektor properti di segmen bisnis mal turun 85 persen, hotel anjlok 95 persen, perkantoran turun 74,6 persen, dan perumahan komersial anjlok 50-80 persen.